Detiksearch dan Mesin Pencari di Indonesia
What does it take to create your own search engine? Tentu saja membuat mesin pencari tidaklah mudah. Paling tidak seseorang harus mempunyai infrastruktur yang memadai, baik dalam hal penyimpanan data dan pemrosesan data. Pun Google akhirnya harus berinovasi untuk mengatasi isu infrastuktrur ini (Big Table, software framework, custom filesystem, etc). Jadi, mesin pencari itu memang sesuatu yang serius dan berskala besar.
Sebelum kita nekad dengan membuat seluruh komponen mesin pencari sendiri, kita bisa mempertimbangkan opsi-opsi yang ada di internet untuk mengkustomisasi search engine sehingga lebih personal dan tampak seperti produk kita sendiri. Opsi pertama adalah Google coop yang memungkinkan kita untuk mengeset sumber data yang dipakai oleh google dalam mencari data. Kemudian ada Rollyo, roll your own search engine. Lalu, ada Yahoo search API bagi yang berminat dengan kontrol lebih dengan data yang diberikan search engine. Dan akhirnya, setiap orang bisa membuat crawler-nya sendiri jika merasa ingin.
Sekarang mari kita lihat ke dalam. Dimana pemain Indonesia berada? Detiksearch.com sepertinya hendak menghidupkan kembali pasar search yang dulu sempat mengalami boom. Jika dilihat dari URL hasil search-nya, sepertinya detiksearch meng-“outsource” search ini ke Yahoo. Belum terbayang apa yang hendak dilakukan oleh detiksearch. Tentu saja me-relay search bukanlah sesuatu langkah bisnis yang cespleng. Memang, bisa saja detiksearch ingin “mengeksploitasi” user fanatik di site detik.com dan detik-detik yang lain. User fanatik diharapkan setia terhadap brand detik dan mau menggunakan detiksearch alih-alih search engine yang biasanya dipakai.
Tapi itu hanya salah satu dugaan. Bisa jadi detiksearch sementara ini masih meng-outsource search-nya ke yahoo hanya untuk mencelup kaki ke air. Dalam rangka mengecek kehangatan kolam search. Mengetahui seberapa kondusif pasar search di Indonesia. Adalah prediksi yang cukup prematur mengingat tidak banyak juga yang ditawarkan oleh detik search untuk meng-enhance hasil searchnya. Entah apa yang akan diluncurkan untuk menarik netizen detik dan netizen Indonesia pada umumnya untuk memakai layanan detiksearch.
Sayangnya, detiksearch.com bukanlah properti milik detik.com. Jadi apa yang telah kita bahas di atas tidak begitu meyakinkan lagi walau bisa saja strategi sesungguhnya masih mirip. Tanpa bantuan detik.com berarti detiksearch.com harus membuat trafiknya sendiri. Bisa jadi membeli atau mengandalkan trafik organik dari search engine lain. Jadi aneh memang jika search engine bergantung dari search engine.
Salah satu syarat untuk sukses adalah dengan menjadi excellent diantara pemain lain atau menjadi pemain satu-satunya. Jelas di sini detiksearch bukan pemain satu-satunya. Mungkin iya untuk scope Indonesia. Akan tetapi detiksearch tidak cukup ”purple”. Nama domain terlalu panjang bahkan jika dibandingkan dengan yahoo.co.id. Jika kita bisa mendapatkan semua fitur yahoo search kenapa harus mengetik lebih panjang dan mendapatkan lebih sedikit?
Lalu apa yang harus dilakukan detiksearch? Tentu saja, detiksearch harus berubah menjadi lebih berguna bagi pengguna dan tidak menempatkan orientasi pemasang iklan dan monetisasi di prioritas pertama. Beberapa opsi bisa didapatkan dari artikel di navinot kemarin tentang tren mesin pencari dan peluang mesin pencari.
Salut kepada detiksearch yang berani melangkah dan mengambil resiko.
