Arti Krisis Bagi Industri IT Indonesia
Bursa saham Amerika jatuh lagi, dan begitu juga bursa saham di seputar dunia. Tampaknya krisis yang dimulai dari masalah kredit rumah macet telah meluas, bahkan Indonesia sudah mulai terkena imbasnya. Menanggapi artikel sajian Pak Nukman Luthfie dari Virtual Consulting, apa kira2 pengaruhnya bagi industri IT di Indonesia, yang berskala besar maupun kecil?
Penurunan Anggaran Iklan
Biaya iklan boleh dianggap bukan pengeluaran primer, bila dibandingkan dengan biaya operasional lainnya seperti gaji pegawai, atau biaya bahan mentah. Akibatnya anggaran iklan jadi berkurang sejalan dengan krisis yang tidak terlalu menjanjikan angka pemasukan.
Media Online Sebagai Alternatif
Dengan berkurangnya anggaran iklan bukan berarti jumlahnya yang berkurang, tapi juga bisa berarti pembelanjaan iklan jadi harus lebih efisien. Hal ini membuka peluang bagi media online sebagai alternatif yang kinerjanya lebih terarah dan terkontrol.
Dominasi Pemain Besar
Bila kita amati dari sejumlah situs atau blog lokal, kita jarang melihat iklan produk/layanan level korporat. Jadinya penyaluran iklan sebagian besar masih didominasi oleh pemain besar seperti Detikcom atau yang paling akhir, VivaNews. Tren ini masih akan berlangsung terutama untuk level korporat karena kemudahan untuk proses pembelanjaan.
Booming PPC Lokal
Pemain Pay-Per-Click (PPC) lokal yang semakin marak tampaknya masih belum mampu mengambil hati pengiklan korporat. Namun kesempatan ini masih terbuka lebar bagi pengusaha kecil dan menengah dengan anggaran iklan yang minim. Apakah ini masih merupakan peluang untuk layanan semacam AdBrite Indonesia?
Peluang Freelancer
Dengan nilai pertukaran Dollar dan Rupiah yang semakin tinggi, merupakan keuntungan tersendiri bagi para freelancer. Ditambah lagi dengan pengusaha2 online baru yang membutuhkan situs guna mencoba media online yang baru.
Penutup
Seperti kata pepatah, krisis adalah sebuah kesempatan emas, tentu saja bila dilaksanakan dengan benar. Semoga NavinoT bisa membantu sejalan dengan petualangan anda. 🙂 Have a nice weekend!
5 thoughts on “Arti Krisis Bagi Industri IT Indonesia”
kasian juga para remote freelance / telecommuter kita yang gajinya dollar. Eh, meskipun sempet untung sehari pas dollar nyampe 15.000 :p
Harusnya dengan kejadian ini, para entrepreneur semakin banyak ( karena banyak yg di-phk ). Mari, kita kembangkan web – web di Indonesia.. jangan konsumtif pake web dari luar terus.. ayo bikin sendiri!!
benar banget. yang kerja gajihnya pake dollar, bukannya merugi malah tambah senang. ya ampun sekarang dollar dah 9.800 ya. dan diperkirakjan bakal naik lagi hingga 10.000 dalam minggu ini. Fuiihh..
Manteb buntut-nya! Tentu saja pasti membantu dong 😉
semakin terdesak akan sesuatu misal krisis
dunia kerja harus kreatif menyiasatinya… how? bisa mengambil sidejob lewat internet dengan bidang pekerjaan apapun 🙂
buat para freelance apakah akan berkurang juga kerjaannya? karena krisis ini mereka mengencangkan ikat pinggang dan akan mengurangi kebutuhan2 sekunder seperti sekedar membuat logo baru atau website?
Comments are closed.