Bagaimana Cara Mengalahkan Outliers?

Bagaimana Cara Mengalahkan Outliers?

Apple and Altair 8800

https://nicomuhly.com/news/2023/k55b56l5 Bill Gates, mendapatkan akses komputer sejak dini. Menghabiskan banyak waktu menulis program lewat berbagai macam cara dan runtutan kesempatan yang dipastikan membuatnya punya lebih dari sekedar 10000 jam latihan selama 7 tahun.

Steve Jobs, tidak berasal dari keluarga kaya namun dia tumbuh besar di Mountain View, California. Lingkungannya dipenuhi dengan insiyur-insinyur dari Hewlett Packard. Jobs menghirup udara bisnis, dan punya kesempatan langsung berinteraksi dengan penciptaan komputer bersama insinyur-insinyur HP.

Dua orang ini beranjak dewasa pada masa yang tepat. Bill Gates dan Steve Jobs lahir tahun 1955. Dua puluh tahun kemudian, Altair 8800 diluncurkan ke pasar. Model pertama dari komputer mini. Benda yang ditunggu-tunggu para hacker dan banyak orang yang mengganggap mainframe itu tidak accessible dari segi harga dan ukuran.

Tahun 1975, Gates dan Jobs mempunyai usia ideal. Jika mereka lahir beberapa tahun lebih cepat, tentunya mereka sudah punya pekerjaan di perusahaan-perusahaan besar semacam IBM. Jika mereka lahir lebih lambat, mereka akan jadi terlalu muda untuk memanfaatkan momentum komputer mini.

Dua orang ini adalah contoh outliers. Fenomena yang menyangkal pendapat umum bahwa kesuksesan hanya muncul karena kerja keras, dan bahwa lingkungan dan tempat tinggal kita tak punya pengaruh apa-apa.

Dalam statistik, outliers adalah observasi yang hasilnya โ€œmenyimpangโ€ dari data yang lain. Dalam buku Outliers, Malcolm Gladwell menuliskankan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan seseorang. Ada banyak hal lain di luar kerja keras. Rasanya mirip ramalan, tapi ternyata tanggal lahir punya pengaruh juga dalam menciptakan kesuksesan.

Pertanyaan besar saya, bagaimana kita bisa mengalahkan orang-orang ini? Bagaimana kita bisa mengalahkan orang-orang yang akan sesukses mereka di jaman kita? Di luar sana, pasti sudah ada Steve Jobs dan Bill Gates junior yang akan segera naik ke panggung. How can we beat them?

Sekilas tampaknya hopeless, tanggal lahir dan peristiwa-peristiwa khusus (eg; Altair 8800) adalah hal di luar kendali kita. Lalu bagaimana caranya kita bisa mengalahkan Outliers ini?

http://diversity411.com/uncategorized/5mm6u72n7xl Saya baru menemukan satu hal saja. Tentang peristiwa penting. Sebenarnya peritiwa penting selalu terjadi setiap saat. Kernel dengan fitur baru. Layanan web 2.0 baru. iPhone baru, software baru, dan lain-lain. Ada pola pikir yang harus diputar balik. Alih-alih menunggu momentum datang pada kita, kita harus menemukan momentum yang tepat bagi kita. Jika kita terlalu tua untuk suatu momentum, pasti ada momentum lain yang akan segera datang yang pas dengan kita.

https://drurymirror.org/2023/10/19/mvur9irow Mungkin saya sudah terlalu tua dan bebal untuk bisa ngoprek kernel, tapi mungkin masih ada kesempatan untuk jadi expert media online lewat acara Buzz5 ;). Bagi yang sudah ngeblog 7 tahun, tentunya ada momentum yang bisa dipakai untuk menunjukkan jam terbang ngeblog tersebut. Bagi yang masih muda, tersedia sekian tahun untuk mengumpulkan 10000 jam terbang dan beraksi di momentum di masa depan.

Okay, Anda sudah punya rencana mengalahkan outliers di sekitar Anda?

29 thoughts on “Bagaimana Cara Mengalahkan Outliers?

