3 Kunci Utama Memanfaatkan Microblogging Tools
Ada banyak sekali social networking site serta layanan microblogging saat ini. Masing-masing layanan memiliki segmen penggunanya masing-masing. Ada yang cocok dengan Jaiku tapi tidak berhasil memakai Pownce. Ada yang merasa mendapat tempat di Plurk dan meninggalkan Twitter atau sebaliknya.
Tentu saja, ada banyak pandangan tentang penggunaan alat-alat microblogging ini. Bagi sekelompok orang, bisa jadi alat-alat ini adalah alat bersenang-senang untuk menghilangkan stress. Ada yang menggunakannya sebagai sarana mencari teman-teman baru atau mempererat jaringan pertemanan yang sudah ada. Ada yang menjadikannya sebagai testing ground, menebar “kontroversi”, melihat reaksi massa, memasang ”jebakan betmen”, survei, polling, dan berbagai agenda lain.
The point is, how we use it is what matter. Value tidak sepenuhnya diturunkan langsung dari produk akan tetapi juga ditentukan dari interaksi produk dengan penggunanya. Sepeda di toko hanya kan bernilai sebuah benda mekanik, akan tetapi jika sepeda dipakai oleh seseorang maka sepeda akan menjadi alat transportasi. Daun yang berserakan di halaman hanya akan membuat kotor, tapi jika diolah menjadi kompos bisa menunjang produksi pangan.
Jadi, pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya kita bisa benar-benar memanfaatkannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang bsia saya tangkap dari FreSh #2 yang kebetulan membahas Narsisme 2.0.
- Temukan peer/massa yang tepat. Ini termasuk temukan alat microblogging yang tepat. Di tiap microblogging site, akan ada pengguna-pengguna yang punya karakteristik yang mirip namun berbeda antar situs. Peer ini juga mungkin tidak akan bisa ditemui dengan sempurna. Ada kalanya kita hanya menemukan cikal bakal dari peer yang ideal, yang berarti memerlukan usaha dari kita untuk membangunnya menjadi peer yang benar-benar kita inginkan.
- Noise will be there,moderation and guding is needed. Akana da banyak derau,itu pasti karena tidak tidak ingin memaksa atau tidak akan bisa memaksa peer kita untuk bertingkah seperti yang kita inginkan. Moderasi dan pengarahan bisa dipakai untuk “mengendalikan” peer untuk memenuhi keinginan kita, secara baik-baik dan implisit.
- Pour some love, have a faith. Tidak semuanya bisa didapatkan dengan instan. Anda harus berusaha, dan Anda harus punya keteguhan serta keyakinan. Kabarnya, untuk melakukan riset/survey, seorang researcher harus bertanya bolak-balik dengan cara yang bermacam-macam demi mendapatkan jawaban yang sejati.
Penutup
Saya jadi ingat cerita tentang nyamuk oleh seseorang di waktu dulu. Tidak ada satu pun yang diciptakan buat manusia yang tidak bermanfaat bagi manusia. Bahkan seekor nyamuk pun akhirnya bisa memunculkan industri obat nyamuk. Yang akhirnya bisa menghidupi dan menggerakkan ekonomi manusia yang bekerja di sektor membasmi nyamuk. Adalah selalu bagaimana Anda memandang dan menyikapi sesuatu. Jangan berharap sesuatu akan bekerja secara otomatis dan memberi manfaat pada Anda.
Credit: FreSh community (can’t wait to see you again people!)
