Menciptakan Peluang itu Tidak Sulit!

Menciptakan Peluang itu Tidak Sulit!

Yahoo Meme

Berita tentang Yahoo! Meme, sebuah microblogging service yang diklaim mirip Twitter, membuat saya bertanya-tanya? Kenapa meniru? Kenapa harus diluncurkan di Portugis? Mari kita coba cari tahu jawabannya.

Kenapa Meniru?

Sebenarnya tidak benar-benar meniru. Yahoo Meme! tidak punya batasan 140 karakter. Dan Yahoo! Meme juga tidak sekedar menawarkan kotak teks untuk mengupdate status. Masih ada fasilitas upload media yang bisa dipakai untuk berbagi foto maupun video.

Ternyata peluang itu mudah ditemukan ya? Lihat saja siapa yang sukses. Kalau meniru tidak mendapatkan hambatan soal hukum, ya kenapa tidak ditiru saja. Sambil berjalan, pengembangannya pasti akan mendapatkan arahan-arahan baru berdasarkan feedback pemakai.

Tengok saja situs-situs dalam negeri yang sebenarnya mencoba mengulang kesuksesan layanan serupa di luar negeri. Fupei,beoscope, dan Koprol mungkin terinspirasi dari layanan serupa yang sudah sukses. Tapi ternyata meniru tidak membuat layanan ini gagal total di pasar lokal.

Kenapa harus di Portugis?

Langkah ini adalah yang paling saya sukai. Untuk menghindari head-to-head dengan layanan serupa, Yahoo Meme sengaja diluncurkan di tempat yang kurang tersentuh efek twitter. Kalau Anda lihat di Alexa, Portugis sama sekali tidak terdaftar dalam 20 besar penyumbang trafik. Ini berarti Portugis adalah pasar yang cukup potensial. Gema twitter pasti terdengar sampai di sana namaun penggunanya tidak terlalu banyak. Berarti twitter mungkin bukan produk yang diidamkan pengguna internet di Portugis. Di sinilah peluang yang diciptakan oleh Yahoo Meme. Peluang berdasar tempat.

Kesimpulan

Jadi mungkin untuk membuat startup baru kita tidak perlu pusing dengan ide. Tiru saja startup yang sudah sukses. Dan temukan juga tempat yang tepat untuk meluncurkan layanan ini. Eh, bingung bagaimana kita bisa pindah ke Portugis? Bukannya calon pengguna bisa dicari lewat iklan tergetted? Pasang saja iklan yang diset untuk negara tertentu saja. Tiap negara pasti punya jaringan iklan online lokal. Kalau masih susah, coba saja beriklan di Facebook.

Bagaimana? Masih beralasan susah cari ide atau susah cari calon pengguna? Kalau soal modal bagaimana?

25 thoughts on “Menciptakan Peluang itu Tidak Sulit!

  1. Sebenarnya blogger profesional sekelas Yaro Starak pernah mengomentari tentang peluang yang sangat potensial bagi web/situs berbahasa non english. Mereka dapat membuat web/situs dengan bahasa ibu mereka dengan konsep meniru web/situs berbahasa inggris yang sudah berhasil di pasaran. Mereka tidak perlu lagi mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi pada web/situs berbahasa inggris tersebut. Dan mereka tinggal mengembangkan dengan sedikit perubahan disesuaikan pada situasi dan kondisi budaya serta perilaku pengguna internet di negara bersangkutan. Masalahnya sekarang perilaku pengguna internet di suatu negara bisa sangat bertolak belakang dengan perilaku penguna di negara lain. Contohnya di Indonesia Twitter belum terlalu populer, masih lebih populer plurk. Facebook menjadi sangat populer di Indonesia, bahkan lebh populer daripada di negara asalnya sendiri.
    Masalah lainnya adalah apakah itu legal? Untuk pertanyaan ini Yaro menganggap hal itu sah-sah saja. Toh pasar pengguna yang dibidik juga berbeda.

  2. Ideas are a dime a dozen. Itu frase yang belakangan sangat sering saya katakan. (Dan akan muncul di tulisan blog saya yang akan datang – telah dijadwalkan)

    Saya setuju kalau peluang itu ada di mana-mana. Ketika seorang mulai belajar bagaimana membangun blog dengan benar, maka tantangan bukannya lagi pada peluang.

    Dari gadget sampai golf, basket, tenis, dan lain-lain. Pasarnya jelas. Dan kita tidak butuh menjadi satu-satunya di dalam niche tersebut untuk sukses.

