Apakah Cloud Computing Itu?

Apakah Cloud Computing Itu?

Sebelum sampai ke cloud computing, kita harus mulai dulu dari distributed computing. Seperti yang tercermin dari namanya, distributed computing berarti komputasi yang terdistribusi. Proses komputasi tidak terjadi dalam satu komputer saja akan tetapi didistribusikan ke beberapa komputer. Analoginya seperti kerja kelompok membuat kliping, semua anggota kelompok mencari bahan-bahan berdasarkan pembagian tugas kemudian bahan tersebut akhirnya dikumpulkan menjadi satu berbentuk kliping sebagai bentuk karya kelompok. Analogi lain bisa berupa kelompok-kelompok kerja lain semisal kantor, pabrik, dll. Intinya proses tersebar dalam kelompok, namun menghasilkan satu output. Ya, distributed computing adalah salah satu contoh parallel processing (pemrosesan paralel).

Grid computing adalah salah satu bentuk dari distributed computing. Jika distributed computing  memandang sebuah proses komputasi berdasar bagaimana proses tersebut diselesaikan, grid komputer memandang sisi infrastruktur dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster (gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan menggabungkan banyak komputer lewat jaringan. Contoh grid computing misalnya: SETI@Home. Proyek SETI@Home bertujuan mencari kecerdasan ekstra terestrial (ET) dengan memanfaatkan resource komputer anggotanya yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Anda tinggal menjalankan sebuah program kecil saja. Program ini kemudian akan mendownload data dari proyek SETI@Home dan memprosesnya di komputer Anda. Hasilnya akan dikirimkan kembali ke SETI@Home sebagai bagian satu perhitungan besar.

Cloud Computing berbatas tipis dengan grid computing. Cloud computing memandang penyelesaian suatu proses dari sisi pemakaiannya. Dalam cloud computing, berarti si pemakai sama sekali tidak memiliki resource yang dipakai untuk memproses permintaannya. Data yang disedikan pemakai layanan akan diproses dalam suatu jaringan besar yang self-regulating (bisa mengatur dirinya sendiri). Pemakai hanya tahu hasil akhirnya saja tanpa tahu detil siapa yang memproses permintaannya, dimana diprosesnya dan dimana datanya tersimpan. Semua detil tersebut tertutup awan. Contoh cloud computing misalnya: Amazon EC2, SalesForce.com, Google App Engine, Yahoo! BOSS dan lain-lain.

Dengan semakin hebatnya pengaruh internet dalam kehidupan kita sehari-hari, cloud computing sepertinya akan semakin menarik saja. Apalagi sekarang device-device yang bisa dipakai mengakses internet semakin tersedia di mana-mana dengan bentuk yang makin portable. Yang hari ini masih di film, beberapa tahun lagi bisa dinikmati di dunia nyata. Ugh! Tidakkah Anda excited?

PS:
Distributed computing tidak terbatas pada aktivitas perhitungan saja. Penyimpanan (storage) juga termasuk dalam distributed computing.

Apakah tulisan ini sudah bisa menjelaskan cloud computing pada Anda? Perlukan Navinot menuliskan hal-hal lainnya tentang cloud computing? Apa yang ingin Anda baca setelah artikel ini?

14 thoughts on “Apakah Cloud Computing Itu?

  1. –“Apa yang ingin Anda baca setelah artikel ini?”

    Sebagai kelanjutan cloud computing, saran saya artikel NavinoT berikutnya membahas ttg Software As A Service (SaaS) dan Peer-to-peer (P2P).

  2. Ada tambahan untuk bacaan Cloud Computing. Rupanya Nick G Carr menulis buku berjudul Big Switch, menjelaskan bagaimana trend cloud computing akan berkembang. Berikut ini cuplikannya:

    A hundred years ago, companies stopped generating their own power with steam engines and dynamos and plugged into the newly built electric grid. The cheap power pumped out by electric utilities didn’t just change how businesses operate. It set off a chain reaction of economic and social transformations that brought the modern world into existence. Today, a similar revolution is under way. Hooked up to the Internet’s global computing grid, massive information-processing plants have begun pumping data and software code into our homes and businesses. This time, it’s computing that’s turning into a utility.