  1. https://larrylivermore.com/?p=y3jk46mm Ok, here’s my plan: no plan. ๐Ÿ™‚

    https://haveaircustoms.com/0jn6w12gyu0 Sebenarnya ide Outliers ini tidak baru sama sekali. Saya malah dapat dari Michael Masterson, penulis untuk e-newsletter Early to Rise. Idenya kira-kira sama dan tepat keduanya bilang perlu 10,000 jam untuk menjadi sukses dan “fasih” dalam suatu bidang.

    http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/1xwggmh Tidak berarti perlu 10,000 jam untuk mulai berkontribusi. Untuk mulai dari 0 sampai ke tingkat kefasihan pertama mungkin hanya perlu seratus jam.

    https://larrylivermore.com/?p=rkmv6s5o Untuk menjadi seorang pakar perlu 10,000 jam.

    https://haveaircustoms.com/1pw3o1rruj Tingkat kesulitan terakhir, kalau dalam bidang musik adalah untuk menjadi maestro, perlu latihan yang luar biasa tekun, melebihi 10,000 jam, dan hanya bagi orang dengan talenta yang dapat melakukannya.

    Itulah sebabnya tidak semua orang bisa menjadi Tiger Woods, Roger Federer atau Michael Jordan, tidak peduli berapa kerasnya mereka berusaha.

    https://www.fesn.org/?gyt=ij0n4d0yxz9 Nah kembali lagi ke pernyataan saya tentang tidak perlunya rencana. Inilah sebabnya. Apa pun topik yang diambil, seringkali pada saat kita membuat rencana, sudut pandangnya masih penuh dengan “kenaifan.”

    https://www.mmjreporter.com/gi5phd3xgb-43749 Bagaimana mau prediksi jalan dari Jakarta ke Bandung sedangkan ke Jakarta saja tidak pernah? Pakai peta? Walaupun akurat, tetap saja bukan merupakan kenyataan di lapangan.

    Saya lebih memilih langsung terjun dan menantang kesulitan yang timbul dan menyelesaikannya. Pengalaman itulah yang bakal membuat 10,000 jam itu menarik dan lebih kaya.

    http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/i2b9odx3b Tentu saja, rencana besarnya diperlukan juga. Misalnya, latihan tenis atau golf 7 jam sehari. Di luar itu, terlalu sulit memprediksikan sebuah rencana.

    Kata mereka, “The harder you work, the luckier you get.” Memanfaatkan momentum juga perlu pengetahuan dan perspektif yang benar. Dikatakan setiap orang punya “million dollar idea” beberapa kali dalam hidupnya. Tapi cuma segelintir orang yang tau ide itu datang, mengimplementasi dengan benar, dan mewujudkan million dollar itu.

    https://filmsofnepal.com/qlp7869 Tentu saja satu yang pasti, kita harus bekerja untuk mengasah pengalaman dan mudah-mudahan akan sadar kalau ide itu datang.

    1. https://nicomuhly.com/news/2023/ye6a5btap @Hendry Lee
      “no plan”. Hehehe, bold, I like it.

      Untuk prediksi memang susah. Outliers ini saja bisa disimpulkan setelah masanya terlewati. Dalam perspektif saya, dari cerita outliers ini bisa disimpulkan juga bahwa setiap orang memang punya kesempatan sukses yang hampir sama. Kalau untuk lahir jadi anak milyuner sih mungkin beda kesempatan ya. Tapi hal-hal lainnya masih bisa diusahakan. Bill Gates rela jam 3 pagi jalan ke Rumah Sakit Umum demi mengakses komputer, yang memang tidak terpakai antara jam 3 sampai jam 6 pagi. Persepsi “jauh”, “melelahkan”, “tidak ada sarana” dan lain-lain (harus) bisa kita didefinisikan ulang supaya tidak menghalangi kesuksesan yang menanti. This is the plan ๐Ÿ˜€

  2. Yup,. keberhasilan didalam mengalahkan Outliers,. harus menjadi salah satu Pengagas, dan itu perlu proses panjang, perlu pengalaman, perlu kedisiplinan, dan efisien mengatur waktu, sehingga Times Goes without to Do to The best Action,..

