Facebook Developer, Don’t Put All Your Eggs in One Basket

Facebook Developer, Don’t Put All Your Eggs in One Basket

geek crowd

Facebook Developer Garage pertama di Indonesia berlangsung minggu lalu di fX. Ada beberapa hal menarik yang bisa saya tangkap dari presentasi pertama yang disampaikan oleh Daniel Tumiwa (Djarum). Presentasi Daniel menarik karena disampaikan dalam posisinya sebagai calon advertiser yang akan mencari dan memakai jasa para developer. Sebelumnya developer harus menebak-nebak apa yang diinginkan oleh advertiser. Sekarang developer bisa memulai sendiri dengan pointer-pointer yang sudah sejalan dengan keinginan advertiser. Ujungnya, meskipun developer mengembangkan tanpa sponsor, kesempatan diakusisi atau dikontak akan jadi meningkat. Jadi apa sih yang ada di pikiran advertiser?Kunci utama ada pada komunitas, karena merekalah yang memang dicari-cari oleh advertiser. Jadi, advertiser mencari aplikasi yang bisa mengumpulkan orang-orang dalam grup atau crowd. Tidak berhenti sampai di situ saja, aplikasi juga harus bisa memberikan life and soul pada komunitas. Dengan life and soul ini diharapkan akan terjadi dialog dalam komunitas yang berujung pada terjadinya involvement antara anggota komunitas dan brand advertiser.

Apa lagi yang advertiser butuhkan? Advertiser membutuhkan ide dan agenda. Artinya bukan rencana hit and run. Harus ada plot yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mencapai titik tujuan tertentu. Advertiser juga memerlukan meeting points, di mana brand-nya bisa bertemu dengan para konsumen karena memang inilah tujuan akhirnya. Untuk mencapai hal ini advertiser juga memerlukan serangkaian event periodik dan dialog dua arah yang kontinyu.

Dalam prosesnya advertiser ternyata selalu menginginkan Long Tail story yang orisinal. Tidak semua orang bisa menciptakan cerita yang menarik. Dalam istilah Daniel Tumiwa, advertiser menginginkan Rock n Roll developers. Developer yang selain memiliki kemampuan menciptakan cerita cemerlang juga mampu memberikan personalitas yang smart and witty pada aplikasi. Smart and witty artinya tahu bagaimana harus melakukan kontak antara brand dengan konsumen. Kontak antara brand dan konsumen tidak boleh terjadi secara langsung karena hanya akan menimbulkan pemaksaan. Tidak ada konsumen yang mau dipaksa karena konsumen memiliki ego dan pemikiran tersendiri. Rock n Roll developer tahu bagaimana harus menyikapi sifat konsumen seperti ini.

Yang terakhir, don’t put all your eggs in one basket. Tidak ada yang bisa tahu ide mana yang akan berhasil. Di internet perubahan terjadi setiap saat, ide yang pagi hari tampak sebagai tambang emas bisa saja gagal total. Siapa yang bakal tahu ternyata ide “Say No to Megawati” bisa meledak hingga 50 ribu follower dalam waktu singkat. Advertiser pasti akan punya banyak ide dan agenda. Termasuk banyak meeting appointments, event dan channel dialog.

Nah sekarang kita semua sudah tahu apa yang diingingkan advertiser. Siapkah Anda jadi Rock n Roll developer? Are you ready to make $$$?! Jangan lupa baca slide lain untuk melengkapi ilmu tentang pengembangan aplikasi facebook dari sisi teknis dan non teknis.

Bagi pembaca NavinoT sih, piece of cake!

13 thoughts on “Facebook Developer, Don’t Put All Your Eggs in One Basket

  1. Siapkah Anda jadi Rock n Roll developer? Are you ready to make $$$?!

    Of course,i am ready…….to make $$$

    visit my blog…

    “Harga Blog fatihsyhud 6,7 Milyar Rupiah,berapa harga blog Navinot?atau berapakah nilai Blog anda?INGIN TAHU..?

    lihat di ****

    anda dapat mendownload ebook-ebook best seller dan lagu-lagu terbaru..GRATIS….

    1. saudara deniardians, demi kenyamanan bersama, alangkah baiknya tidak menambahkan iklan di kolom komentar ini. Komentar tanpa iklan akan lebih efektif daripada beriklan dalam komentar. Tidak ada yang suka disodor-sodori seperti itu. Anda boleh tanya kepada pembaca yang lain 🙂

      Terimakasih sebelumnya. Jangan kapok berkomentar, tapi jangan ada iklan eksplisit ya 😉

  2. >Presentasi Daniel menarik karena disampaikan dalam posisinya sebagai calon advertiser yang akan mencari dan memakai jasa para developer. Sebelumnya developer harus menebak-nebak apa yang diinginkan oleh advertiser. Sekarang developer bisa memulai sendiri dengan pointer-pointer yang sudah sejalan dengan keinginan advertiser.

    Ton..rada membingungkan nih…
    koq advertising perduli ke application development ya? bukannya advertising itu lebih ke facebook as a platform sendiri?

    ini maksudnya spesifik untuk viral marketing kah?
    atau membuat applikasi viral untuk pencurian contact details?;)

    @jiewa
    asal tau basic programming knowledge, kamu mustinya bisa mulai koq.

    1. Iya Ronal, advertiser sangat peduli dengan aplikasi-nya. Advertiser tidak akan mau invest di aplikasi yang di-develop tanpa punya strategi jelas. Aplikasi adalah part of the campaign. No matter good or viral your app, it is useless if it does not serve advertiser’s need. Begitu penjelasan dari cuplikan tersebut.

  3. Just thinking about aplikasi yang saya pake di fb, sepertinya belum ada yang ad-driven.

    Apa sebenernya its ad driven, tapi saya ga menyadarinya?

    Ataukah the next wave of apps will/should be ad driven?

    1. Saya juga belum punya datanya untuk apikasi yang ad driven. Sejauh ini mungkin advertiser masih bermain di page dan group. Arah apakah semua aplikasi akan jadi ad driven (based on specific advertiser requirement) tentunya jadi keputusan pembuat aplikasi. Memilih arah yang sesuai kebutuhan advertiser tentunya lebih menguntungkan karena ada value monetisasi.

Comments are closed.

Comments are closed.