    Ugh, beli yuk.

  3. masih agak buram 😀

    Pemakai hanya tahu hasil akhirnya saja tanpa tahu detil siapa yang memproses permintaannya, dimana diprosesnya dan dimana datanya tersimpan

    bukannya rata – rata dari user menggunakan aplikasi juga seperti itu?? bisa dijelaskan lebih spesifik lagi mungkin dari role model serta kegunaannya.

  4. @dewakecil

    bukannya rata – rata dari user menggunakan aplikasi juga seperti itu?? bisa dijelaskan lebih spesifik lagi mungkin dari role model serta kegunaannya.

    Ya itu berarti sudah memanfaatkan cloud computing ;). Google Docs misalnya, kita cuma tahu menulis dan save saja. Manfaatnya sudah kita dapat tanpa harus memiliki aplikasinya. Tak terasa kita sudah mendapatkan manfaat dari Cloud Computing tiap harinya.

  5. ada tuh sebagian code komputasi awan google yang bisa dipakai softwarenya, tapi lupa, apa ya namanya..

    FYI.Pas kuliah teori bilangan yang dipakai dalam kriptografi pernah diceritakan bahwa ada kompetisi untuk menemukan bilangan prima terbesar dengan hadiah 10.000 US dolar. Nah terakhir yang menemukan memakai cara distributed computation untuk menghitungnya. Rumus dasarnya sederhana
    2^n -1. Sekarang baru ditemukan bilangan prima terbesar itu 2^32000 -1..
    ada yang tertarik silakan coba aja. Untuk menemukan ini si pemenang membuat algoritmanya dan mengajak volunter untuk dipakai komputernya yang dihubungkan dengan internet.

  6. Ini postingan yg ditunggu2.

    Tidak dipungkiri aplikasi web lambat laun semakin berat, serirng semakin banyaknya “users” dan beratnya data yg harus di proses.

    Gak heran kalo bisnis jasa “cloud computing” dah dilirik si Jeff Bezos sejak tahun 2006, dedengkot Amazon itu mengelurkan layanan Amazon ECS ato S3 nya.

    Artiklenya dah cukup menggambarkan apa itu cloud computing. Yg menjadi pertanyaan siapa yg dah pernah menggunakan Amazon EC2 ato GoGrid.com hayo ngaku ..?
    Pingin sekali2 nyoba, diintegrasikan dengan sebuah Dedicated Server apa bisa ?

    Dah cari2 tutorialnya nggak nemu untuk basic setupnya, di Youtube nemu cara setup dengan Firefox Addon tapi hanya single server, blom yg pake multi load balancer, multi server plus server DB.

    Kalo yg di Google App Engine kita harus bisa Python, ato Django lebih bagus baru bisa pake layanan Google tsb.

    Thx

  7. Microsoft saat ini sedang mengembangkan “internet-scale cloud computing and services platform” dengan Project Azure™ Services Platform dan Windows Azure-nya… cuma sayang sepertinya nanti kita dari Indonesia “kurang” bisa mengeksplorasi hal ini (+model cloud computing lainnya) karena infrastruktur Internet kita 🙁

  8. @sigit
    Microsoft is all about wait and see. Menurut saya cloud computing itu cuma konsumsi developer saja. Kalau end user dan joe user belinya layanan dokumen dengan space tak terbatas, album online, dll. Azure? Saya tidak ngerti yg dijual sepertinya:d

    Ayo kita summon Andy OrangeMood biar lebih jelas:d

  9. ..Ton.. kalo beberapa komputer menjalankan satu OS itu namanya apa ya? apakah bisa di realisasikan ? soalnya ini sangat penting bagi kubuat mesin render …hehehhe tnk yah

Comments are closed.

Comments are closed.