PS:
Artikel ini adalah intermezzo untuk menyela tema minggu Social Network di NavinoT.com
8 thoughts on “Detiksearch dan Mesin Pencari di Indonesia”
bah, baru aja posting mengenai search engine sayah…
http://penghargaan.com/2008/10/new-breeds-of-search-engines/
hahaha… sebenarnya saya ada ide untuk bikin mashup pake engine-nya Yahoo! tapi, i have no time, no brain, and no server :p
bantuin dong Ton… 🙂
Bahasanya keren “meng-outsource” kan. wekekkeekek.. kenapa ga ditulis nebeng api nya yahoo aja 😛 *ups*
Detiksearch dengan Logo ‘DS’ ?
Jadi teringat ada satu situs lokal indonesia yang traffiknya tinggi dengan menggunakan logo ‘DS’ juga. *dont ask me… 😀
“Sayangnya, detiksearch.com bukanlah properti milik detik.com” ?
Bisa diberitahu siapa yang empunya?
Tepatnya pakai Yahoo BOSS API, di-host di Google App Engine setelah saya selidiki waktu itu 🙂 http://udaramaya.com/berita/3664/0/DetikSearch_Search_Engine_Buatan_Indonesia_Pertama
Congrats atas blog-nya 😀
ehm.. good for detiksearch.com applause for you!:). Disisi lain masih banyak bug, or error link. Konsep searchnya & designnya sama sekali dengan search engine Rusia –> Yandex (www.yandex.com) with present a simple search engine without bla..bla..bla just search!. Mungkin kedengarannya bahwa membuat sebuah search engine membutuhkan effort yang menguras tenaga, itu memang benar. Tetapi mengapa tidak berawal, mau dibawa kemana search engine Indonesia?, maksudnya jangan hanya mengikuti trend saja, walaupun ingin mengikuti trend, apa yang menjadi kelebihan dari search engine tersebut.
Gaya simple sudah di “branded” oleh Google, sejenis portal sudah di “branded” oleh yahoo, dan masih banyak lagi. Menurut saya jikalau ingin membuat search engine lebih focus kepada demography-nya yang disini adalah khusus untuk pengguna internet di Indonesia yang membutuhkan search engine menggunakan bahasa Indonesia. Jangan sampai terjebak yang nanti ujung-ujungnya consumer akan pindah langsung ke google or yahoo lagi.
Kita bisa ambil case dari Google, Google sudah mendunia, tetapi apakah Google tersebut bisa mencakup milliaran alamat2 web, blog, forum dll (database) seluruh dunia, mungkin untuk kita sudah cukup tetapi untuk Google terus mengembangkan search engine-nya lebih “faster and accurate”. Search engine Google sedang mengembangkan sistem pencariannya mengikuti gaya berpikir “otak manusia”, hingga mengumpulkan dokter2 yang berkecimpung di human brain research, physiologist dan berkolaborasi dengan specialist IT technical di bidang search engine (ref:Google Book), Google mengeluarkan Chrome hanya sebagai diversity produck-nya dan juga untuk brand image-nya Google. Selain itu Google juga mengeluarkan Handphone Android, Google juga “issue”-nya akan membeli sebuah satelit dikhususkan untuk GoogleMaps.
So, melihat kompetitor search engine yang sudah ada dan besar (giant competitor). Bagaimana search engine di Indonesia mengambil peluang yang ada?
Just a simple idea; Bagaimana membuat search engine Indonesia dengan hasil pencariannya menggunakan bahasa Indonesia (dikhususkan untuk pengguna search engine di Indonesia) walaupun databasenya berasal dari bahasa apapun.:)
@gia_josie
Whoa, komen yang panjang dan lebar. Tapi bener banget, klo ujung-ujungnya konsumen balik ke google dan yahoo tanpa memberikan nilai balik ke provider, what’s the point? 😀
BTW, kabarnya Google Translate juga udah support bahasa indonesia. jadi klo mo bikin mesin pencari yang bahasa indo sepertinya sudah terlambat :D. Kecuali klo mesin pencari yang mengerti bahasa Indonesia, mungkin blm telat.
@sushi
Makasih sudah memberikan “klarifikasi” teknis :).
@rama
dijelasin lebih jauh dong idenya. I’m into mashup as well. Dan mungkin banyak yang di sini juga into mashup 🙂
ada lagi skrg search engine alamat di Indonesia, namanya Solusee di http://www.solusee.com
Comments are closed.