All Marketers Are Liars: Cerita Sukses Obama
Kembali kita membahas tentang All Marketers Are Liars. Rupanya, setengah yang terakhir dari buku ini tampak semakin menarik saja.
Seperti yang kita tahu, konsumen sudah menetapkan pikirannya sebelum membeli sesuatu. Tinggal bagaimana produk yang muncul di hadapan konsumen bisa bercerita menarik dan menyelaraskan diri dengan hati konsumen.
Permintaan yang menjadi bagian dari hukum penawaran dan permintaan jangan diterjemahkan menjadi kebutuhan saja. Permintaan adalah kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah tinjauan fungsional dari suatu produk. Kita membutuhkan makanan saat kita lapar, dan membutuhkan minuman saat kita haus. Lain halnya dengan keinginan. Keinginan tidak ditinjau terlalu banyak dari fungsi langsung dari produk. Keinginan adalah cerita yang ingin didengarkan konsumen. Kita meminum air mineral karena air mineral itu sehat. Dan kita mengindahkan air dingin di kulkas yang sebelumnya telah kita masak sampai mendidih, yang notabene gratis dan juga sehat. Air mineral yang sehat adalah cerita yang ingin kita dengar, “fakta” yang ingin kita percaya.
Sekarang mari kita jawab. Mengapa kita begitu apatis dan mungkin benci dengan iklan-iklan politik di televisi? Adakah dari iklan-iklan tersebut yang memberikan cerita yang ingin Anda dengar? Adakah yang berkoar: “Kita dulu memang terkenal tidak bersih, tapi lihatlah pembersihan yang kita lakukan beberapa tahun ini”. Adakah yang berbicara: “Perbaikan ekonomi itu tidak gampang, akan tetapi tidak berarti tidak bisa dilakukan”. Semua bilang: “”Lihatlah kami. Kami adalah penyelamat bangsa. Pilih kami tahun 2009”. Saya tahu Anda menjerit dalam hati: “WTF!”.
Lalu, kenapa Obama bisa menjadi presiden? Terlepas dari faktor-faktor lain, Obama membawakan cerita yang memang ingin didengar oleh rakyat Amerika. Membenci peperangan, memberikan prioritas jelas dengan rakyat sebagai top priority, dan cerita-cerita lain yang ditunggu oleh rakyat Amerika. The rest is history, Obama won.
Kenapa Anda pilih Zara? Kenapa iPhone? Kenapa Virtue? Kenapa minuman beroksigen?
PS:
Setengah yang pertama bsia dinikmati di sini.
3 thoughts on “All Marketers Are Liars: Cerita Sukses Obama”
judulnya yg bener All marketers are liars atau all marketing are liars? 😉
Mengapa hal ini terungkap pada konsumen, bahwa all marketers are liars, karena konsumen saat ini sudah cerdas, dan pintar dalam memilih kebutuhan mereka untuk membelanjakan sesuatu.
Apa yang dilakukan oleh obama adalah berangkat dari kejujuran yang simple dimana beliau membenci peperangan, memberikan prioritas jelas dengan rakyat sebagai top priority.
Wawwaw, makasih podelz! Penyakit typo gw makin parah. Merembet ke valid word typo, alias salah kata. Terimakasih, koreksi telah dilakukan 🙂
Well tapi ya semua gw rasa ada persentase dari orang-orang yang memang sadar akan what marketers done dengan yang nggak sadar.
Mungkin (ini baru mungkin) kalau kita disini “nggak ngaruh” sama iklan politik di Indonesia, tapi ya maybe 80 persen penduduk Indonesia yang mayoritas belum mengerti strategi-strategi itu masih memandang iklan2 iru dengan mata berbinar binar penuh harap sama tokoh yang diiklankannya itu.. Begitu juga terhadap produk-produk lain yang dipasarkan..
Well tips gw menghadapi marketers sih ya jeli lah milih barang mana yang dibutuhkan dibanding yang diinginkan..
Comments are closed.