iPhone & Telkomsel: Deal or No Deal?

iPhone & Telkomsel: Deal or No Deal?

iPhone

Artikel ini merupakan ringkasan dari artikel yang saya tulis di Mobile Magazine, tentang peluang iPhone untuk sukses di Indonesia. Dengan mengamati asal usul iPhone dari awalnya, serta cara penjualannya yang serba tertutup, kesuksesan iPhone pantas diragukan. Berikut beberapa poin argumen yang bisa dijadikan acuan. Untuk ulasan lengkapnya, bisa baca artikel lengkapnya di Mobile Magazine.

1. Harga Penawaran Terlalu Tinggi

Dengan harga penawaran Rp 9 juta, masih termasuk mahal untuk kantong masyarakat Indonesia. Meskipun bisa diterima di Jakarta, tidak akan menjadi dominasi di Indonesia.

2. Kehadiran Awal Blackberry

Meskipun telah lama diluncurkan, iPhone baru hadir lewat versi 3G. Hal ini membuat Blackberry lebih banyak diadopsi pasar dan susah untuk membuat pengguna setia Blackberry untuk beralih ke iPhone.

3. Fitur Layar Sentuh

Perlu diakui gabungan user interaction dan fitur layar sentuh iPhone merupakan hal yang menawan. Begitu mudah digunakan dan terkesan alami, serta elegan. Ini masih merupakan nilai jual yang kuat bagi iPhone.

4. Distribusi Yang Tertutup

iPhone di Indonesia hanya bisa diperoleh secara resmi lewat Telkomsel. Dengan distribusi yang tertutup membuat pembeli susah untuk mencari harga miring secara resmi. Hambatan untuk membeli iPhone juga bertambah.

5. Penjualan Sistem Kontrak

Budaya penjualan di Indonesia lewat sistem kontrak masih terbilang baru. Hampir tidak pernah layanan seluler ditawarkan lewat cara ini. Ini juga merupakan satu tanda tanya baru bagi pengguna baru yang hendak mencoba iPhone.

6. iPhone Yang Kaya Aplikasi

Apple dengan cerdik menggunakan iPhone sebagai satu platform baru, yang membuka peluang bagi para pengembang perangkat lunak untuk berpartisipasi. Karena lebih terbuka dan lebih berorientasi profit.

7. Dukungan Konten dan Infrastruktur Lokal

Untuk aplikasi yang serius, perlu juga dukungan layanan data yang stabil. Dengan reputasi operator Indonesia yang cenderung mati-hidup, susah untuk menikmati layanan 3G dengan kekuatan penuh. Mau beranjak ke konten lokal, tenyata juga belum semarak. Masih terbatas blog dan portal berita.

Kesimpulan

Penawaran awal dengan harga selangit, mungkin juga salah satu strategi Telkomsel untuk mengeruk profit secepatnya. Karena menurut rumor terakhir, Apple tengah mempersiapkan iPhone versi selanjutnya. Bahkan informasi terbaru mengatakan bahwa suku cadang sudah mulai dipesan, yang berarti setidaknya akhir tahun ini atau awal tahun depan, versi iPhone terbaru akan diluncurkan. Berarti distributor sudah harus menghabiskan stok iPhone yang sekarang dan mempersiapkan ruang untuk versi selanjutnya. Obral iPhone? Mungkin saja.

Untuk iPhone di Indonesia: Deal or No Deal? Dengan bandrol harga sekarang? No Deal!

30 thoughts on “iPhone & Telkomsel: Deal or No Deal?

  1. Setuju! No Deal!
    Pertama, saya lebih menitikberatkan pandangan pada seberapa pentingnyakah kebutuhan kita pada gadget ini. Mungkin kita sebagai konsumen yang gampang ngiler lihat barang baru mempunyai rasa “kepingin” memiliki yang amat sangat. Padahal kalau ditilik lebih lanjut kita tidak sampai pada rasa “membutuhkan” yang amat sangat. Ditinjau dari segi konsumerisme akan lebih bijak jika kita bisa membedakan barang mana yang benar-benar kita “butuhkan” dengan barang yang kita “inginkan”. Tentu saja kita harus memilih barang yang kita butuhkan.