    Analogi yang paling sering saya kemukakan adalah toko sepatu. Di kota mana pun, bahkan dengan beberapa ratus ribu penduduk, saya pastikan ada setidaknya 20 toko sepatu besar dan kecil.

    Dan fakta bahwa mereka dapat bertahan selama bertahun-tahun berarti mereka memperoleh untung. Bahkan seorang rekan saya membeli rumah, mobil, dan sering bepergian ke luar negri dengan membuka toko sepatu dengan pasar pembeli lokal.

    Lalu bagaimana kalau targetnya nasional atau bahkan internasional? Bahkan seorang blogger dengan sejuta pembaca belum ada apa-apanya karena jumlah pengguna internet sekarang semilyar lebih.

    Dan semuanya butuh setidaknya sepasang sepatu.

    Kesempatan ada di mana-mana. Tinggal bagaimana implementasi yang benar untuk membuatnya menguntungkan.

    Yang lebih saya kuatirkan adalah model bisnisnya. Bahkan Twitter sekarang belum menguntungkan. Situs yang ingin menjadi sebesar Facebook harus bersiap berbelanja $20-25 juta per tahun untuk infrastruktur. Dan ribuan masalah kecil dan besar dari masalah privasi, hukum, keamanan, scalability, rilis fitur, dan lain sebagainya.

    Tidak semua orang punya kemampuan ke sana. Meniru itu gampang tapi jauh lebih susah untuk menyelesaikannya.

    Jadi meniru ide itu sah-sah saja. Bagaimana menciptakan produk yang diinginkan konsumen dan membuatnya menjadi lahan yang menguntungkan itulah aspek bisnisnya.

  3. Peluang dan Ide, sepanjang orang mau membuka mata dan pikiran ide dan peluang itu terpampang jelas dimana-mana.

    akan tetapi ide dan peluang ternyata tidak cukup menjadikan seorang itu sukses. Setidaknya ada teori kuno yang menurutku masih relevan yang menjadi determinan sebuah kesuksesan. Yaitu SWOT (Stengths, Weaknesses, Opportunities, and threats).

    Ok, katakan kita sudah menemukan opportunity (peluang), tapi sudahkan strengths (kemampuan) kita bisa mengambil dan mengelola peluang tersebut? kemudian apakah kekurangan dan kelemahan itu tidak akan menghambat dalam menjalankan peluang itu? dan… apakah kompetitor yang bermain dalam peluang tersebut bisa diatasi atau tidak?

  4. menurutqu awalnya idenya membaca pasar, trus melihat pasar, ternyata membuat hal yang sama bisa “mengeruk” visitor dengan yang sudah ‘awal’nya melakukan hal tersebut, nah.. dengan itu… bisa dibilang “inspired by” hehe… terserah mungkin ada yang bilang plagiat 😀

  5. Kalau layanan yang kita buat jauh lebih sukses dari si pionir atau kita perusahaan besar yang mencoba konsep usaha yang sama atau mirip, kemungkinan dipandang oleh orang lain sebagai plagiat lebih besar ^^.

  6. Membaca artikel ini sy jd ingat sm situs jejaring sosial lokal, koprol.com. Kabarnya untuk mendaftar hrs ada yg menginvite oleh user yg telah menggunakan koprol.com sebelumnya melalui email.
    So, anyone.. please invite me dong..
    taufanxxx at yahoo.com
    THANKS..

  7. “Meniru” tidak sama dengan “Plagiat”.
    Hal ini yang perlu digarisbawahi dari kasus-kasus diatas.sebenernya, Semua yang kita lakukan berawal dari “meniru” ( -ingat donk gimana bayi belajar- ):).dan Menjadikan ide yang telah sukses sebagai “model” untuk dikembangkan tentunya sah-sah saja asalkan dengan etika yang benar (tidak mencuri karya orang lain). malah ini adalah pemicu lahirnya ide-ide brilian setelah kita terbiasa meluncurkan suatu gagasan.masalah utama dalam membuat sesuatu itu sebenarnya bukan karena tidak ada ide.tetapi lebih pada KERAGUAN KITA DALAM MELEPAS IDE KELUAR.kita telalu korup terhadap ide kita sendiri.
    Apa yang dilakukan Yahoo!Meme merupakan contoh bagaimana mereka bisa memanfaatkan peluang yang ada. kecerdikan memoles “model” mereka(mungkin Twitter).Memoles Dari segi tampilan,layanan dan target promosi mereka.Cara ini juga patut dijadikan salah satu jalan untuk membuat layanan di dunia internet.Sekali lagi…. Dalam dunia cyber yang tanpa batas ini. seharusnya tak ada istilah kekeringan ide. yang patut dan seharusnya menjadi tantangan adalah sebarapa mampukah kita mengelola ide yang kita miliki. membuat peluang-peluang dengan cara melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain dari biasanya. mengkombinasikan ide-ide dengan kreatif atau bahkan mungkin membalik kebiasaan umum. memang berangkat dari sesuatu (ya..yang mnkin kurang orisinil):D. tetapi yang paling utama adalah BERANI MEMULAI…BERANI BERUSAHA!
    Kalau masalah modal yang minim ( seperti dialami ama yang nulis ini….!!! hehehehe…) 😀 , selayaknya menyikapinya dengan tetap menjalankan usaha tersebut dengan sebaik-baiknya. dari sini kita bisa membangun “image” dari usaha kita… memberikan orang lain akan usaha kita…Siapa tau dengan itu ada yang mengajak kita bekerja sama untuk mengembangkan ide kita itu. ( ngareep….!!! hehehehe…. ) :). Selain itu kita juga bisa memakai usaha kita tersebut sebagai tempat memasang iklan oleh pihak lain. ( tentunya iklan yang bemanfaat dunk….!!!) sehingga hasilnya bisa di jadikan tambahan modal deh….!!!
    Kesimpulan dari Semua ini adalah Beranilah Memulai…Beranilah Berusaha…dengan sebaik-baiknya usaha. 🙂

