Web Business: Telat atau Keep Trying?
Membaca bagian awal dari FastCompany‘s 10 Years Greatest Hits membuat saya berada di sebuah persimpangan. Di satu sisi saya merasa saat ini adalah kondisi yang sama dengan tulisan dalam buku itu. Di sisi yang lain saya merasa apa yang sedang saya (dan mungkin) kita lakukan ini adalah sesuatu yang telat. Pun belum telat, mungkin sudah di penghujung jalan buntu.
Model bisnis advertising di web? Mereka (Starwave) ini sudah mengeksploitasi habis-habisan model tersebut. Mereka bahkan punya resource terbaik di bidangnya mulai dari programmer sampai dengan jurnalis dan ahli media. Bahkan ada yang sudah menang Pulitzer. Dan jangan salah, mereka juga sudah memanfaatkan media audio dan video.
Look where we are now? Kita bahkan masih hendak berkutat dengan model iklan. Model bisnis yang telah berada di penghujung jalan. Starwave is long gone. Google, Microsoft, dan beberapa yang lain mungkin akan menjadi penutup era model iklan di web saat ini.
Kita perlu sesuatu yang baru. Web adalah dunia yang luas. Seperti kebun bunga yang menunggu dipetik dan dipupuk. Menunggu dirawat untuk dipanen. Hanya saja sayangnya asumsi ini salah!
Sepuluh tahun yang lalu Mike Slade, CEO Starwave, mengkonfirmasi bahwa web telah didominasi unit-unit media berdana besar yang bertujuan “menggabungkan”, “melabeli”, dan “mengunci” kompetitor. Kira-kira, hal yang sama masih terjadi saat ini. Hanya saja mungkin bukan unit media yang menguasai Web.
Hal di atas menggugah munculnya pemikiran. Jika kita memang berniat mencapai kesuksesan yang sama, kita mestinya mencari tanah yang gersang. Menemukan (rediscovering) kembali Java, menemukan kembali Flash.
Di saat semua orang berkoar bahwa mereka tidak membutuhkan apapun itu bentuk interaksi baru di Web (yang hendak ditawarkan oleh Java dan Flash). Kedua pionir ini terus berjalan, dan pada akhir hari, ternyata Flash akhirnya tertawa dalam kesuksesan. Dan Java bertahta di bidang high-end business.
Mungkinkah apa yang kita mulai saat ini telah telat? Ataukah kita hanya perlu berevolusi dan bertahan sepuluh tahun lagi untuk menemukan jawabannya?
Yang mana langkahmu?
9 thoughts on “Web Business: Telat atau Keep Trying?”
emang masih ada kata telat ?
keep trying, of course..
Ga pernah telat klo skedar mo dapet recehan dari iklan ^_^
tak ada kata terlambat. konsisten, visi, dan memposisikan diri berada ditepian masa depan. tak banyak yang bisa melakukan itu.
ah senangnya ..
Jangan pernah ada kata terlambat untuk apapun..
Browser dengan tambahan “ads blocking” bisa menjadi ancaman serius, dan jika terus berkembang aan semakin mematikan bisnis iklan online ^^.
tidak ada kata terlambat.
banyak yang harus dilakukan. cari tahu dimana posisi kita sekarang, sejauh mana kita tertinggal atau sejauh mana kita leading, bagaimana cara kita mengejar atau bagaimana kita mempertahankan keunggulan.
dan terus menerus mencari tahu teknologi apa yg berpotensi menjadi “disruptive technology” berikutnya.
ayah terlambat…
tuh, iklan oli aja bisa bilang terlambat. 😀 saya kira akan relatif ya. tergantung dari mana memandangnya. bisa jadi terlambat skrg krn bisnis web sdh di ujung kebuntuan, tp bisa jadi tidak utk besok. suatu tren pasti akan berulang di masa depan. tinggal bagaimana kita mengantisipasinya. tp kalo gagal mengantisipasi terus ya berarti terlambat terus. 😀
sebenarnya terlambat itu kan hanya masalah waktu kita tahu, kalau kita berpikirnya ke depan bukankah memang tidak ada terlambat, tapi kalau melihat ke belakang baru terasa terlambat
CMIIW
Comments are closed.