    Kedua, kehadiran iphone sebagai alat komunikasi (dua arah) yang kaya aplikasi akan sulit diimplemenasikan jika komunitas pengguna iphone masih sangat jarang. Padahal keasyikan dan kenyamanan dari penggunaan aplikasi bisa benar-benar dirasakan kalau bisa kita implementasikan dua arah dengan pengguna yang lain.

    Ketiga, nilai fungsi dari gadget ini relatif rendah karena dukungan dari pihak operator yang masih kurang optimal. Di daerah pelosok di luar jawa yang baru saja didirikan BTS dengan pelanggan yang masih minimal, nilai fungsi dari iphone tidak akan lebih dari nilai sebuah handphone seharga 400ribuan.

    Keempat, harga yang sangat fantastis itu, bagi konsumen indonesia yang masih sensitif masalah harga akan selalu menjadi pertimbangan utama. Konsumen mungkin akan lebih memilih membeli laptop plus modem GSM plus handphone biasa, dengan harga yang hampir sama. Setuju?

  2. hmm.. obral iphone? kaya’nya sih mungkin saja. tapi, yang harus dicermati adalah harganya itu. memang benar harganya masih selangit, tapi tren-nya masih ke blackberry. ga laen, karena popularitas obama yang juga pake blackberry.

    tapi, bukan ga mungkin obral iphone dengan harga yang masih selangit bisa terjadi, kalo misal iphone bisa ngasih ruang buat kreativitas lokal-indonesia sebagai program yang nantinya langsung jadi bundle di dalamnya. kalopun ga dibayar, yah.. yang penting kan ada nama indonesia di setiap iphone yang dijual.

    atau, programmer2 indonesia bakal bikin program yang bakal bisa diunduh gratis buat diinstall di iphone? wah.. kalo itu sih laen soal

  3. No Deal! No Deal!
    iPhone 3G terlalu mahal.. (buat saya)
    9juta itu bisa dipakek buat beli motor bebek atau beli blackberry + laptop…

    iPhone 3G emang teerr.. laaa.. luu… (nottalking)

  4. Ada sebuah pertanyaan disini, maksudnya penjualan tertutup gimana om?

    – Harga Penawaran Terlalu Tinggi
    Yak memang mahal untuk ukuran Indonesia (mikir 10 kali untuk membelinya), tapi setelah melakukan komparasi dengan negara tetangga harganya tidak jauh berbeda. Nah yang jadi masalah adalah harga tersebut tidak disesuaikan dengan keadaan ekonomi negara kita yang yang berbeda negara-negara tetangga tersebut. Ada pertanyaan lagi, yang nentuin ini apakah Telkomsel atau pihak iPhone-nya??

    – Kehadiran Awal Blackberry
    Sangat setuju, iPhone di Indonesia sangatlah telat. Timing hype iPhone sudah lewat, sedangkan pada saat iPhone di luncurkan Blackberry sedang merangkak naik bak superstar dari hollywood.

    – Distribusi Yang Tertutup
    Tanpa bermaksud berburuk sangkat, harga dari iPhone Black Market menurut pantauan saya di Roxy cukup mahal, masih seharga 5-7 juta rupiah. Jadi mungkin kenapa operator lain tidak mau mengambil ini, karena mereka juga sadar bahwa ini barang mahal, dan marketnya sangat segmented banget. Selain dari issue bahwa Apple hanya akan masuk dengan operator terbesar untuk pertama kali launching di negara tertentu.

    – Penjualan Sistem Kontrak
    Apa yang dijual iPhone salah satunya adalah kemudahan mengakses internet. Jika mereka tidak bekerja sama dengan operator, maka mungkin akan sulit untuk masuk ke Indonesia, mengingat betapa mahal internet di Indonesia dan juga mengingat kurang banyaknya jumlah free wi-fi di Indonesia. Kalau dari sisi operator, yang saya lihat adalah, mereka mencoba membantu pelanggan dalam hal pembelian dengan memberikan keringanan berupa sistem pembayaran berkala.

    – iPhone Yang Kaya Aplikasi
    Kapan ya content bernuansa local untuk iPhone akan banyak??