  8. niru ga niru yg penting just do it, percuma mikir ide yang orisinil tapi ga di lakukan (sebatas wacana saja), inget “learning by doing?”

    btw pertanyaan terakhir tentang modal itu sudah skak mat deh hahaha apalagi untuk start-up lokal yg baru mau mulai, bukan yg udah jalan yah..

  9. Sebenarnya kita tidak perlu melihat keluar, karena kreatifitas dari bangsa kita ini sangatlah tinggi. Hal itu terbukti dengan pridikat negara pembajak terbesar .Jadi soal jiplak menjiplak adalah keahlian kita , dan wajib untuk dikembangkan . Karena dapat membuka banyak peluang usaha dan kerja.

  10. Kalo ngomongin masalah tiru meniru,bukan hal yang aneh di indonesia.Bangsa kita adalah bangsa yang besar,cerdik, banyak akal,maupun maju dalam berinofasi,tetapi-maaf-dalam hal yang ‘tidak benar’.Kita bisa melihat ribuan bahkan jutaan kriminal dalam dunia maya,dan pemenang terbesar adalah bangsa indonesia. Mereka bisa meniru source code program tertentu,tetapi untuk membuatnya masih sangat sedikit. Jadi jangan salahkan apabila Yahoo pun membuat suatu tiruan terhadap Twitter.Siapa tau dapat merekrut tenaga dari Indonesia, kan ahlinya….He..

  11. Sebenarnya menurut saya proses meniru dalam konteks yang luas itu sebenarnya sah-sah saja.Namun ada batasan-batasan dalam meniru itu.
    Kita tidak boleh terjebak dalam 1 pemikiran dimana meniru itu adalah hal yang Negatif.
    Menurut saya Meniru itu adalah hal yg kreatif dan kritis,mengapa?
    karena tidak semua orang itu mampu meniru dengan cara berbeda,dengan cara berpikir yg mungkin lebih bagus dan lebis luas dalam segala hal..
    namun jika meniru itu terlalu mirip dengan apa yg di tiru itu baru yang namanya tidak benar.

    Kreatifitas itu sebenarnya dibangun dalam diri sendiri tanpa harus ada embel-embel yg laen.Meskipun terkadang kita kadang melihat dahulu apa yang telah di perbuat oleh org lain terlebih dahulu.

    Apalagi Indonesia identik dangan hal yg berbau Meniru atau menjiplak itu.Namun tidak semuanya itu negatif,bny juga ditiru koq oleh bangsa luar.
    mari kita coba untuk merubah Image itu menjadi hal-hal yg Positif dimata Dunia luar.

  12. saya suka kalimat “menciptakan” peluang, karena seringkali kita terjebak “menemukan” peluang 🙂 selebihnya kalau balik ke strategi strategi marketing klasik yang membagi mempat kuadran dengan sumbu produk (eksisting – ‘baru) dan pasar (eksisting – baru), maka yang dilakukan yahoo meme adalah produk sejenis di pasar baru… well done bro

  13. Antara ide dan pengguna saling berkaitan. Jika idenya bagus tentu banyak orang yang memakainya. Contohnya Facebook. Sebaliknya jika idenya jelek, maka tidak ada orang yang mau menjadi pengguna. Jadi kreativitas seseorang yang bisa membuka peluang untuk maju.