  3. https://www.tuscaroracountryclub.net/8l5v3r07k My plan: visualisasikan hasil akhir dengan sangat jelas dan spesifik, rasakan sensasinya, bersyukur atas apa yang sudah saya miliki, dan lakukan apa yang saya bisa sekarang.

    kita tidak perlu mengetahui keseluruhan jalannya. Yang penting melangkah. Setiap langkah yang diambil, pintu yang baru dibuka.

    Yang penting yakin kepada diri sendiri dulu. Kalau bukan kita yang yakin pada diri sendiri, memangnya siapa lagi yang mau yakin pada diri kita? ๐Ÿ˜€

    1. setuju, karena outliers sendiri adalah “freak of nature” yang bisa saja terjadi dan menjadi diri kita sendiri, yakin bahwa kita adalah salah satunya bisa jadi salah satu solusi menghadapinya. ๐Ÿ˜€

  4. http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/69dn7ppq Mengalahkan outliers? Gampang. Ciptakan kondisi paling sempurna dalam pikiran, buka mata, dan berjudilah.

    https://filmsofnepal.com/g78f5sl Karena outliers adalah sendirinya perjudian alami, hanya penjudi dengan jangkauan prediksi dan kalkulasi yang paling tepatlah yang bisa menjadi “outliers NOT by nature”.

    Buy Ambien In Canada Bayangkan kalau Chairman Atari & HP tidak terlalu bermain aman dan mengambil hak intelektual atas the actual working PC pertama hasil karya Woz. Bayangkan. Macintosh tidak pernah akan ada.

    Dan Steve Jobs, yang disebut sebagai “outliers by nature” tadi, akan terkalahkan. ๐Ÿ™‚

  5. Off the topics, tp gates jelas dia org kaya. punya akses komputer untuk kepentingan pribadi di tahun 73, itu bukannya sama seperti punya akses ke helikopter yah. It is so expensive

  6. Ambien Buying hmm,

    https://nicomuhly.com/news/2023/pmc874der mengalahkan?

    https://www.estaciondelcoleccionista.com/drlbz008 susah lah, kenapa?

    https://fladefenders.org/ewhb4fd0h 1. minat baca warga kita (indonesia) aja masih kurang!
    (kalau ke pustaka cuma buat pacaran doang) ๐Ÿ˜€

    2. gak semua warga kita (indonesia) paham bahasa inggris secara benar alias paham arti dan maksud, paling bisa yes ke no, ok ke cancel ๐Ÿ˜€

    http://diversity411.com/uncategorized/c8jbjmw6 3. gak semua warga kita (indonesia) punya komputer atau peralatan digital/gadget khusus untuk teknologi, sekalipun mereka punya, paling dimanfaatin buat maen game, telpon-2an.

    Ambien Cheap Overnight 4. apakah ada garansi dari pemerintah kita, untuk orang-2 “geek” atau yang bisa menemukan “sesuatu” yang berarti, kayak habibie? kenapa tinggal diluar negeri??

    Online Ambien Overnight 5. apakah indonesia siap???

    1. Saya tidak tanya seluruh rakyat Indonesia loh. Saya tanya kepada Anda yang baca artikel ini :). Abaikan dulu yang lain.

  7. how we can beat the outliers?
    bisa aja sih, asal emang ada niat dan kemauan keras. Tapi nampaknya sulit deh..apalagi orang Indonesia sekarang kan kena virus “M” (malas..). Maunya terima jadi aja..tapi gak mau berusaha “membuat” jadi…

  8. Wah berarti mata saya udah jelalatan ditengah malam sambil berhadapan dgn rumus2 kimia yg laknat (maklum lg uas xP)

    but it’s ok..
    Hanya berpendapat.
    Hehe..*ditimpuk*

  9. daripada repot2 mencoba mengalahkan outliers mendingan memposisikan diri kita (dalam kondisi yang dicocok-cocokin) sebagai outliers dan mencapai kesuksesannya

  10. Menjadi pesaing outliers di Indonesia bukan suatu hal yang mudah. Mereka lebih dilatih untuk kreatif. Sedangkan di Indonesia sendiri hal semacam itu belum ada, bahkan tidak ada inisiatif dari warganya sama sekali. Jadi saya rasa kita belum bisa mengalahkan outliers saat ini melihat kondisi tersebut.