    – Dukungan Konten dan Infrastruktur Lokal
    Haha ini lagi, gimana mau bagus, orang para operator masih price oriented, dan masih dalam tahap perebutan pelanggan. Baru tahun ini Internet mulai diperhitungkan oleh operator-operator di Indonesia ;). Mudah-mudahan kedepan lebih baik, tapi iPhone-nya sudah tambah basi :D.

    – Kesimpulan –
    Kembali dengan pertanyaan pertama, apakah harga memang ditentukan oleh Telkomsel atau pihak Apple dengan perjanjian tertentu? Yang menjadi target di telco bukan cuma profit oriented tapi juga merupakan customer oriented dan atau service oriented.

    Apa yang saya lihat sewaktu launching ataupun iklan billboard (yang segede-gede apa di depan Komdak, Jakarta), sepertinya ketentuan-ketentuan tentang iPhone ini banyak sekali, terlihat dari branding ataupun design lainnya yang menurut saya sedikit sekali menyentuh ciri khas dari si operator merah, malah disana yang sangat ditonjolkan adalah si Putih-nya ;). Sempat ngobrol dengan salah satu teman, pada waktu beliau ke luar negeri, dia melihat billboard iPhone mirip dengan billboard yang diproduksi oleh Telkomsel.hmm…..

    *ngidupin bajaj*

  5. Teknologi cepat berubah dari hari ke hari. Jadi saya sendiri mengatakan No Deal untuk membeli iPhone.

  6. mnurut saya sih sah-sah aja,..
    “ada uang, ada rupa”
    dengan harga sgitu, kita bisa dapetin Hp yg fiturnya bisa dibilang lengkap,&berteknologi tinggi,.
    stiap perusahaan kan pasti ingin mencari keuntungan dari kerjasama,.
    sama seperti apple dgn telkomsel,..

  7. Kalau ditinjau dari teknologi yang diusung oleh Iphone, sepertinya pantas kalau Apple mematok harga segitu tinggi. Lalu apakah tidak ada vendor lain yang mampu menyaingi Apple? Barusan saya membaca rumor Intel ahan merilis Chipset yang menyatukan prosesor dengan kartu grafis, dan cocok untuk netbook, Smart Phone dan Mobile Internet Devices (MID) lainnya. Lantas apa upaya Apple mengimbangi intel?
    Kalau ditinjau dari segi ekonomi untuk kalangan negara berkembeng seperti Indonesia, harga yang dipatok Aplle terlalu mahal untuk kalangan menengah kebawah. Langkah Apple merangkul telkomsel bisa dibilang jitu, dengan menggandeng provider telekomunikasi seperti telkomsel, harga yang terlampau tinggi untuk kalangan masyarakat indonesia dapat dipangkas dengan sistem kontrak dari telkomsel untuk pelanggannya.
    Sebagai saran saja, sebagai orang indonesia kita menjadi target perkembangan IPTEK dan TI, maka kita harus selektif dalam memilih semua kebutuhan, termasuk kebutuhan akan komunikasi. terserah mau Apple, atau Intel atau yang lain semuanya punya kelemahan dan kelebihan. jadi tergantung pandai-pandainya kita menentukan pilihan.

  8. Mau deal terserah, mau no deal juga terserah itu hak pribadi tiap orang. kalau saya suka netral saja. Melihat kembali ke topik, Bahwa Apple-lah tang mengawali pemakaian teknologi touch screen (layar sentuh). langkah tersebut sangat brilliant pada saat-saat awal peluncurannya. tapi kalau kita lihat kenyataan hari ini, bukan hanya Iphone yang menyandang teknologi touch screen. Berbagai produk ponsel terkenal sperti LG, SE, Motorola, Nokia, Samsung dan bahkan ponsel produk-produk lokal sudah mengadopsi teknologi ini. Kalau dibilang membanding-bandingkan, ya memang begitu kenyataan saat ini. Saya hanya memberi gambaran seperti apa dunia komunikasi masa depan? mungkin menikah online bisa terjadi di negara kita ini.

  9. No deal duit ada maupun gak ada!!!
    Gak sebanding banget ama duit yg dikeluarin!
    Kecuali emang cm buat pamer2 doang!

