Social Network: Hanyalah Sebuah Fitur
Bersosialisasi di dunia maya awalnya dimulai dengan email, ditambah halaman pribadi (homepage). Dengan kehadiran situs-situs layanan social network (jejaring social) ala Friendster atau Facebook, membuat proses sosialisasi menjadi semakin mudah.
Bila diteliti lebih lanjut, dari berbagai macam situs layanan social network, pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk berinteraksi secara sosial di dunia maya. Entah itu dengan teman yang telah di kenal di dunia nyata, atau teman2 baru di dunia maya, yang belum tentu dikenal tapi mempunyai suatu persamaan.
Seiring dengan begitu hebohnya tren social network, maka semakin banyak bermunculan layanan jejaring sosial baru yang inti layanannya tidak berbeda jauh. Dengan kemasan yang beragam, lengkap dengan bumbu yang berbeda, siap untuk disajikan ke pasar yang berbeda (niche social network).
Asumsi ini jadi semakin sah dengan banyaknya komunitas yang mulai mengadopsi fitur social network ke dalam layanan mereka. Contoh nyata adalah Kaskus, yang awalnya adalah forum diskusi yang kini telah menambah fitur tambah teman, meskipun penerapannya tidak semulus yang diharapkan (baca:ribet).
Fenomena ini semakin diperjelas dengan hadirnya layanan White Label Social Network ala Ning atau Kickapps yang menyediakan layanan social network siap pakai, dan bisa diintegrasikan dengan layanan situs yang sudah ada.
Kini jelas sudah bahwa fitur2 social network bisaΒ dengan gampangnya diduplikasi, sehingga social network bukan lagi menjadi fokus utama dari suatu layanan.
Social Network hanyalah sebuah fitur dari suatu layanan
Lalu apa yang membuat layanan social network semacam Facebook tetap bertahan? It’s YOU, the most valuable asset of Web2.0!
PS: Artikel ini diharapkan bisa mempertegas opini NavinoT di artikel sebelumnya, tentang upaya untuk menjadi raja social network di negeri sendiri. Punya tanggapan lain? Silahkan tinggalkan celotehan di bawah π
10 thoughts on “Social Network: Hanyalah Sebuah Fitur”
Kaskus terkenal dengan format berupa forum board. Sekalipun mau dijadikan social network, lalu gimana formatnya ya? Apa ada contoh forum lain yang dilengkapi social network?
Menurut saya sudah waktunya ada jejaring sosial universal yang open, supaya tiap aplikasi web tidak perlu membuat jejaring sosial sendiri. Menurut saya, adanya jejaring khusus untuk tiap webapp itu redundan, walaupun keberadaannya penting. Cerpenista akhirnya juga punya jejaring sosial, walaupun awalnya saya tidak ingin membuat another social network.
Inisiatif Facebook untuk membuka diri supaya aplikasi-aplikasinya bisa memanfaatkan jejaring sosialnya adalah ide yan baik, tapi saya rasa aplikasi facebook terlalu banyak batasannya. Kalau nggak salah, akhir tahun lalu Google akan mengexpose jejaring sosialnya, tapi kok nggak ada berita lagi ya?
fitur social network memang sudah ada yang menyediakan platform dasarnya, kita emang tinggal pake saja. Tapi dalam proses implementasinya, gk bisa kita gunakan platform third party itu mentah2.. pasti kita customize sesuai dengan konsep yang kita mau. Nah, pematangan konsep customized social networking itu yang esensial.. π
btw, kok top commentatornya ngulang terus ya? apa emang begitu? π
Fitur, CMS, engine dan segala macam yang ada di belakang sebuah situs atau brand Social Networking adalah alat.
Alat bisa dipakai di mana saja, tetapi belum tentu berhasil digunakan di mana saja.
Facebook, Linked-In dll, adalah sebuah merek yang senjata utamanya engine social networking dengan modifikasi masing2. Ini yang membedakan Facebook dkk dengan fitur social networking yang ditempelkan di sebuah situs: M E R E K. B R A N D. I M A G E.
Maka, dari sudutpandang merek itu pula, masih menjadi tandatanya besar apakah kaskus bisa dibawa dari social networking tradisional berbasis forum ke social networking modern.
@Herman Saksono
Saya jadi kepikiran. Karena aset sebenarnya adalah “US”, bisa jadi FriendConnect-nya Google itu utter failure loh. Kecuali FriendConnect dirilis dalam bentuk free and open library atau dirilis dalam bentuk extra-ordinary cool shape, maka FriendConnect hanya akan ditinggal berdebu.
Google tidak punya base connected user. Facebook-lah yang punya. Pun ada third party yang ingin memakai *-Connect, pasti memilih yang ada usernya. Tujuannya untuk mengabsorpsi user-user baru.
Di sisi yang lain, mengexpose user insentifnya tidak terlalu besar. Prove me I’m wrong, I’ll be happy.
@Nukman Luthfie
Pak Nukman ada referensi tentang “M E R E K. B R A N D. I M A G E.”? Saya ini termasuk golongan yang belum tercerahkan. Atau Pak Nukman mau guest-blogging di sini untuk topik terkait? π It’d be lovely. Ya gk teman2? π
@Rama
Saya tertarik dengan konsep social networking yang memang essential. Saya terpikir sesuatu yang dilakukan oleh Mashable dan FastCompany dalam memberdayakan pembaca-pembacanya. Ada opini khusus untuk hal ini? Mo dibahas di socialdaily.net kali? :p
Soal top commentator, itu nge-bug deh kyknya :p. Nama Rama terlalu sering muncul :p
@Yodi – Banyak koq forum2 yang pake elemen social network, jadinya cuman fitur ‘tambah teman’ dimasukkan dalam layout forum yang ada.
Mashable.com adalah salah satu contoh blog yg memakai sociat network juga.
@Herman – Itu kalo hidup di dunia yang serba sempurna. Karena selama ini data relasimu masih dianggap asset pagi para pemilik layanan social network.
@Rama – Betul, masih belum ada yg bisa instan pakai, harus ada penyesuaian yang ribet. Betul, anda emang yang paling cerewet π
@Pak Nukman – Yang kita upayakan untuk menjadi universal adalah ‘data relasi’ kita, agar setelah kita ikutan layanan baru, peduli itu social network atau tidak, kita sudah bisa tahu sapa relasi kita dr data universal tersebut. Ga perlu ribet cari/add temen lagi.
Masalah proses atau penataan, terserah pemilik situs. Mau dikategorikan menurut profesi, lokasi, dsb.
@Ivan mashable.com memang ada social networkingnya.. tapi menurut gw (personally) nggak terlalu berhasil. Mungkin penggunanya banyak, karena visitor mashable sendiri udah jutaan, tapi nobody actually use it.
“Lalu apa yang membuat layanan social network semacam Facebook tetap bertahan? Itβs YOU, the most valuable asset of Web2.0!”
Maksudnya itu member ? Trus bagaimana kita menjadi raja di negeri sendiri ? Harus bisa membuat orang bergabung kan ? Kalo gue sih setuju sama Rama, “pematangan konsep customized social networking itu yang esensial..”
Comments are closed.