  11. Membaca kisah hidup Bill Gates dan Steve Jobs, ada dua poin yang kiranya kita butuhkan untuk mengalahkan outliers di sekitar kita, bahkan menjadi outlier itu sendiri:
    1. Not afraid to try something new
    Terkadang bayangan akan resiko yang mungkin akan menimpa
    menjadi halangan bagi kita untuk berjalan ke depan.
    Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft. Keputusan semacam ini pasti terlihat konyol bagi siapa saja…but hey, we won’t know what will happen until we try. The most important thing: Believe in yourself
    2. Tidak ada kesuksesan yang instant
    Kesuksesan yang diraih Bill Gates dan Steve Jobs merupakan hasil perpaduan antara kemampuan, kemauan, kesiapan, dan kesempatan. Kesempatan yang ada di depan matapun tidak akan bisa kita manfaatkan jika kita tidak siap.
    Setuju dengan Bung Hendry : โ€œThe harder you work, the luckier you get.โ€ ๐Ÿ™‚

  12. Kultur budaya mendidik orang untuk aktif atau tidak terhadap pola pikir kedepan dalam memberi manfaat. Kesempatan belajarpun sangat menunjang tiap individu utk mengembangkan kecerdasan, ketangkasan dan praktikal secara bombastis. Sebagaimana kedua subyek dari artikel ini, meskipun kita tdk kuliah namun jika visi kita kedepan dan mendapat kesempatan memperoleh informasi untuk realisasinya. Outliner bisa dikalahkan dengan prestasi dan keinginan kita berbagi ilmu, memberi kesempatan orang untuk mudah mendapatkan ilmu dan konsisten memfasilitasinya. Saya ambil contoh pak onno w purbo, sayang sekali kurang dukungan secara fasilitas. Sayapun berwebsite sudah lebih dari 6 tahun namun belum bisa memberikan tools baru misal program situs dengan format cms terbaru, karena kurangnya kesempatan belajar dengan minimnya internet, mahalnya software, mahalnya sekolah dan sweeping arogan. Saya yakin keturunan saya bisa melampaui outliners jika pendidikan murah, mudah, internet cepat, fasilitas mendukung, transportasi lebih baik dan pemerintah jujur adil amanah.

  13. not just thing, but do it now (katanya)
    yang punya ide laksanakanlah, jangan hanya berpikir bagaimana caranya,,
    tapi saya mah tetep, orang pintar indonesia yang menguasai teknologi, yang sekarang tinggal di luar indonesia, pulanglah ke tanah air, ciptakan komunitas disini. berpikir dan bekerja sendiri itu sulit, jika kita bersama semua pasti bisa.
    seperti kata SID (superman is dead) “Jika kami bersama nyalakan tanda bahaya, jika kami bersama semua akan terhentak,”

    so do it now,, together,,,,

  14. apakah 10.000 jam pasti lebih baik daripada 1 jam ???
    a. ya
    b. tidak
    c. belum tentu
    d. belum tahu

    pribadi yang optimis menatap keberhasilan dan tak lupa dengan kerendahan hatinya akan men-contreng
    ‘b. belum tentu’
    seperti yang pernah saya dengar dari seseorang ( baca: orang bijak ), kualitas lebih berarti daripada kuantitas dalam pencapaian suatu pemahaman demi suatu kesuksesan…..

    yahh,, inilah yang harus dipola pikir kita ….
    trims..

  15. Doain saya,,

    Walo masi bego someday kalo ada yang support kita dominate z dunia (Singapur z kalo di kencingin rame2 ma orang Indonesia bakal tenggelem, hha)

    makanya kalo ada temen yang maju kita bantuin, rite??

  16. Sekarang begini..
    Seperti alexander yang agung saat mencoba menjinakkan seekor kuda yang agresif. Beberapa orang berpendapat alexander akan beradu kekuatan dengan kuda tersebut, akan tetapi yang dilakukan alexander justru kebalikannya, yaitu berusaha memahami keinginan dan perasaan kuda tersebut. Hingga kemudian Alexander bisa menjinakkan kuda itu karena mengenal sifat kuda yang takut terhadap bayangannya sendiri. Keagresifan kuda itu disebabkan karena melihat bayangannya.