  10. Teknologi self phone seharga 2jt an aja saya blm mampu beli, ini malah disuguhin 9jt an. Mampuslah sana. Semoga org yang membelinya benar2 memanfatkankan secara maximal, dan bukan hny utk sekedar action dan gengsi. Dan ya Tuhan smg engkau memberi berkah kepada orang yg membeli iPhone.
    Amin..

  11. Kalau dilihat dari harga, saya rasa sebanding dengan fitur dan performa iPhone 3G ini. Mengapa demikian? Karena untuk teknologi Indonesia, semakin lengkap fitur dan bagus performanya, maka cenderung akan lebih mahal dibandingkan dengan fitur atau performa dibawahnya.
    Meskipun memang penjualan iPhone 3G ini memakai sistem distribusi tertutup dan penjualan sistem kontrak, itulah kelemahan dari penjualan iPhone 3G tersebut. Semua pastinya ada kelemahan dan kelebihannya. “Tak ada gading yang tak retak”.
    Dan sesungguhnya kalo untuk Indonesia harga 9 juta itu memang sangat tinggi. Dan tentunya masyarakat selalu berharap agar Telkomsel dapat memberikan bandrol harga yang lebih murah. Tetapi apakah mungkin itu terjadi? Nah, itulah yang menjadi pertanyaan kita semua.

    Terima kasih.

  12. teknologi awal informasi yang baru, kita hendaknya memandang kemajuan teknologi dengan fitur-fitur dan perkembaangan generation, jawaban saya deal

  13. Hal ini mungkin dikarenakan sistem di Indonesia yang masih tertutup. Dengan kata lain, Indonesia belum sepenuhnya bisa mengusung unsur keterbukaan.

  14. No deal untuk di Indonesia,karena harga segitu kemahalan. Tambah lagi waktu peluncuran harganya sekitar $399. sekarang diperkirakan turun $200. jadi sekitar $99-$199-an..
    nah kalo udah masuk Indonesia jadinya mahal..
    sebenrnya itu yg jadi maslah..karena mungkin bea di indonesia terlalu besar..salah satu alasan kenapa batman ga mau jadi superhero di Indonesia..wwkwkwkwk

  15. 1. Harga Penawaran Terlalu Tinggi

    buatqu pribadi 9juta bukan cuma mahal, tapi imposible untuk punya duit segitu, trus kalau pun ada duit segitu, gak mau juga beli handphone seharga 9 mayam(buat modal nikah) mending nikah aja… 🙂

    yang beli udah banyak duit kaleee..

    2. Kehadiran Awal Blackberry

    bedanya apa? sama-sama mahal… buat minoritas atau mayoritas apalah..

    kalau ada yang mo ngasih gratis, aq mau loh 🙂

    3. Fitur Layar Sentuh

    keren, gak pake ketik di keypad lagi ya.. wah asix.. andai aja bisa punya, dapat dari mana gitu.. hadiah atau apa lah.. 😀

    4. Distribusi Yang Tertutup

    haha,.. monopoli sistematis, bertahan lama gak ya?

    tau agh, gelap.. 😀

    5. Penjualan Sistem Kontrak

    pengedar lokal, hehe.. jadi bandar neh kayaknya.. musti banyak-banyak modal dan strategi marketing yang bagus biar laku keras… ^penglaris& penglaris^ 😀

    6. iPhone Yang Kaya Aplikasi

    kalau untuk yang satu ini, menurut baca-baca.. keren banget lah.. asli.. 😀

    7. Dukungan Konten dan Infrastruktur Lokal

    gak ada yang bisa garansi sinyal, apalagi di daerah terpencil jauh dari kota, jauh dari BTS/Tower, blum lagi loading-nya.. jauh lah…

    semoga saja, marketingnya pinter, buatqu… bermimpi sajalah menggunakan gadget keren satu ini 😀

  16. gebrakan pasar yang susah diterapkan di indonesia… ibarat softdrink, dulu isotonik amerika (gatorade) tidak bisa mengubah kebiasaan orang indonesia minum teh, coca cola n friends… tapi dengan pendekatan yg berbeda isotonik jepang (pocari)mampu mengambil hati pasar softdrink…. tinggal nunggu waktu aja apakah telkomsel akan menjadi Gatorade atau menyadari kesalahnya dengan membuat terobosan baru…

  17. Deal, Karena sebenarnya di Indonesia sistem monopoli itu tidak berlaku .Karena di sini segala hal dapat didapatkan .Seperti blackberry yang hnya dikuasai oleh operator tertentu tetapi kenyataannya telah banyak barang BM yang beredar dengan harga yang miring, sehingga pemasarannya tidak lagi dikuasi oleh opeator tersebut. Demikian pun dengan iphone ke depannya.

