Mencari Peluang di Pasar Mesin Pencari

Mencari Peluang di Pasar Mesin Pencari

Dengan semakin banyaknya data, ditambah lagi tren user-generated content (UCG), fungsi mesin pencari menjadi semakin penting dan dibutuhkan. Banyak yang berusaha masuk ke pasar yang selama ini didominasi oleh Google dengan algoritmanya yang canggih, namun masih saja belum ada yang cukup patut dipertimbangkan. Saya sendiri mulai dengan Yahoo sebagai mesin pencari, namun akhirnya terpaku dengan Google di halaman utamaku. Masih adakah peluang bagi pendatang baru?

Berbagai Peluang

Untuk meraih sukses di pasar yang satu ini adalah tantangan yang lumayan besar, mengingat tidak hanya sisi layanan, namun juga perlu dukungan infrastruktur yang mampu mengimbangi. Belum lagi peluang untuk monetisasi yang semakin didominasi oleh Google. Berikut adalah beberapa jenis layanan pencarian yang mungkin bisa jadi peluang:

Pasar Lokal Berbahasa Asing
Bersaing secara lokal di pasar berbahasa asing sudah merupakan sukses nyata. Berkat jumlah penduduk (baca: pengguna) yang mendukung, Yandex (Russia) dan Baidu (China) mampu meraih dominasi pasar lokal. Apakah cocok untuk pasar Indonesia? Lengkap dengan bahasa Jawa, atau Sunda? 🙂

Semantic Search
Tren pencarian secara semantic, atau penuh makna, sudah mulai ramai dengan pendatang2 baru seperti Powerset, atau Hakia. Meskipun perjalanan masih terlampau panjang untuk dibilang sukses, antusias pengguna cukup memberikan reaksi positif bagi para developer.

Media Search
Mencari konten selain teks juga merupakan peluang yang tidak terlewatkan oleh Riya. Dengan layanan iLike-nya, teknologi Riya yang konon merupakan produk militer, mampu membedakan data yang berupa gambar untuk menyajikan produk2 yang mirip. Untuk masalah audio, kita bisa melihat AudioScrobbler yang juga merupakan produk dari Last.fm yang merupakan kumpulan data kebiasaan mendengarkan musik yang mampu merekomendasikan lagu2 sesuai sejenis.

Vertical Search
Peluang lain adalah mesin pencari secara vertikal, yaitu menurut topik2 tertentu. Entah itu urusan properti, atau suku cadang kendaraan bermotor, segerombol pengguna pasti mempunyai kebutuhan tersendiri yang melibatkan perangkat khusus untuk kebutuhan pencarian. Bukankah ini suatu peluang? Perlu diingat dengan menyendiri, ruang lingkup juga menjadi semakin kecil. Berarti kesempatan untuk monetisasi juga menjadi lebih kecil.

Social Bookmarking Based
Layanan social bookmarking telah terbukti sukses menyaring konten yang menarik berdasarkan kebijaksanaan pengguna (wisdom of crowd). Dengan semakin maraknya layanan tersebut, data yang terkumpul jadi semakin banyak, sehingga kualitas pencarian jadi semakin terpercaya. Melihat dari cara kerja algoritma Google, para pemilih di social bookmarking harus mempunya karma tinggi agak nilai pilihannya jadi lebih berharga. Namun hambatannya adalah jumlah pemilih hanya kurang lebih 20% dari jumlah pengguna, dan itupun masih rentan dengan akal2an pengguna untuk mempromosikan suatu konten. Mungkin Foxmark mampu memberikan solusi dengan layanan bookmark sync-nya.

Mobile Search
Janganlah melupakan media yang satu ini, karena trennya yang semakin meningkat seiring dengan tingkat pesatnya jumlah pemakai mobile internet. Dengan tampilan yang relatif kecil, pengguna mengharapkan hasil yang akurat dalam waktu relatif singkat. Sayangnya layanan penyajian di mobile market tidak bisa menjadi aset yang kuat tanpa dukungan data yang berkualitas, dan dengan gampang menjadi sasaran pemain2 besar yang telah ada.

Custom Enterprise Search
Dengan berkembangnya suatu perusahaan, data elektronik yang perlu dikelola jadi semakin banyak. Mulai dari transaksi penjualan, penawaran, CRM, dll. Kehadiran layanan mesin pencari internal tentunya merupakan suatu peluang tersendiri, karena data yang dioleh termasuk internal dan tidak layak untuk hadapan publik. Tapi, Google sudah masuk ke pasar ini. Apakah ini termasuk jalan buntu?

Monetisasi?

Membangun suatu aplikasi perlu mempertimbangkan banyak faktor, dan penuh resiko. Selain kualitas layanan, dukungan infrastuktur juga patut dipertimbangkan. Untuk bersaing di segmen tertentu, seperti yang dilakukan Riya atau Last.fm, butuh teknologi kelas berat.

Selain itu, kelanjutan suatu layanan juga perlu dukungan dana, yang pasti tidak bisa tergantung investor terus2an. Selama ini sumber pemasukan berupa iklan sudah menjadi bisnis model yang normal, dan pemain besar seperti Yahoo atau Microsoft juga kelabakan dengan masalah yang satu ini. Apakah masih ideal untuk membangun suatu layanan mesin pencari berbasis AdSense, yang tentunya menjadi saingan Google sendiri?

