Jumat Tekno kali ini akan membahas mengenai NYTimes. Apa yang menarik dari New York Times? NYTimes menarik karena mempunyai satu domain khusus yang didedikasikan untuk proyek opensource. Bayangkan, sebuah koran yang punya proyek opensource!

Ada dua proyek yang terdaftar di open.nytimes.com. Yaitu DBSlayer dan XSL Cache. DBSlayer adalah layer abstraksi database yang dibangun di atas protokol HTTP dan JSON. Yes, akses database bisa dilakukan lewat HTTP langsung dan output-nya berupa JSON (data terstruktur). Abstraksi ini memberikan fleksibilitas pengaturan database yang berada di belakangnya. DBSlayer ini adalah alternatif metode scaling up yang biasanya sekedar mengandalkan replikasi. Sedangkan XLS Cache adalah modifikasi ekstensi XSL native PHP dengan memperkenalkan fitur cache. Metode ini mampu mengakselarasi performance hingga 2.5 kali.

Tentu saja, ini bukan sekedar proyek tanpa bukti. Dua proyek ini benar-benar dipakai di dalam pengembangan NYTimes sendiri.

Dan hari rabu kemarin, NYTimes melakukan gebrakan baru dengan meluncurkan API untuk mengakses data-data dalam NYTimes. Data-data tersebut melengkapi API yang telah ada sebelumnya. Antara lain Movie Review, Congress, Times Tag, dll. Jumlah data yang bisa diakses tidak tanggung-tanggung – semua data sejak tahun 1981 dan diperbarui tiap jam.

Tentu saja ini sangat menarik. Seperti biasa, jika ada data maka sisanya adalah kreativitas untuk mengolah data ini menjadi sesuatu yang lebih berharga. Telah ada beberapa aplikasi yang dibuat berbasiskan API NYTimes ini. Antara lain website movie review database dan aplikasi iPhone untuk fungsionalitas yang mirip.

Apa tujuannya? Seperti biasa, ternyata akses terhadap API ini dibatasi pada maksimal jumlah query per-hari. Berarti ada kemungkinan monetisasi dari akses premium. Untuk Article API sendiri, masih ada batasan bahwa ada beberapa artikel yang memerlukan subcription (walau teaser selalu tersedia gratis). Jadi NYTimes tidak sepenuhnya melepas datanya tanpa kontrol.

Mungkin NYTimes berniat membuat platform dan menciptakan ekosistem dari pemanfaatan datanya. Anda setuju?

Apakah langkah ini bisa ditiru oleh media lokal? Tidak hanya media cetak, mungkin juga media eletronik seperti televisi. TVRI misalnya? 😉

PS:
Saya juga mencoba membuat mashup sederhana dengan API tersebut. Dengan memanfaatkan Appjet, Yahoo! Pipes, dan jQuery (AJAX Playground). Hasilnya memang tak rapi tapi bisa membuktikan bahwa kita bisa memanfaatkan API ini. Lihat mashup-nya di sini.