PS:
Anda bisa berjaringan dengan kami di Plurk lewat ID neofreko dan TurboDuck. Jangan lupa berkenalan sebagai pembaca navinot supaya kami tidak bingung ya 🙂
Photo by Hil
9 thoughts on “3 Kunci Utama Memanfaatkan Microblogging Tools”
saya pikir fenomena microblogging ini hanya trend sesa(a)t. *roy suryo style*
saya menganalogikan Twitter dan Jaiku / Pownce / Plurk / Kwippy / Identi.ca whatever – itu seperti telepon rumah dengan handphone. Dua2nya memiliki model dasar yang mirip, tapi kita bisa hidup bahagia dengan menggunakan keduanya. Keduanya tidak akan saling menggangu kinerja satu sama lain. But that’s just me. 😀
Anw, mas Toni boleh kenalan nggak?? *kaburr*
Bravo!
a positive post to ask us why did we involve in any microblogging site in the 1st place. some of us may still wondering around, throwing rocks into the pond to estimate the depth & having fun with it. Exploring.
One of these days we do have to stop typing & clicking for awhile and ask our selves : what do we get from it? is it or are they good enough for us to be better in any way tomorrow? are WE be any part of making other people better?
explore, microbloggers, explore & go wild! but don’t forget to get your answers
(on my own quest to find my answers)
Gimana ya caranya memoderasi UCG yang usernya sudah ribuan? Memakai human labor juga?
@hermansaksono
Untuk user yg sudah sangat banyak,tentunya dukungan aplikasi/platform itu sendiri jg ckp menentukan. Ada beberapa contoh cara moderasi yg bisa kita pertimbangkan. Misalnya, blog dgn menampilkan jumlah komentar atau jumlah view tiap post. Slashdot dgn sistem karma, secara default hanya menampilkan komentar dgn batasan nilai karma tertentu. Digg, dgn jumlah dugg. Less dugg berarti terkubur. Search engine dgn jumlah klik yg mempengaruhi relevancy scoring.
Kalau kita lihat dgn cermat, ternyata untuk memoderasi UGC yg bejibun itu, banyak yg kembali memanfaatkan user. Entah itu dgn konsep wisdom of crowd atau dgn jalan mendidik user fanatik menjadi moderator sukarela. Gimana? Ada tanggapan? 😉
Aku mikirnya juga pake kontrol sosial anggota2. Cuman mengerikan juga karena artinya kita menyerahkan nasib sepenuhnya ke user, wisdom of crowd itu. Sebetulnya ngeri, karena berarti kita menyerahkan nasib aplikasi web kita ke user yang sangat undpredictable.
Ton, kapan2 nulis soal wisdom of crowd dong! 😀
Digg setiap beberapa bulan sekali mengadakan acara DiggNation untuk para user2 yang sudah senior, yang jumlah Digg dan submissionnya udah ribuan. Ngapain? Karena dengan acara2 kayak gini, user2 tersebut bisa memiliki “sense of belonging” di Digg, merasa dirinya adalah bagian dari Digg. User2 seperti berfungsi sebagai pemandu bagi newbie, dan juga bagian dari user yang “memoderasi” di komunitasnya.
Itu cuma salah satu contoh aja sih, maap contohnya Digg.. lagi keranjingan soalnya. 😀
Aku baru saja ikutan Plurk, masih belum 100% *hooked* dengan layanan microblogging in general. Mungkin I need real friends kali yah, biar lebih engaged.
@Herman – aku juga ngerasain noise yang semakin besar, melalui wisdom of crowd mungkin bisa mengatasinya. Cuman variable wisdom of crowd sendiri terlalu banyak, jadi ga bisa efektif, tapi bisa di tuning lebih jauh.
@ivan
Hooh,klo uda kenal beneran sptnya lbh engaged. Jd ada visualisasì siapa yg ngomong.
Soal wisdom of crowd, variablenya mmg bnyk. Di wikipedia uda ada listnya. Contoh2 pemakainya jg uda bnyk. Sepertinya mmg asik klo diobrolin bareng:)
Jadi kapan nih navinot.com mau kopdar?biar lebih engage katanya;)
bisa dibantu gk??gimana cranya ikut jaiku??
udah coba beberapa kali tapi gk bisa juga. mau saya terapin di kampus sms centernya Jaiku??
aal_1841@ymail.com
Comments are closed.