Great Blogging Cont.
Melanjutkan tips-tips kemarin tentang great blogging, mari kita bahas poin-poin berikutnya.
Blogging, jika dianggap non-serius sebenarnya tak perlu dibuat jadi repot. Tulis saja sekenanya, apa yang mampir di kepala waktu itu. Tak perlu bersusah-payah harus menulis tiap hari. Setahun sekali juga tidak ada yang melarang.
Tapi, blogging juga bisa dilakukan secara serius. Dengan different set of goals. Blogging adalah produk. Produk memerlukan pasar dan pemasaran. Produk memerlukan brand. Brand harus dibentuk dan dijaga.
Seperti yang pernah disebutkan berulang-ulang di NavinoT, brand selalu terkait dengan trust. Trust berhubungan dengan bagaimana produsen memperlakukan konsumen. Dalam kasus blogging, konsumen adalah pembaca blog.
Dimana-mana, konsumen harus dihormati dan diperlakukan secara spesial (atau tampak spesial). Membuat pembaca menjadi orang spesial bisa dengan cara membahas topik yang dianggap penting oleh pembaca. Pembaca juga harus dihormati. Menempatkan pembaca sebagai teman dan partner diskusi bisa jadi salah satu cara, walau mungkin tidak selalu tepat dalam semua kasus.
Jangan lupa untuk membangun relationship yang erat dengan pembaca baik via online dan lebih baik lagi ditambah via offline. Sepertinya kebutuhan manusia untuk berinteraksi langsung dengan manusia lain tidak bisa dihapuskan begitu saja dengan komunikasi online. Interaksi face-to-face menambahkan ikatan emosi yang jauh lebih dalam lagi dalam hubungan antara blogger dan pembacanya. Komunikasi offline juga bisa jadi bagian dari pembentukan brand. Hal-hal yang tidak bisa dikomunikasikan secara online bisa dilakukan di medium ini.
Tentu saja, walau kita sudah bisa membuat brand blog yang baik belum tentu semua orang tahu akan blog kita. Flip the funnel, begitu kata Seth Godin. Baliklah corong (toa) supaya pembaca lebih mudah menyebarkan brand Anda kepada yang lain. Contoh teknis adalah memasang tombol-tombol social bookmarking di blog. Intinya adalah mempermudah akses blog. Membuat RSS yang full content dan tidak sekedar teaser bisa juga contoh.
Yang terakhir, the ultimate tips: be patient. Sepertinya sudah tak perlu lagi dijelaskan ;). So, apakah Anda melakukan blogging dengan tujuan tertentu?
PS:
Berhubung Ivan sedang ada kesibukan di NYC, jadinya hari Sabtu ini teman-teman justru bertemu dengan saya 🙂
6 thoughts on “Great Blogging Cont.”
oww gitu yah.. thanx buat tips nya.. 🙂 hihihihi
Klo bloging itu product, brati kita perlu riset dulu donk, apa-apa yang harus kita tulis. Gak sembarangan posting.
Bisa nda, blog itu dijadikan dual fungsi. Jadi ada sesuatu yg penting dan bisa didiskusikan, dan ada sesuatu yang ga penting yg ga didiskusikan juga gpp.
@dkazuma
Makanya dibalikin lagi ke tujuan kita blogging. Seberapa fun dan seberapa serius. Dari situ bisa dihitung proporsi yang serius dan non serius. Ada yang bilang baiknya bikin dua blog aja sekalian supaya tidak saling interfensi “brand”-nya. Yang suka serius tidak tercampuri artikel tidak serius, dan yang suka tidak serius tidak diganjali materi serius.
PS:
tidak serius tidka berarti tak berguna. Mungkin bagusnya pakai kata main dish dan side dish. Makanan utama dan makanan pendamping.
iya, berarti proporsi posting, target audience, penggunaan bahasa juga kudu beda ya..
Nice association on the dish-thing. berarti Twitter itu cuma snack 🙂
Nah..saya mau bertanya
Bagaimana menghadapi konsumen atau pembaca blog yang memberikan komentar-komentar kasar pada blog kita? apa harus kita lakukan terhadap pembaca yang seperti itu?
jujur saya baru aja ngalamin hal seperti ini.
@Aria – Dilihat dulu, apa yang anda tulis sampai bikin orang lain berkomentar kasar? Apakah anda ada menyinggung orang lain?
Kalo tidak, coba dibiarkan dulu selama masih dalam konteks pembicaraan. Kalo nggak, saya rasa udah pantas dimasukan kategori junk/spam.
Pembaca yang lain bagaimana? Apakah mereka ada komentar balik?
Comments are closed.