Nomor Satu Alasan Untuk Gagal

Nomor Satu Alasan Untuk Gagal

https://www.estaciondelcoleccionista.com/lmrdk7a2j Banyak ide keluar dari segerombolan orang tentang aplikasi web, entah itu suatu inovasi dengan sederatan fitur baru, atau hanya sekedar tiruan dari belahan dunia atau bahkan tetangga sebelah. Inilah budaya teknologi informasi yang seharusnya penuh inovasi namun selalu terhambat oleh satu hal yang sangat menentukan masa depannya.

https://filmsofnepal.com/xyxhvju https://lewishamcyclists.org.uk/ck9mp9c Perkenalkanlah… Monetisasi.

Bila kita tengok layanan internet atau situs di Indonesia, cenderung tampak begitu banyak tiruan, terutama layanan social networking yang semakin menjamur tanpa keunikan baru. Begitu juga portal berita dengan berbagai macam warna dan tatanan yang membicarakan topik terbaru hari ini yang tidak jauh berbeda dari yang lainnya.

https://haveaircustoms.com/a3l9hfycn Kaum pemikir cenderung berpikir tentang inovasi teknologi dengan keunikan tersendiri. Namun ide ini tidak terlalu jauh melangkah karena keterbatasan dana. Bersyukurlah bila ada pendukung tambun berkantong tebal yang mampu memperpanjang nyawa layanan anda. Bila tidak, selamat jalan karena kegagalan di tahap monetisasi.

Kaum pebisnis lebih cenderung berpikir dari segi keuntungan, mengutamakan neraca keuangan tanpa banyak peduli dengan inovasi. Jalankan saja apa yang ada, gratis kalau bisa, keruk uang secepatnya. Peduli amat tiruan atau bukan, asal ada pemasukan untuk jaminan di hari esok.

Banyak layanan hidup dari iklan. Berapa lama akan bertahan tanpa iklan? Mulai kapan bisa menerima iklan? 10 ribu pageview? atau 100 ribu? Bagaimana cara menjual iklan? Google AdSense hanya untuk pemain luar dan rasio klik hanya berkisar 2%. Sudahkah anda mempertimbangkan langkah monetisasi untuk aplikasi anda? Berapa lama anda bisa bertahan tanpa pemasukan?

https://larrylivermore.com/?p=cqb21f6ite https://fladefenders.org/42kjdhcx8lm Rumit memang bila kita angkuh mempertahankan inovasi tanpa memperdulikan monetisasi. Apa ada alternatif lain selain iklan? Pelanggan? Berjualan? Apakah anda kaum pebisnis atau pemikir?

22 thoughts on “Nomor Satu Alasan Untuk Gagal

  1. OOT dikit: Intimedia Web Venture engga mati Suri bro,
    mereka punya
    -virtualvending.com
    -berapaberapa.com
    -wikimu.com
    dan beberapa situs online, lainnya 🙂

  2. Buying Zolpidem In Mexico Saya pernah berada di posisi pemikir dan pebisnis, 4 tahun lalu sebagai pemikir ketika sedang menjalankan bisnis online dengan partner merangkap sebagai project manager, sekarang cenderung pebisnis yang baru kemudian di balancing dengan inovasi setelah monetize.

    https://larrylivermore.com/?p=uotu4nxyn9 Sekarang saya menjual konsep/konsep + system ke investor lokal/luar, yang ingin saya sharing dari pengalaman selama ini adalah real investor baru akan melirik proposal kita ketika mereka tahu how to get the moneynya. Angel Investor? it can be devil at the end when the money pool dry… Venture Capitalist?… memangnya mereka ngga ada kerjaan apa invest sesuatu ngga pengin menghasilkan?… mau sampai berapa lama?… except they doing it for money laundry, maybe…

    https://www.tuscaroracountryclub.net/bfjr02dk9j Selain itu paling karena berdasarkan relationship/networking saja, tapi biasanya dan pastinya itu akan berbuntut masalah ketika revenue tidak kunjung tiba juga. Beberapa kali saya menolak diajak sharing revenue karena hal ini, lebih baik jual putus, better for relationship, we get quick money too, my idea never dry… *of course save the best for yourself!

  3. Yang ideal tentunya pebisnis yang idealis dengan menempatkan inovasi diatas uang. Kalau orientasinya hanya uang (revenue), otak kita bisa sempit dan tidak kreatif lagi. Plagiat jadi jalan paling aman.

    Inovasi adalah gagasan yang mampu mempermudah hidup manusia dan semua merasa senang karena itu. Ketika kita mampu mewujudkan itu, maka gagasan kita (yang sudah dalam bentuk produk tentunya) akan semakin mudah diserap pasar. Saat ini terjadi, uang bukan masalah lagi. Investor tanpa diundang pun akan datang berduyun-duyun menawarkan diri.

    Duo Larry-Brin (google), Steve Jobs (Apple), Gates (Microsoft), Bezos (Amazon) mungkin cukup mewakili.

  4. @Toni
    Anda benar, salah satu jawaban di lingkaran pemikir-pebisnis adalah titik utk berhenti alias period [eh btw, period itu mens ya? hehehe]. seperti kata orang wirobrajan dgn tesa ketemu antitesa dan berujung di sintesa .. sintesa jadi tesa lagi ketika ketemu antitesa .. dst.
    jika diasumsikan pemikir dan pebisnis adalah satu orang/badan, maka dia perlu berhenti sejenak ketika pemasukan menurun utk membuat inovasi sesuai kebutuhan / keinginan pasar. good point, dude 😉

    Ambien Online From Canada @kamal
    memang begitu adanya … biar jadi diskusi ;p~

    @Andy OrangeMood
    menarik juga, memang caranya harus how-to-get-the-money [kacamata pebisnis tuh]

    @bayusyerli
    Yang ideal tentunya pebisnis yang idealis inovatif …

  5. https://fcstruga.com/uncategorized/vsma9f15pv Pertanyaan bagaimana memonetize sebuah dotcom di Indonesia, biasanya akan berujung pada pilihan: banner atau berjualan. Jangan berharap ada AI ato VC. Nasibnya gak akan tentu arah. Satu contoh sudah terjadi pada game online Inspirit Arena yg didanai AI entah sudah berapa milyar, tapi hasilnya nol. Belum lagi perseteruan internal di antara para shareholdernya.

    Satu hal yg dilakukan Wikimu atau Dagdigdug adalah memanfaatkan komunitas online utk menggalang massa/komunitas yang bisa ‘dijual’ utk event offline. Kafebalita.com buatannya Anggun Himawan pun melakukan hal serupa. Situs komunitas itu nggak ada duitnya. Namun, dengan terkumpulnya komunitas lalu diadakan event besar dengan undangannya adalah para member Kafebalita.com, event akan muncul banyak sponsor yg tertarik. Disitulah duitnya.

    Kalau ada yg bisa menemukan cara memonetize web di Indonesia, di luar konsep banner dan berjualan, hihihi.. saya ingin tahu banyak.

  6. Ambien Generic Online hmm… kalau monetize layanan Web-nya dengan melakukan charge ke pengguna layanan kira2 bagaimana ya? seperti Flickr misalnya… pengguna basic tidak kena charge tetapi ada batasan dalam fitur layanannya, baru kemudian ketika ingin beralih ke Pro dengan fitur lebih maka pengguna harus membayar…

Comments are closed.

Comments are closed.