15 thoughts on “Mencari Peluang di Pasar Mesin Pencari

  1. ah untuk pasar di Indonesia masih sangat luas, tapi kebanyakan pengembang justru berat di modal dan jadi gak kreatif. Udah banyak contohnya dimana pengembang gk berani invest di sebuah web, namun begitu web itu launch ( meskipun modal minim ) ternyata sukses berat. Contohnya kayak facebook itu.
    Kalo soal search engine, lebih baik memanfaatkan web service dari engine yang lebih besar kyk Yahoo or Google or Hakia or PowerSet sekalipun 🙂

  2. Oke,akhirnya saya tergelitik:d

    Saya percaya vertical search adalah long tail-nya search engine. Kalo kita hendak bermain d pasar search engine, hanya ada satu opsi: gk usah repot2 bersaing dgn google! Ini berarti mencari ruang yg tak bersinggungan dg google. Yaitu ranah privat dan ranah vertikal.

    Ranah vertikal, ruangnya mmg sempit. Ini menjadikan peluang monetisasinya relatif terbatas. Tp batas ini virtual. Jika anda berhasil menemukan vertikal yg seksi, nilai monetisasinya pasti tak akan kalah seksi jumlahnya. Dan senyambi anda mencari, tak ada yg melarang anda untuk membuat ratusan bahkan ribuan. Walaupun receh, kalau jumlahnya satu juta ya nilainya satu juta. Got what i mean?;)

    Ini blm ngobrolin ranah privat lho..

  3. vertical search dan mobile search. vertical search karena semakin hari, sepertinya dunia web meluas dengan begitu liarnya sehingga dengan pencarian umum, terkadang kita tidak mendapat kan hasil yang “sespesifik yang diinginkan”

    mobile search, saya rasa ini bagian dari vertical search juga. perilaku mobile search saya rasa tergolong “pencarian cepat yang spesifik”. misalnya, saya sedang berada jauh dari pc, dan membutuhkan informasi seperti “alamat western union dekat slipi” atau “restoran seafood daerah xxx”. spesifik kan? 😉

  4. wah, ini lebih menarik lagi. Saya tertarik dengan layanan berbasis lokasi seperti Brightkite.com atau Dopplr.com dan pengen banget mengembangkan yang kayak gini2 di Indonesia. Asli, saya tertarik banget. Tentu saja dengan core sistem berbasis web service dari Google atau Yahoo. Dopplr.com itu semacam search engine juga untuk mencari places of interests di daerah2 tertentu ( NY, dll ).

    Mungkin memang terlalu spesifik, tapi lagi2 .. karena probabilitas persaingan dengan vendor raksasa, lebih baik kita mengincar pasar yang niche bukan?

    @Toni : gw suka gaya loe. hahaha. nicely said. 🙂

  5. @F
    Saya msh cenderung menggolongkan mobile search ke variasi platform. Sejauh ini saya lihat karakteristik search-nya blm mempunyai perbedaan dgn versi desktop.

    @rama
    Sekaligus menyambung komen di atas, sepertinya gps-lah yg akan jd the game changer. Devicesnya lg on the rise. Mgk 2 tahun lg, hape bergps sudah memasyarakat. Pertanyaannya, sudah siap mengkoleksi data apa yg berbasis gps? Karena ini barang hot, kita lagi2 harus penuh strategi dlm melangkah. Bisa jadi kita bermain d sektor niche, yg saya cukup yakin susah dicari. Atau bertekad jadi first player dgn memasang akuisisi sebagai exit strategy.

  6. wah stuju, memang masyarakat dunia akan diarahkan menjadi mobile. dan tentu saja pasar di Indonesia masih fresh sekali, karena memang masih sedikit content provided untuk mobile internet.. kalau mau pake model first player umm… modalnya gede :p

  7. @rama
    Tergantung first playnya mungkin. First player tak harus jadi provider kan ya? Bisa jadi konsultan yg memakai resource klien kan? Got what i mean?

  8. konsultan yg memakai resource klien ? modal memang gak gede, tapi harus nyari klien yg mau memakai kita sebagai konsultan donk. Ini yang susah….

  9. yang pasarnya bagus itu bukan search engine sekarang… tapi answer engine. daripada memberikan user alternatif – alternatif jawaban, mendingan buat engine yang benar2 MENCARI dan MEMBERI JAWABAN.. bukan pilihan. 🙂

  10. @F – Saya setuju! pasti dunia mobile butuh sesuatu yg cepat dan akurat, dengan tampilan sederhana.

    @Toni – GPS khan udah bisa pake cellular networknya, cuman tinggal di-allow atau tidak. Plus, masih butuh software di hardwarenya. Tapi bener, GPS pasti banyak manfaatnya, tapi harus bikin PETA dulu 🙂

    @Rama – Maksudmu a Mash-up dari beberapa service? Delicious, Yahoo! Answer, Google, etc? Hmm keren sih. Tapi koq ga sesimple itu yah rasanya.

  11. kalo gampang mah saya kerjain sendiri mas… hahahaha.
    butuh beberapa otak quad-core dengan RAM minimal 2GB.

    masalahnya beberapa dokumentasi services2 itu belom dimaintain dengan baik (curhat).

    Pengen deh, bikin diskusi khusus untuk web developer… ngumpul2 en diskusi gitu. 🙂

Comments are closed.

Comments are closed.