Marilah Berpikir Lebih Luas…
Mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi ke empat terbesar di dunia, maka kita seharusnya mempunyai potensi yang patut dipertimbangkan. Namun yang nampak di dunia internasional tidaklah terlalu berkilau, paling ya itu2 saja (rotan, kayu, sepatu, aparel, dll).
Artikel Seth Godin beberapa hari lalu mengingatkan saya kembali tentang masalah ini, terutama yang dikaitkan dengan perkembangan IT di Indonesia. Cara berpikir kita termasuk masih primitif dengan kecenderungan mengikuti trend, bukan menciptakan trend. Bila di barat sedang beken dengan YouTube, maka Indonesia tidak kalah dengan versi lokalnya. Begitu juga untuk urusan layanan social networking, (micro) blogging, dan lain2. Saya yakin anda tahu situs2 mana saja yang saya maksud :).
Fenomena ini diperkuat dengan langkah2 perusahaan kelas kakap, yang seharusnya mempunyai sumber daya manusia ataupun modal yang jauh dari cukup, untuk menciptakan sesuatu yang benar2 baru. Melainkan layanan yang kita jumpai nampaknya hanya usaha setengah hati, yang hanya berdasarkan neraca keuangan. Perlunya keberanian dari kalangan atas untuk ber-eksperimen (bukan hanya demi uang) di bidang teknologi tentunya bisa menjadi panutan bagi para pelaku pasar lainnya.
Renungan di atas diharapkan bisa memicu pola pikir kita untuk lebih kritis dan kreatif, terutama terhadap jurus jiplak habis. Apa salahnya bila kita luangkan waktu untuk berpikir lebih besar dengan melemparkan beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri. Apa yang kita bisa lakukan untuk membuat suatu layanan jadi lebih baik?
Versiku…
Sebagian besar situs otomotif (non-forum) terlalu berkonsentrasi dengan penjualan mobil. Namun hobby utak-atik mobil (performance parts & accessories) tidak pernah pudar sejak mobil ditemukan pertama kali. Hal ini saya lihat sebagai peluang untuk menciptakan layanan jual-beli khusus performance parts & accessories.
Sekarang giliranmu… opini atau ide?
12 thoughts on “Marilah Berpikir Lebih Luas…”
Hehe, bahkan kabarnya menjiplak pun sudah susah lo Van. Menjiplak pun tetep harus pake mikir. I agree, ada baiknya kita berhenti sejenak untuk merenungkan cara menjiplak dan mengadaptasi ide dengan sukses…
Susahnya membuat sesuatu yang baru itu adalah tidak adanya contoh, tidak ada “jaminan” keberhasilan dan tidak ada “rencana” yang bisa dicontek. Susah sekali membuat business plan dari sesuatu yang bener2 baru. Setidaknya itu yang saya alami selama ini..
Dan kalau mencari investor lebih susah lagi, mereka pasti menanyakan sudah ada bisnis yang ada dan berhasil apa tidak. Karena pemikiran umum mereka adalah: Kalo memang bisnisnya belum ada, berarti antara sudah ada dan tidak berhasil, atau memang tidak dianggap sesuatu yang berhasil. Aneh ya? Walaupun ada benernya jg si
@rajasa
Kamu benar soal susahnya memulai sesuatu yg baru. Memang tidak ada contoh dan panduan apapun. Tapi jangan dilupakan,itu juga tanda bahwa kita bs jadi raja baru dsitu. Tdk ada panduan jg memberikan kesempatan pd kt untuk membuat breaktrough,alih-alih mengambil jalan aman.
Tentang investor, ini mgk tgantung business plan yg kt tawarkan. Faktor lain yg berpengaruh adalah visionary dan sense of business si calon investor. Don’t mind pitching a web project to a property investor, if u get what I mean;)
@Toni – Menjiplak bukan berarti jaminan sukses juga koq. Masih banyak faktor yang perlu diperhitungkan…. Makanya ada NavinoT ! 😛
@Aria – Kalo mau sewa pinjeman di Bank, mungkin perlu reputasi bisnis yang udah jalan. Kita ga perlu peduli tentang investor dulu, coba pikir aja, anda sebagai designer, apa yang bisa anda lakukan sekarang yang kelak bisa jadi bisnis? Premium WP Theme? PSD to XHTML Service? Icon Designer? Plurk Template seller?
Kalau sekarang sedang ramai Paid Review luar. terus ada Paid Review lokal termasuk njiplak nggak ya ….
Kalau saya lihat segi positifnya saja …
(sekedar numpang opini) 🙂
@ivan
Setoejoe. Menjiplak bukan jaminan sukses,kecuali bs menjiplak semua hal termasuk keadaan pasar dll
@rajasa
Btw, “don’t mind” harusnya “don’t bother”
Wah inspiratif… Thanks om… Mantep abis ah… Nggak panjang2 tapi kena dan mudah dicerna. Keep the good work om…
takut untuk gagal adalah alasan terbesar mengapa orang tidak memulai sesautu yang baru. ermasuk merekomendasikan sesuatu yang baru bahkan ditakuti oleh sebagian orang, alasannya mudah : takut mereka yang direkomendasikan gagal.
—————
Btw, saya dapet PR dari 5 orang 😉 hehe… saya satukan dalam satu posting. Kalau udah diposting kayaknya tinggal dikasih tau kalau kita sudah pernah buat PR yang sama sebelumnya… 🙂 *emang agak binun juga sih awalnya* 😉
Mencari ide yang out of the box, itu semua berasal dari sesuatu yang sudah ada, di analysis internal maupun external (SWOT). Dari situ bisa diliat pasti ada suatu peluang. Dan dari peluang tersebut pasti ada how to say and what to say. Karena membuat out of the box harus liat juga targetnya siapa, jangan membuat sesuatu yang benar2 gila tetapi hanya sebagai idealis semata. Karena pasti ujung2na mencari profit or network or else.
:nod: ko ya setuju…
Comments are closed.