Revisiting Semantic Web
Disclosure: Artikel ini adalah teaser untuk podcast temanmacet.com, which will be recorded this week.
Jadi apa sih sebenarnya web yang menanti kita di masa depan? Kemarin kita sudah berbicara tentang Web 3.0 dan Web 2010. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi. Akan tetapi, kita tahu apa yang kita inginkan.
Information overload adalah salah satu hal yang akan menghantui kita. Orang semakin excited dalam memakai internet. Semakin bersemangat dalam berbagi berbagai macam hal. Dari hal umum sampai detil setiap aktivitas yang dilakukan.
Semantic web memang akan punya peran dalam membuat informasi tersebut lebih bisa diproses oleh komputer. Namun di sisi lain, semantic justru akan menjadi bahan bakar information overload. Data yang semula hanya berarti (dianggap) teks dan sedikit angka, akan punya banyak arti dalam konteks semantic web. Yang terjadi justru multiplikasi makna. Tiba-tiba saja semua jadi berarti.
Yang kemudian muncul sebagai kebutuhan baru adalah alat yang lebih tepat untuk menikmati information overload ini. Terbayang oleh kita, komputer cerdas yang muncul di film Minority Report. Mirip dengan proyek Surface-nya Microsoft. Akan tetapi, yang tercakup di sana baru sekedar pola interaksi. Interaksi tidak lagi dibatasi oleh keyboard dan jumlah klik mouse. Informasi menjadi lebih interaktif dan touchable. But that won’t solve overload problem. Karena informasi telah meledak, akan diperlukan alat abstraksi informasi.
Jadi apakah kita benar-benar mengharapkan Semantic Web? Atau mungkin tepatnya, apakah kita menginginkan Semantic Web yang seperti itu?
Semantic Web yang membuat komputer mampu “mengerti” segala pengetahuan manusia mungkin tidak akan jadi prioritas kebutuhan kita, kecuali mungkin bagi militer (hint: Skynet 😉 ). Semantic web yang kita inginkan sepertinya bukan yang terlalu kompleks, karena kita memang belum benar-benar tahu pasti apa yang kita inginkan.
Kita hanya ingin menempelkan ‘notes’ pada konten-konten yang kita buat. Dan berharap catatan tersebut akan melekat sewaktu informasi kita transfer dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Sisanya, proses menentukan apa yang harus dilakukan pada informasi tersebut, masih bisa kita toleransi sebagai proses non-otomatis yang bisa kita turut campuri.
Semantic Web seperti apa yang Anda inginkan?
5 thoughts on “Revisiting Semantic Web”
Sejauh yg saya tahu, orang pakai search engine utk mencari sumber informasi, bukan untuk mencari konklusi. Dlm arti, sumber yg dikonklusikan dgn semantik ala mesin tdk bisa sepenuhnya mewakili konklusi yg diharapkan si pencari info. Kemungkinan sekedar menggiring, polarisasi. Jika semantik bukan opsi tunggal arah pengembangan mesin pencari, saya memilih menengok metode yg lain.
Orang ingin mencari informasi di internet, dan informasi itu tersedia di dalam situs. Kalau semantic web bisa mengolahnya langsung tanpa perlu user membuka situs web tentu user akan lebih cepat mendapatkan informasi yang diinginkan dan informasi akan dapat tampil lebih objektif jika sumbernya semakin banyak, tapi informasi dikemas menjadi lebih ringkas dan mudah dimengerti, jadi user tidak perlu membuka situs satu persatu apalagi sampai kebanjiran terlalu banyak infromasi yang membuat pusing.
Keuntungannya user mendapatkan informasi lebih cepat, lebih banyak dan objektif.
untuk mencari informasi pada search engine memang sangat memudahkan kita. Namun untuk menangani overload information, biasanya saya melihat judul-judulnya apakah memang sesuai dengan informasi yang saya cari. Namun jika informasi yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai sumber pustaka, biasanya saya akan melihat pada domainnya (apakah komersial atau tidak). Semantic web yang saya inginkan saat ini lebih kepada web yang bisa mencari informasi dengan menampilkan ringkasan singkat informasi dan tampilan alamat web,dan penyaring informasi seperti pada pembatasan tanggal dan tahun, pembatasan pada jenis file (pdf atau ppt, dll, full teks atau tidak.
Kalau yang saya pikir mengenai semantic web, mungkin kedepannya berkembang semacam suggestion engine y? Rekomendasi. Semantic web merekomendasikan informasi2 yang saling berkaitan berdasarkan history tindakan2 kita atau data2 yang kita masukkan.
Seperti friend suggestion di facebook. Mungkin suatu saat nanti bukan hanya friend yang di suggest. Tempat makan baru, buku baru, informasi terkait, band baru, dll.
hi..saya amat baru dalam mencari info mengenai semantic web.jika semantic web hanya untuk memudahkan mencari info mengenai sesuatu yang diingini, saya rasekan google (search engine) sudah mencukupi. bolehkah kalian memberikan lebih info apakah advantage web semantic? terima kasih ..~~
Comments are closed.