Lebih Sederhana Dengan Free Shipping

Lebih Sederhana Dengan Free Shipping

Banyak cara dilakukan para retailer untuk memikat pelanggan, termasuk juga retailer online. Umumnya, para retailer melakukan promosi atau penawaran khusus lewat iklan.

Salah satu yang sering dijumpai di dunia e-commerce adalah penawaran free shipping, atau bebas ongkos kirim. Maklum, setiap pembelian masih perlu ongkos pengiriman yang dibebankan ke pembeli. Sehingga ongkos kirim tersebut menjadi hambatan tersendiri untuk bertransaksi.

Belum lagi ditambah pajak tambahan, seperti PPN, yang membuat sang pembeli menghitung sana sini sebelum melakukan transaksi.

Dengan adanya program free shipping, diharapkan memudahkan calon pembeli dalam proses kalkulasi. Sehingga tidak perlu berpikir banyak soal harga. Cukup satu angka saja di kepala untuk memperoleh barang yang diinginkan untuk sampai di tujuan.

Tergantung daerah tujuan pengiriman, ongkos kirim bisa bervariasi. Sehingga penerapan program free shipping bias menjadi pedang bermata dua bagi para retailer, sehingga perlu diteliti ulang apakah masih menguntungkan.

Sebenarnya free shipping bukanlah 100% bebas ongkos kirim, melainkan harga ongkos kirim yang telah dimasukan dalam harga penawaran. Yang terpengaruhi adalah persentase margin profit.

Biasanya yang perlu diwaspadai adalah pengiriman barang ke daerah pelosok yang jauh dari titik distribusi. Ongkos yang mahal tentunya memperkecil keuntungan. Namun hal ini bisa diimbangi dengan menambah titik distribusi, sehingga pengiriman berdasarkan pesanan jadi lebih murah.

Trik free shipping sudah banyak dijalankan, termasuk oleh online retailer seperti Newegg atau Amazon. Untuk retailer lokal, masih belom ada penerapan trik free shipping secara keseluruhan. Hanya ada penawaran untuk beberapa item saja.

Menurut anda, apakah anda setuju bahwa free shipping lebih sederhana untuk membandingkan harga? Sekaligus memudahkan penjualan?

—————————————————————————————————————————–

Untuk kategori artikel Kontes Berpikir Kritis 2009, program penjualan lain apa yang cocok diterapkan oleh Bhinneka untuk meningkatkan penjualan dan layanan? Rebate? Harga spesial untuk item tertentu dalam satu hari saja?

11 thoughts on “Lebih Sederhana Dengan Free Shipping

  1. Untuk Bhinneka agak susah untuk meningkatkan penjualan karena hampir gk mungkin Bhinneka pasang harga di bawah harga pasar. Padahal salah satu faktor yang membuat online shopping menarik adalah harga yg lebih murah.

    Jalan lain ya dengan packaging gratis dan juga value added service lain yang membuat pengalaman membeli produk online di Bhinneka menjadi unik dan menyenangkan. Misalnya membuat sistem online yang mempermudah user merakit komputer jangkrik sesuai budget dan kebutuhan user.. misalnyaaaa…. 😀

    1. itu dia yg gue tunggu, ternyata ga gue aja yg mikir kayak gitu 😛 asik tuh klo bisa rakit sendiri, atau setiap user bisa rakit dan namain rakitan nya trus di jual juga online di bhinneka dan user itu dapet komisi, pasti rame tuh hehehe

      masalah ongkos kirim, kita sebagai buyer ngerti kok kalau perlu ada, apalagi yg rumah nya bukan di kota besar..

    2. setuju banget ama Rama…
      Apa lagi kalo ada semacam konsultasi.
      Misalnya
      untuk komputer Office itu baeknya gimana. Harga+spare part2 di dalamnya sebanding, terus ngerakit deh di bhineka.com 😀

      Moga2 aja ter-realisasi… 😀
      bisa jadi kaya Dell tuh.

  2. Untuk produk exclusive dengan profit tinggi, free shipping masih layak diterapkan. Tapi kalo produk murah bermargin tipis ya potensi ruginya besar. Semua pasti berhitung dan nggak bakal mau rugi. Simpelnya sih gitu.

    Klo utk bhineka, cb aja 1-2 days rebate store di lokasi tertentu. Di tempat mitra reseller luar kota misalnya. Benefitnya banyak, diantaranya: mengangkat nama dan situs bhineka scr offline, mempromosikan lokasi usaha reseller shg jadi loyal, peningkatan penjualan, sampai kemungkinan jadi distributor khusus cuci gudang bagi produsen.

  3. “Sebenarnya free shipping bukanlah 100% bebas ongkos kirim, melainkan harga ongkos kirim yang telah dimasukan dalam harga penawaran. ”

    nha..itu dia, tiap daerah ongkos kirimnya beda-beda, kalau dipukul rata seperti itu gimana jadinya ya? Enak banget yang rumahnya diluar kota..

  4. Setuju dan tidak setuju. Biaya antar tentu jadi alasan yang tidak memudahkan. Waktu dan tempat saja yang diuntungkan oleh free shipping.

  5. setuju banget dengan adanya free-shipping, mencontoh dari distribusi cd linux yang dari belanda itu klo gak salah, di distribusikan gratis ke seluruh dunia, tentunya nanti akan ada hambatan/stagnan buat perusahaan seperti cost yang besar karena kan dah ngasih gratis ongkos kirim gratis, nah caranya dengan memasyarakat toko lokal, misal ada toko di daerah tempat tinggal si pembeli, jadi ngapain harus ngirim dari jauh tempat kalau bisa ngirim dari daerah setempat(toko lokal), demikian. 😀

  6. yg di Amazon, bukannya “free shipping” hanya berlaku utk wilayah tertentu saja? daripada “free shipping”, dgn tujuan menyederhanakan perhitungan, mending biaya pengirimannya dipukul rata semua. misalnya per pemesanan, ongkos kirim per item 10 ribu.

  7. Saya pikir konsep free shipping cukup menarik, tapi agaknya yang agak mengganggu dalam proses pemesanan barang adalah setelah kita pilih-pilih barang and tiba-tiba kita dihadapkan dengan banyak pilihan shipment.. yang biasanya kita harus hitung-hitung sendiri, pilih paket pengiriman, dll.

    Kenapa nggak, menyederhanakan prosesnya.. lets say.. di dalam setiap database produk kita sertakan juga estimasi beratnya.. dengan demikian pada saat customer akan checkout, kita bisa minta si customer untuk memilih kota tempat tinggalnya atau mendaftar sebagai member (email, alamat, phone.. thats it) yang secara otomatis menyertakan besarnya biaya pengiriman ke dalam total nilai belanja. After chekout, customer bisa melengkapi sisa data yang tadi dimasukkan sebelum checkout dan memverifikasi pesanan dan account membership melalui email.

    flowchart sederhana boleh juga.. atau mockup checkout page nya.. ;0

  8. Di toko online sy uda diterapin free shipping. Hehe.. buat pembeli ga ribet, buat penjual jg ga ribet. Hanya harga barangnya mst dinaikkan sdkt jd keliatan lbh mahal drpd para pesaing walaupun sebetulnya sama aja, atau bahkan sebetulnya lbh murah.

Comments are closed.

Comments are closed.