    Kalau ingin mengalahkan seseorang seperti Bill Gates, kita tidaklah harus menghadang kekuatannya, sama saja seperti kita menghadang batu besar yang mengelinding dari atas bukit.
    Rangkullah dan coba memahami tujuan dan tekad mereka itu. Berpikirlah seolah-olah Anda adalah mereka. Serap pengalaman mereka, kalau perlu contek saja. Bukankah sedari kecil kita sudah terbiasa mencontek?
    Mau belajar jalan, contek berjalannya Ibu. Mau makan contek sikap ayah.Dan berbagai contekan lainnya.

    Kita beruntung hidup dijaman sekarang, kenapa?
    Karena kita tidak harus menciptakan ide bisnis baru seperti Bill Gates, kita tinggal mengembangkan saja ide bisnis briliant seperti milik mereka itu..

    Namun pada akhirnya menjalankan semua niat kesuksesan itu didasarkan pada dua kalimat, “tekad dan keyakinan”

    Mau sukses? Don’t negatif think, Right bro…!

  17. Artikel yang cukup menarik. Namun ada beberapa hal yang saya tidak setuju, terutama terkait momentum yang di butuhkan untuk menjadi seorang outlier. Saya tidak sepakat ketika menunggu dan menemukan momentum adalah sebuah tindakan yang tepat, mengingat selalu ada faktor kemungkinan yang berperan di sana.
    Jadi rencananya adalah, menciptakan momentum itu. Tidak ada momentum yang cukup berarti untuk kita tunggu, tidak momentum yang cukup menantang untuk kita temukan. Jadi ketika kita berani mengambil resiko untuk menciptakan momentum itu, kesan menantang, kaya, menarik, dan visible akan secara otomatis menyertainya keputusan yang kita ambil dan pembelajaran yang kita lakukan saat berproses di dalamnya.

  18. outliers jangan dipikirkan. kalo terpikir berarti sudah inliers ๐Ÿ˜€ .(engga ding)

    memikirkan ide yang belum terpikirkan memang baik. tapi mewujudkan ide itu yang kadang bermasalah. banyak orang dengan ide yang “wah” tapi memendamnya, sampai ada orang lain yang mendahuluinya mewujudkan ide itu.

    So, untuk jadi outliers, my plan is:
    – pikirkan hal-hal yang akan sangat bermanfaat bagi manusia
    – fokus pada tujuan
    – PD aja. jangan ragu (steve jobs & bill gates “agak” dikucilkan dari lingkungannya karena ia aneh. so, jangan takut jadi orang aneh)
    – ajak orang-orang yang kamu percaya. buat mereka melakukan apa yang kita pikirkan. satukan ide!
    – terus lakukan. semoga black swan akan datang! hoho,, jangan lupa berdoa

    tapi yang jadi masalah lagi ialah: bagaimana memastikan bahwa solusi kita akan berguna bagi orang lain?

    kalo yang ini boleh pake metode uji coba produk. kalo ga sanggup, pake metode kuesioner yang diberikan kepada pakar sesuai bidangnya.

  19. jawaban Gw mengenai ini semua simpel…”Just be your self and bring the limit”
    Insy4w1 apa bila km jadi diri sendiri dan belajar dengan sungguh2…bukan Mustahil kalian / kita bisa menyaingi atau bahkan bukan mustahil Bisa melabihi BIll gate…yang tidak ber Tuhan…ingat ilmu tidak lepas dari agama maka imbangilah ilmu dengan agama / keyakinan religius kita…Just Do’it…Ok Wsslm…H45 / Has Lov U all…