  14. saat baca judulnya saya berpkir mau kasih “the best solutions”, ternyata hanya analisa dangkal penulis (baca mengulang dari yang sering kita dengar – maaf!).dalam pandangan saya ide harusnya orisinal, walaupun ada kemiripan dengan yang sudah ada, wajar khan soalnya “budaya” adalah berkembangnya sebuah peradaban dari sebuah komunitas. Culture mendasar (Problemnya), masyarakat kita lebih banyak dicekoki dengan “negative thinking” (termasuk saya kali yaaa!!). Saya lebih suka mengatakan, pengembangan atau derivative dari sebuah ide yang sudah ada. Yang benar-benar orisinal sudah sangat langka. Membuka rumah makan ayam goreng Ny. Suharti di Alaska mungkin benar-benar ide orisinal.

    1. @dono
      Benar, analisanya memang dangkal.Karena memang there’s nothing more to it. Konsepnya sangat sederhana dan logis bagi semua orang. Tapi hanya beberapa orang saja yang benar-benar mampu mengeksekusinya 🙂

      Ide membuka rumah makan goreng Ny. Suharti cabang Alaska (mungkin) adalah ide orisinal. Tapi belum tentu bekerja. Seperti yang Anda bilang, yang dicari adalah the best solution. Orisinalitas terkadang jadi nomer sekian. Yang penting idenya masuk akal dan mampu menjual.

      BTW — jika saya punya the best solution — seratus persen yakin, saya tidak akan memberikannya gratis pada Anda :p.Oh ya, saya juga termasuk golongan black hat. Selalu memulai dari sisi negatif.

  15. peluang bisa diciptakan asal kita tau sekmen pasar yang diinginkan konsumen dan peluang itu akan tercipta sendirinya dan berani mengambil peluang itu

  16. Menciptakan peluang benar itu tidak sulit. Banyak peluang yang ada di muka bumi ini. Dalam bentuk yang berbeda. Peluang sebagai pendidik, wanita karier, politikus, usahawan, dll. Peluang itu punya kriteria, yakni:
    1. Humoris. Orang yang mempunyai hobby untuk menghibur orang lain, peluang itu bisa sukses dan disukai banyak orang.
    2. Politikus. Orang yang terjun dalam dunia politik mempunyai wawasan luas untuk menyukseskan program ekonomi kerakyatan, seperti yang diisukan sekarang ini.
    3. Kreatif. Berpikir kreatif menciptakan ide-ide yang gemilang.
    Ketiga kriteria di atas yang mewakili kriteria yang lainnya karena masih banyak kriteria, merupakan syarat utama untuk mencapai peluang.

  17. fiuh..baru beres final exam, senang rasanya bisa kembali lagi ke sini 😀

    setuju dengan artikel di atas..menciptakan peluang itu memang mudah. Dan saya suka kata-kata “Peluang berdasar tempat”. Dalam program studi yang sedang saya tekuni saat ini, tempat memang menjadi faktor penting dalam hal menciptakan peluang. Karena karakteristik manusia pada dasarnya berbeda pada setiap tempat. Dalam hal bisnis pun karakteristik tempat merupakan faktor penting.

  18. kata kata nya bagus. . .dan menarik untuk di dengar. . . . . . .seribu jempol deh. . .

  19. Yap, meniru merupakan bagian dari jalan menuju ke arah kesuksesan…

    apakah ada di dunia ini yang bisa sukses karena ide tersebut merupakan hasil ide original tanpa ada sedikitpun tiruan?

    “yang katanya penemu pesawat terbang” pun pada dasarnya juga meniru ide dari pencipta terdahulunya, cuman sayang.. ide pencipta terdahulu gagal menyempurnakan. Nah, wright bersaudara tinggal menyempurnakan pembuatan pesawat terbang tersebut..

    Memang benar menemukan sesuatu ide original menjadikan anda terkenal dikalangan para penemu dunia, tapi bukankah itu akan menjadi sesuatu yang sulit untuk mengenalkan ide perdana tersebut kepada banyak orang, karena manusia belumlah tentu menerima pemikiran baru tanpa disertakan bukti yang konkret, contohnya seperti galileo yang mengatakan bumi itu bulat,namun baru bisa dibuktikan setelah bertahun-tahun kematiannya.

    Google juga demikian, sebelumnya juga ada Search engine yang bernama “wandex”, namun sayangnya search engine tersebut kurang sempurna dan sekarang tidak berfungsi lagi. Maka, kemudian Google menyempurnakannya. Dan menjadi terkenallah seperti sekarang ini.

Comments are closed.

Comments are closed.