Omzet Naik Dengan Senyum
Perasaan di dunia customer service, aturan pertama adalah tidak boleh marah. Sebagai seseorang yang melayani pelanggan, pasti banyak dihadapkan dengan hal-hal yang bernada negatif. Mungkin saja, karena pelanggan kecewa akan produk/layanan yang diterimanya tidak sesuai harapan. Meskipun kadang juga salah perkiraan dari sang pembeli sendiri.
Beberapa hari lalu, saya pergi makan siang di satu depot kwe tiau di Surabaya. Berhubung masih ‘fresh‘ di Surabaya, masih belum sadar kalau tarif parkir sudah naik menjadi Rp 1500. Singkat saja saya beri satu lembaran seribuan. Ternyata si jukir mulai berulah tapi lucu dan menyenangkan, sambil menunjukan karcis parkir yang sudah naik. Kita sebagai orang yang diminta untuk membayar lebih jadi lebih rela untuk menerima, bahkan tertawa sampai kilometer berikutnya.
Contoh lain adalah kedai ice cream cepat saji di Chicago, yang mempunyai konsep mencampur ice cream pilihan pelanggan di atas marmer dingin. Tergantung ukuran yang dipilih, cukup membutuhkan tenaga untuk mengaduk ice cream yang masih keras di atas marmer dengan sendok besar. Para pekerja ini sangat mengandalkan tip sebagai pendapatkan mereka, di atas gaji dasar yang minimal. Lucunya, tiap kali pelanggan memasukan uang kecil ke kotak tip, para pelayan mulai bernyanyi untuk berterima kasih sambil mengaduk ice cream. Seru bukan?!
Masih banyak lagi cerita tentang layanan terhadap pelanggan yang berdampak positif, hanya dengan melakukan hal-hal sepele yang notabene tidak perlu bayar atau modal extra. Nyanyi sebisanya tidak apa koq.
Di era globalisasi, cara untuk mendapatkan barang dari para pemasok luar negeri begitu mudah. Anggap saja modal sudah tersedia, namun persaingan masih ada. Di Indonesia, kecenderungan justru mengarah ke banting harga atau adu harga, yang tidak sehat dan berdampak pada para penjual-penjual sendiri. Oleh karena itu, sudah mulai harus diterapkan barisan customer service yang handal dan siap melayani, termasuk dengan senyuman tadi.
Customer service bukan hanya berarti layanan setelah proses jual, tapi juga layanan sebelum proses jual, guna menarik pelanggan baru. Dengan begitu pentingnya barisan customer service untuk bersaing, saya rasa tidak heran untuk beberapa tahun ke depan adalah era persaingan customer service. Merekalah pententu kesuksesan suatu perusahaan.
Selamat melayani…
11 thoughts on “Omzet Naik Dengan Senyum”
Memang untuk hal yang bernama “Customer Service” yang benar-benar memuaskan, di Indonesia masih merupakan sesuatu yang mahal dan agak sulit dicari. Bagi saya, harga mahal bukan masalah jika pelayanan yang diberikan memuaskan. Daripada harus membayar murah tapi tidak puas…
Dari hasil penelitian ttg bisnis, indonesia adalah negara paling murah senyum di dunia. Yg paling jelek pakistan. Jadi ingat rekaman CS indosat dulu, ..”mbak, sinyalnya sampai bulan nggak?”
bener banget.
buat apa banting harga dan persaingan tak sehat dilakukan jika terlihat pelayanan yang tak memuaskan
layanan yang memuaskan yang diinginkan pelanggan. ada harga ada rupa.
saya setuju dengan konsep tip yang dibalas dengan sesuatu lagi.. karena ga musti sesuatu yang besar atau berbentuk.. tapi juga yang abstrak atau kasat mata seperti nyanyi..
sebaeringas-beringasnya klien, tetaplah tersenyum.
luluhkan hatinya, niscaya omzet Anda akan naik 🙂
Senyum membuktikan welcome atau tidaknya suatu perusahaan.
Customer service oh Customer service (CS)
senyum adalah ibadah, senyum juga merupakan bagian dari normalnya pancaindera kita, saya pikir kita semua mengetahui itu..namun dalam pandangan ‘marketplace’ offline atau online bisa menjadi seperti mendua arti, kita perhatikan saja jika transaksi yang dilakukan secara face to face (offline) kita bisa merasakan hangat atau tidaknya pelayanan yang diberikan customer service…, namun agak sulit kalau pelayanan yang dilakukan secara online nah disini memang teknologi diposisikan membantu CS namun selidik-selidik…ada beberapa yang menampilkan foto CS lagi senyum seolah memang senyum sudah keharusan..
saya cenderung menyarankan senyum bagi siapapun yang memang berad pada posisi berhadapan dengan customer,dibarengi dengan pelayan tidak hanya sebelum proses tetapi sesudah proses pelayan penjualan(after sales).
semua perlu komitmen dan keikhlasan.
salam navinot
Layanan setelah proses jual, tapi juga layanan sebelum proses jual
speerti apa c bentuk layanan sebelum jual ? Apakah maksudnya layanan saat proses jual beli ( transaksi ) berlangsung
anda benar. saya setuju dengan itu.
senyum adalah pemberian termudah yang bisa menjadi luar binasa sukar dilakukan, ketika hati ini enggan tersenyum. maka, senyum melayani terbaik adalah senyuman dari hati…
(ya, saya tersenyum lega ketika membaca ini)
Teman-teman yang baik
Saya dukung Ivan…..
Saya komitment untuk membantu perusahaan yang ingin karyawannya memberikan senyuman terbaik dalam hidupnya
dengan Training “miracle of smile” semoga bermanfaat
Salam Beyond
dr.Purindro
Comments are closed.