  18. No DEAL!!!

    iphone dengan harga yang dipatok oleh Telkomsel selaku pemegang lisensi resmi iphone di indonesia dengan hak monopolinya, terlampau kemahalan. Apalagi di Indonesia, provider nya hanya Telkomsel, sehingga membaatasi pengguna handphone untuk memakai iphone. Banyak konsekuensi yang harus ditanggung jika memakai iphone, karena sistim yang tertutup begitu membuat users harus berpikir berlipat-lipat, apakah mereka akan memutuskan untuk beralih ke telkomsel (jika pengguna adalah memakai sim card selain telkomsel).

    Kalo halnya berfungsi utama hanya buat mobilitas internet, maka pengguna akan memilih ponsel lain dengan beragam sim card yang ditawarkan, tidak hanya sebatas menggunakan telkomsel saja.

  19. Yes, ini juga yang jadi beberapa alasan kenapa iphone tidak bisa menyaingi ketenaran bb(espcially for pricez point)!

  20. Saya sangat menyadari jika harga yang ditawarkan Telkomsel untuk iPhone sangat mahal sampai-sampai ada seorang konsumen menyadari bahwa harganya sama seperti harga 1 buah motor sewaktu mngantri untuk membeli iPhone beberapa waktu setelah launching di Jakarta.

    Namun jika kita menghitung kembali, ternyata harga iPhone di setiap negara cenderung sama. Dan yang terpenting disini, semua produk hasil maha karya Apple pasti akan menjadi trendsetter di masyarakat Indonesia.

    Mengenai Telkomsel. Disini terlihat kemampuan Telkomsel yang berani melakukan strategi bundling menurut saya cukup bagus. Dan katanya (red. iklan) Telkomsel kan merupakan jaringan operator terluas di Indonesia. Sehingga kemungkinan besar ada peluang untuk sukses.

    Nah sewaktu grand launching kemarin, ternyata dalam waktu 1 hari iPhone berhasil mencapai 1/3 dari target penjualannya.

    Oiya, satu lagi yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Semakin barang itu mahal, pasti semakin dikejar untuk dibeli. Apalagi kalau rasa materialistis dan gengsi yang tinggi. Dan pastinya pengaruh lingkungan sekitar pasti menjadi suatu pendorong yang tebesar. Sebut saja satu contoh: TEMAN/ GRUP. Orang Indonesia itu pasti malu sekali jika ketinggalan sesuatu di kelompoknya.

    Semoga Bermanfaat!

  21. Nggak masuk akal,..entah kenapa,.. skrng saya lihat di website apple.com harganya berkisar antara $99 sampai $299,
    tapi kenapa di Indonesia harganya yang menurut saya masih kurang ajar,..maaf kasar,..secara dibanding black berry,.
    jelas lebih laku BB,.. ya siap2 aja tiarap tuh Iphone di Indonesia.

  22. Wikut ngomentari ahh…

    1. Harga Penawaran Terlalu Tinggi
    Dengan harga penawaran Rp 9 juta, masih termasuk mahal untuk kantong masyarakat Indonesia. Meskipun bisa diterima di Jakarta, tidak akan menjadi dominasi di Indonesia.

    ** Sebetulnya harga segitu udah sebanding dengan kecanggihan iPhone deh. Barangkali yang belum ngerasain produk Apple pasti protes terlalu mahal…. padahal pengen punya cuma gak kebeli.. 🙂

    2. Kehadiran Awal Blackberry
    Meskipun telah lama diluncurkan, iPhone baru hadir lewat versi 3G. Hal ini membuat Blackberry lebih banyak diadopsi pasar dan susah untuk membuat pengguna setia Blackberry untuk beralih ke iPhone.

