Customer Service Ideal
Sudah beberapa kali saya membahas tentang customer service yang peranannya kini jadi semakin penting dalam suatu perusahaan. Sebagai sosok yang paling dekat dengan pelanggan, customer service diharapkan jadi super lengkap, termasuk senyum setiap saat tanpa mimik wajah marah karena ulah pelanggan.
Dalam pelaksanaannya yang tidak mudah, harus ada kerjasama mutlak dari perusahaan dan customer service itu sendiri. Perusahaan memang berhak menyediakan perangkat, seragam, dan berbagai hal dasar lainnya. Namun sebagai individu yang berkecimpung dalam dunia customer service, apa yang kiranya menjadi tuntutan untuk menjadi customer service yang ideal?
Bukan hanya seragam atau tampilan yang rapi dan menawan yang diharapkan dari seorang customer service. Satu hal yang sering terlewatkan adalah customer service yang tidak mengerti produk atau layanannya sendiri. Karena dijaman informasi ini tidak heran bila sang pelanggan sudah tahu lebih banyak informasi. Contohnya saja perangkat selular yang dipakainya. Sehingga dalam kunjungannya sudah bisa menceritakan semua yang dihadapi, termasuk solusi apa yang diharapkan dari petugas customer service.
Dalam hal ini, sebagai seorang customer service diharapkan tanggap untuk mengerti masalah pelanggan, tanpa harus bertanya banyak dan tidak perlu. Customer service harus tahu pasti produk dan layanannnya, baik berbagai macam gangguan yang mungkin membuat pelanggan frustasi dengan masalah yang dihadapinya.
Customer service harus bisa juga menjadi advisor yang bisa membantu pelanggan untuk mengambil keputusan. Hal ini umum di industri teknologi yang cepat berkembang dengan produk-produk baru. Kadang pelanggan atau calon pembeli yang bingung, produk atau layanan mana yang harus diambil.
Sikap pro aktif dari customer service juga merupakan nilai plus yang sangat dicari. Karena selain bertugas melayani, customer service juga berperan untuk meningkatkan penjualan. Kalau uang mengalir masuk, perusahaan pasti senang! 🙂
Nah, apa yang kiranya perlu ditambahkan untuk kriteria customer service yang ideal?
13 thoughts on “Customer Service Ideal”
selama bagian cs masih dioutsourcing, keknya kualitas ga akan nambah nambah. harusnya udah bukan cs lagi, tapi dah jadi product specialist. Lebih mantap jadinya 🙂
Klien happy, image dan brand company naik
btw, posisi iklan diatas, maksa banget ya 🙂
seorang CS yang baik bukan bertindak sebagai perantara saja.. tapi lebih ke portal pertama untuk problem solving. karena, dengan CS yang seperti itu, tentunya konsumen lebih segan dan hormat dengan perusahaan produknya.
cara yang mudah, antara lain seperti yang udah disebut di atas. yakni pengetahuan mengenai produk. tapi, yang lebih baik lagi adalah jika CS dibuat sebagai jenjang karir, dan jangan hanya sebagai pelengkap saja. jadi, karena dijadikan jenjang karir maka seorang CS akan lebih mencintai dan punya orientasi yang lebih terhadap pekerjaannya.. 😉
CS biasanya wajah baru, segar, muda, dan outsource 😀 , alias murah. Meski CS outsource, biasanya ada supervisor di situ, jd klo stuck, blank, dibantu SPV nya. Paling2 masalah yg sukar ga lebih 10% n dihandle SPV nya. Jd tetep saja CS akan selalu identik dgn outsource. Misal ga outsource, jg bukan jaminan hasilnya bagus. Pernah berurusan sama pegawai pemerintah? atau CS bank2 lama yg senior? Produk emang paham betul, tapi males2an, serasa berhadapan dgn orang yg begitu bosan dgn kerjaannya. Pegawai tetap lagi, meski males2an n ga ada kemungkinan naik jabatan, susah mo mecat, akhirnya konsumen juga yg dirugikan.
yg pasti imej cs nya dulu yg harus di benerin, selama ini kita menganggap cs itu seperti apa?
dan seengganya selain ngerti produk yg di jual (keharusan) yg lebih penting lagi ya harus bisa marketing juga 🙂
ada hal lucu “customer service yang tidak mengerti produk atau layanannya sendiri.” kok serasa kayak SPG mobil atau computer yah… mejeng doang tapi ngak tau spec nya… hehe
banyak sih yang harus ditambahi, tapi nanti ajah diposting di road-entrepreneur.com soalnya kepanjangan 🙂 . Apalagi baru bermasalah sama CS hosting ku sendiri …. jadi masih inget 🙂
Ramah, tanggap, dan cekatan.
semakin mantap saja … navinot 🙂
customer servise – senyum moe membuatku mabuk kepayang. ramah – tanggap dan cepat menaggapi (sama dengan mas @daniel hermawan yach 🙂
CS itu seharusnya orang yang memiliki jiwa melayani sesama. Menganggap melayani itu adalah bagian dari hidup. Memiliki jiwa penolong tanpa merasa direpotkan customer. Karena layanan yang baek adalah bersedia direpotkan lebih (go extra mile) tanpa diminta customer. 😀 Pagi ini saya ditawari salah satu bank untuk aplikasi asuransi, tidak tertarik dan saya menanyakan program kartu kredit, saya malah diminta menelepon CS untuk kartu kredit…. Hahhahaaa.. apa salahnya dia menghubungi temennya untuk menghubungi customer…. Mungkin sepele, tapi kalo diterapkan customer akan jadi loyal. ding ding….
menurut sy seorg cs yang ideal a/ cs yg bisa menghandle seluruh complain para nasabah.dan memberikan empati terhadap permasalahan yang sedang dialami customer,selain itu jg bisa memberikan pelayanan yang baik sprt yg diinginkan seluruh customer
ya, CS utu harus sprt yang di atas,,,,, biar pelanggan pada senang
kayaknya CS itu harus mempunyai jiwa sosial yang tinggi. CS juga harus menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan lain. karena harus sama-sama meningkatkan kwalitas perusahaan..
CS itu sebisa mungkin harus menjadi orang lain saat bertemu dengan Customer. Keprofesionalannya sangat dituntut, jadi saat berkerja CS diharapkan harus tetap bisa tersenyum walau sedang Bad Mood dan masalahnya lagi banyak. Mungkin bisa mnjdai ladang pahala dan melatih kesabaran juga, karena saat Customer marah2 dan kecewa seorang CS harus bisa menjaga nama baik perusahaan dan membantu menyelesaikan masalah Customer. Saya Bahagia Menjadi CS. 😀Â
Comments are closed.