  20. outliers, pencilan, data ekstrim

    dan semacamnya…

    bagaimana ya jika kita dihadapkan pada data yang memuat outlier? kadang kita buang outlier itu…habisnya jauh banget sama rata-rata n ga masuk juga dalam lingkup deviasinya…
    tapi akibatnya kita bisa saja menarik kesimpulan yang tidak represntatif dengan datanya…karena ya itu, outliernya sudah terlanjur dibuang.
    jadi semestinya outlier tadi tidak kita buang tapi kita mesti pake analisis yang lebih robust/alias kekar hingga data outlier pun ikut terproses dan kita dapat kesimpulan yang lebih mewakili data sesungguhnya.
    (statistik banget:))

    then, orang-orang sekitar kita yang ‘outlier’ karena kepinterannya, kejeniusannya, kehebatannya, kekayaannya baik kaya pikiran maupun sampai kaya beneran alias material (he he) mesti dirangkul, didekati, diselidiki, [kok bisa mereka kayak gitu ya],dianalisis dengan cermat, apa sih faktor X nya?
    kalau analis kita kuat,alias kemauan kita keras untuk bisa belajar, mempelajari dan melaksanakan dengan semampu kita, tidak lupa kita pasti perlu bantuan disana-sini…ga papa, wajar perlu referensi, perlu biaya, perlu koneksi, perlu fasilitas dsb..ini namanya analisis robust, jangan patah semangat, tidak menyerah, tidak terganggu dengan gangguan-gangguan sekitar..
    insyaA..dengan ditambah berdoa…

    kita bisa ko jadi sebuah datum yang berdekatan dengan ouliers canggih itu.
    dan pada akhirnya banyak datum-datum menjadi data yang membuat mereka ‘outlier awal’ lebih dekat dengan data yang lain.

    the last….kita tak perlu banget berambisi mengalahkan mereka outlier..
    bagaimana kita menjalani kehidupan kita dengan usaha yg maksimal tentunya,sesuai dengan bidang yang diminati. suatu saat dengan sendirinya kita mungkin pernah menjadi outlier juga, atau paling tidak mendekati mereka. yang ter- ter…mungkin terunik dalam arti ‘positif’.

    gapailah cita-citamu setinggi bintang, seandainya tidak sampai paling tidak kamu sudah hampir berdekatan dengan bintang di langit. ( apa sih ko lupa…kata bijak tentang mimpi yang tinggi banget
    itu)
    ๐Ÿ™‚

  21. Mengalahkan Outliers adalah Hal yang Mustahil!

    Stephen Covey pernah mengatakan bahwa faktor eksternal hanya berpengaruh 15% pada kesukesan seseorang, dan sisanya yang 85% ditentukan oleh reaksi seseorang terhadap factor eksternal tersebut!

    Tentu teori Stephen Covey tersebut sangat bertentangan dengan Teori Outliers-nya Malcolm Gladwell. Yang mana yang benar? Tentu saja dua-duanya benar karena dua penulis legendaris tersebut memandang sebab musabab kesukesan sesorang dari dua perspektif yang berbeda. Stephen Covey menekankan pada kerja keras dan pentingnya sikap proaktif. Sedangkan Malcolm Gladwell memandang pentingnya factor lingkungan dalam kisah orang-orang sukses yang ditelitinya.

    Dalam bukunya The Outliers, Malcolm Gladwell memaparkan bahwa tahun kelahiran seorang Bill Gates dan Steve Jobs pada tahun 1955 (2 tahun sebelum Altair 880 diluncurkan ke pasar) bisa memberikan andil yang sangat besar dalam kisah kesuksesan mereka. Namun perlu diingat pula bahwa di saat yang bersamaan ada jutaan geek di seluruh dunia yang juga lahir pada tahun 1955 tetapi tetap tidak bisa sesukses Bill Gates dan Steve Jobs.

    Tentu dengan demikian Teori Outliers ini memang hanya berlaku untuk 1-2 orang saja dari jutaan sample yang diambil. Oleh karena itu menjadi sangat amat sulit untuk mengalahkan The Outliers apabila Anda memang tidak dilahirkan sebagai Outliers!

    Outliers sendiri artinya observasi yang โ€œhasilnyaโ€ menyimpang jauh dari data yang lain. Orang-orang Outliers seperti Bill Gates ini bisa begitu jauh meninggalkan orang-orang kebanyakan karena memang bahkan sebelum Bill Gates lahir pun, dia sudah โ€œdimodaliโ€ factor-faktor eksternal yang sangat luar biasa! Tidak banyak yang tau bahwa kakek buyut Bill Gates, J.W. Maxwell, adalah pendiri Seattle National City Bank, yang akan menjadi cikal bakal permodalan untuk kesuksesan William (Bill) Henry Gates III!