    ** iPhone muncul bukan untuk mengalahkan BlackBerry. Anggap aja iPhone seperti munculnya Nokia, SonyEricsson, Samsung, dll. Apple cuma jadi pemain baru. Cuma itu! Dan kebetulan memang dia matok harga mahal. Take it or leave it.

    3. Fitur Layar Sentuh
    Perlu diakui gabungan user interaction dan fitur layar sentuh iPhone merupakan hal yang menawan. Begitu mudah digunakan dan terkesan alami, serta elegan. Ini masih merupakan nilai jual yang kuat bagi iPhone.

    ** Buat yang belum ngerasain cara nyentuh iPhone pasti berpikiran touch itu sama aja. BB, Nokia, Samsung, dll itu juga banyak yang touch tapi jauh lebih murah. JELAS BEDA. Coba sendiri deh… 🙂

    4. Distribusi Yang Tertutup
    iPhone di Indonesia hanya bisa diperoleh secara resmi lewat Telkomsel. Dengan distribusi yang tertutup membuat pembeli susah untuk mencari harga miring secara resmi. Hambatan untuk membeli iPhone juga bertambah.

    ** Itu memang salah satu barrier Apple yang membuatnya sulit jadi mainstream. Tapi memang Apple sendiri gak akan pernah go mainstream karena dia memang matok dirinya untuk kalangan menengah ke atas. Apple gak pernah mau matok harga murah untuk produknya. So… memang iPhone untuk orang berduit. Kalo gak punya duit jangan harap pengen punya iPhone. Kira-kira gitu ya…

    5. Penjualan Sistem Kontrak
    Budaya penjualan di Indonesia lewat sistem kontrak masih terbilang baru. Hampir tidak pernah layanan seluler ditawarkan lewat cara ini. Ini juga merupakan satu tanda tanya baru bagi pengguna baru yang hendak mencoba iPhone.

    ** Itulah Indonesia

    6. iPhone Yang Kaya Aplikasi
    Apple dengan cerdik menggunakan iPhone sebagai satu platform baru, yang membuka peluang bagi para pengembang perangkat lunak untuk berpartisipasi. Karena lebih terbuka dan lebih berorientasi profit.

    ** Ini kelebihan aplikasi iPhone. Bagus-bagus, menarik, asik-asik, tapi murah meriah. Rata-rata aplikasinya cuma $0,9. Coba bandingin sama aplikasi Symbiana atau Windows Mobile…

    7. Dukungan Konten dan Infrastruktur Lokal
    Untuk aplikasi yang serius, perlu juga dukungan layanan data yang stabil. Dengan reputasi operator Indonesia yang cenderung mati-hidup, susah untuk menikmati layanan 3G dengan kekuatan penuh. Mau beranjak ke konten lokal, tenyata juga belum semarak. Masih terbatas blog dan portal berita.

    ** Iya… Baru mulai kali. Maklum… Detik, facebook, vivanews, dll.. anggap aja baru mulai. Tar bisa aja ada koran push per berita motong pulsa 50 perak… kan mantap… 🙂

    Kesimpulan

    Penawaran awal dengan harga selangit, mungkin juga salah satu strategi Telkomsel untuk mengeruk profit secepatnya. Karena menurut rumor terakhir, Apple tengah mempersiapkan iPhone versi selanjutnya. Bahkan informasi terbaru mengatakan bahwa suku cadang sudah mulai dipesan, yang berarti setidaknya akhir tahun ini atau awal tahun depan, versi iPhone terbaru akan diluncurkan. Berarti distributor sudah harus menghabiskan stok iPhone yang sekarang dan mempersiapkan ruang untuk versi selanjutnya. Obral iPhone? Mungkin saja.

    ** It’s oke iPhone mahal. Memang disegmentasi untuk yang mampu beli koq. Kalo gak mampu atau maksain, buat apa? Simpel aja. Take it or leave it. Pan masih ada Xperia, Corby Touch, BB Torch yang jika terasa lebih “murah”… 🙂 simpel kan?

    Untuk iPhone di Indonesia: Deal or No Deal? Dengan bandrol harga sekarang? No Deal!

    Kalo untuk masyarakat kebanyakan yang gak pake fiturnya betul2….= no deal. Kalo yang optimalin… = it’s worth the money…

Comments are closed.

Comments are closed.