Versatile? Or Specialized?
Topik ini tentang kamu, karir kamu, atau profesi kamu. Sejalan dengan jungkir balik anda di dunia meniti karir, ataupun yang masih dibangku sekolah, ada kalanya kita dihadapkan pada banyak pilihan.
Menjadi versatile, atau serba-bisa, anda tentunya lebih fleksibel dalam pilihan karir. Namun, resikonya kemampuan anda banyak, tapi kurang diasah keahliannya.
Lain halnya dengan menjadi specialized, anda terus-terusan ditempa dalam satu keahlian, setidaknya dalam satu bidang. Sehingga seiring waktu, keahlian anda jadi jauh lebih hebat dari pada orang lain seprofesi di industri anda. Bukankah ini suatu nilai tersendiri?
Perlu diingat juga, dari banyak contoh orang sukses, tidak ada fakta yang menjamin dari kedua pilihan tersebut. Banyak faktor yang menentukan, termasuk nasib. 🙂
Nah, mana yang kamu pilih untuk menempuh karirmu? Versatile? Atau Specialized? Dan yang lebih penting, mengapa!?
13 thoughts on “Versatile? Or Specialized?”
Aku pilih specialized. Tapi harus pilih bidang specialized yang tepat. Specialized misalnya dalam hal Scalability, bukan satu bidang yang sangat-sangat khusus. Bukan specialized ya kalau seperti itu? 😀
Spesialisasi juga harus bisa menyesuaikan diri dengan jaman supaya tetap bisa membuat dapur ngebul. Idealnya sih gitu.
Sementara ini akan mengandalkan PHP di tangan kanan dan javascript di tangan kiri. Halah, ini sih malah umum dan tidak spesial. Hahahaha
Versatile, karena menjadi versatile kita bisa membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh rekan kerja atau kita sendiri. Anggap saja seperti seorang paramedic yang memberikan pertolongan pertama pada korban.
menarik
sebenarnya banyak orang memilih untuk jd versatile (terutama di bidang IT) agar memperbesar peluang mendapat (atau pindah) kerja. ditambah lagi kebiasaan orang HRD yg selalu memposting semua jargon dalam satu iklan lowongan.
Specialized dulu, kalau sudah mapan baru versatile, lalu cari partner2 yg specialized 🙂
Kombinasi antara versatile dengan Specialized juga bisa jadi pertimbangan. Spesialisasi kita di satu bidang/kemampuan khusus bisa dilengkapi dengan kemampuan yang lebih variatif yang bisa menunjang Spesialisasi kita. Bukankah kapasitas otak dan potensi kemampuan kita sangat besar?
Saya memilih sbg versatile, dan memang sudah jadi seorang versatile, krn sdh merasakan beragam jenis profesi dan mengenyam beragam kompetensi, tapi ndak ada yg dalam. Kalau memang perlu yg mendalam, nanti cari saja yg memang2 bisa mengerjakan lebih detil dan rinci. Namun intinya, saya bisa memantau apa yg ia kerjakan dan tau beban kerja yg ia kerjakan, dan bisa tau kapan ia bilang hal itu susah/mudah.
Memang nasib berpengaruh banget, tapi lebih enak kalau punya pekerjaan yang sejalan dengan hobi ^^
Dibayar berapapun mau2 aja deh…
Specialized lebih baik dan lebih sulit. Saya versatile, dan saya selalu butuh orang2 tipe specialize agar kerjaan beres. Dunia butuh lbh banyak tipe specialized. Versatile menurut sy lbh dekat dgn kata ‘makelar’.
Kalo saya lebih pilih dan kepengennya specialized.. karena biasanya specialized dapet penghasilan tetap dan acknoledgement lebih besar dari pada versatile.. hehehe..
tapi pada kenyataannya saya yang skarang lebih condong versatile.. karena sering pindah pindah PHP, .NET atau JAVA tergantung orderan dan pekerjaan dan semuanya ga ada yang fasih.. (doh)
Versatile isn’t cool… 🙁
Hmm.. saya pilih menjadi seorang specialized yang versatile. Cita-cita saya retire young retire rich sih *amin* 😛 . Seorang versatile has no retire karena dia yang terbaik di bidangnya. Seorang specialize has retire karena pintar mendelegasikan pekerjaan kepada para versatile.
Dalam buku2 manajerial dan kepemimpinan bukankah ditulis bahwa pemimpin yang hebat adalah orang yang pandai menemukan dan memberdayakan potensi hebat (versatile) di sekitarnya?
Lebih suka specialized sebenarnya, tapi untuk saat ini masih versatile dulu … untuk memperbanyak ilmu.
comment perdana ku neh!!
kalo di suruh pilih saya versatile dulu,karena dengan menguasai beberapa bidang kita bisa membaur di segala jenis profesi yang diinginkan, dan setelah kita mengetahui jenis pekerjaan apa yang cocok dengan kita baru kita menfokuskan diri menjadi specialized,dengan bidang/profesi yang anak-anak sekarang bilang “gw banget nehh!!”tanpa meninggalkan bidang-bidang lain yang kita pelajari(tetep belajar intinya),(perumpamaannya sebagai ban cadangan aja), gak ada yang pasti,bisa saja kita sudah menjadi spesialized satu bidang, eh ternyata suatu saat bisa digantikan dengan teknologi robot/IT yang berkembang.. kan bisa bahaya…;D
jadi Versatile >>> Specialized >>> Keep learn about anything >>> succes aminnnnn.
menurut saya, versatile dan specialized sama pentingnya. semuanya tergantung kebutuhan karir yang dipilih dan ambisi anda untuk sampai ke puncak karir.
Seiiring kemajuan teknologi komunikasi, akses informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah tentu saja persaingan dalam dunia kerja semakin berat. Untuk bisa bertahan dalam pusaran globalisasi seseorang mutlak harus memiliki kemampuan dan hasrat untuk trus belajar termasuk learn how to learn. disinilah peran versatile dan specialized saling melengkapi.
Comments are closed.