    Orangtua Bill Gates juga bukan orang sembarangan, mereka berdua adalah elit finansial terpandang di kota Seattle, kota kelahiran Bill Gates. Ayah Bill Gates, William Henry Gates Jr. adalah seorang pengacara terkemuka sementara ibunya, Mary Maxwell, adalah Komisaris di First Interstate Bank dan Pacific Northwest Bell. Mary Maxwell bersama John Opel (CEO IBM pada saat itu) juga adalah anggota National Board di United Way. John Opel inilah yang akhirnya menyetujui proyek MS-DOS Bill Gates dengan IBM PC.

    Sebagai seorang Outliers, Bill Gates tidak boleh membiarkan setiap detik masa kecilnya terbuang dengan percuma. Oleh karena itu, orangtuanya mengirimkan Bill Gates kecil ke Lakeside School, seolah elit yang uang sekolahnya pada tahun 1967 sudah mencapai $5000 (bandingkan dengan uang kuliah di Harvard saat itu yang masih $ 1760!). Tak heran teman-teman sekelas Bill Gates, salah satunya kakak beradik McCaw Brothers bisa menjual lisensi telepon selular (yang mereka dapatkan dari pemerintahan USA) ke AT&T senilai $11.5 biliion pada tahun 1994. Pada saat anak-anak kecil seusianya merengek untuk dibelikan computer pada saai itu, Bill Gates dengan mudahnya sudah bisa bermain-main dengan DEC PDP-10 seharga $3000, mesin yang sama yang digunakan oleh para peneliti di Stanford dan MIT pada waktu itu!

    Hanya melihat dari sepenggal kisah kehidupan Bill Gates di masa kecil ini saja, kita sudah bisa memprediksi kesukesan Biill Gates pada usia 53 tahun. Pantaslah bila pada usia 53 tahun Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia dengan total kekayaan 40 milyar US dollarโ€ฆ

    Lantas bagaimana dengan orang-orang yang tidak dilahirkan sebagai seorang Outliers? Apakan mereka sudah ditakdirkan untuk hidup miskin sejak mereka dilahirkan?

    Jawabannya tentu tidak!

    Mereka yang tidak termasuk orang-orang Outliers tentu saja tidak perlu berkecil hati. Mereka tidak perlu mengalahkan orang-orang Outliers. Mereka bisa tetap menjadi orang sukses dan kaya raya walaupun dilahirkan dari orangtua melarat. Sukanto Tanoto, orang terkaya di Indonesia, juga bukanlah orang yang dilahirkan dari keluarga seperti Bill Gates. Orangtua Sukanto Tanoto adalah seorang nelayan di Pulau Sumatra, namun berkat kerja keras yang sangat luar biasa, keberanian, serta keuletan yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto, ia bisa menjadi sukses seperti sekarang ini.

    Momentum dan kesempatan bisa terjadi kapan pun dan di mana pun pada hidup siapa pun.Namun, tidak semua orang siap dan berani untuk mengambil kesempatan tersebut. Mereka yang berani dan siap pada waktu momentum itu datang tentu akan menangguk keuntungan yang sangat banyak dan disebut oleh Malcolm Gladwell sebagai seorang Outliers. Namun, di saat yang bersamaan, orang-orang yang tidak mempersiapkan dirinya dengan matang, menyia-nyiakan waktu hidupnya yang sangat berharga dan tidak memiliki keberanian hanya akan menjadi pecundang yang tidak dikenal oleh orang banyak, bahkan Malcolm Gladwell pun akan sangat malas untuk menuliskan buku untuk orang-orang pecundang tersebut.

    Lahir miskin bukanlah sebuah kesalahan, namun mati miskin adalah kesalahan terbesar!

  22. hidup ini adalah isinya itu berubah, dan kita di suruh mamilih diri kita sendiri untuk memilih yang terbaik yang akan merubah, pilihan kita sekarang akan menetukan kehihupan kita esok dan hanya lakukan satu proritas dalam kita biar gak nyesal nanti-nanti, biar menjadi orang yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri terlebih untuk orang lain

Comments are closed.

Comments are closed.