Social Network Untuk Tiap Brand?

Social Network Untuk Tiap Brand?

https://www.fesn.org/?gyt=2rlpj9c bbworld

https://dna-awakening.org/j0208cpwa Beberapa hari lalu, Research In Motion (RIM) meluncurkan situs social network khusus untuk pengguna BlackBerry. Situs jejaring sosial ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para pengguna BlackBerry untuk saling membantu akan segala pernak-pernik Blackberry, mulai rating aplikasi sampai troubleshooting.

https://nicomuhly.com/news/2023/yl7mvtp6e Sekilas memang merupakan ide yang cemerlang, yaitu menyatukan konsumen BlackBerry untuk berkolaborasi, satu sama lain, menyelesaikan masalah ataupun hanya untuk nongkrong bareng berbagi pengalaman tentang BlackBerry-nya. Tapi di sisi lain, sudah begitu banyak situs jejaring sosial atau komunitas maya, baik secara umum atau yang spesifik membahas BlackBerry.

https://www.estaciondelcoleccionista.com/tgq80qt2xw Dunia jejaring sosial sendiri sudah identik dengan Facebook sebagai raja, dan diikuti beberapa situs lain seperti Myspace dan Friendster. Yang menjadi pertanyaan, apakah ini merupakan langkah yang bagus bagi sebuah perusahaan, sebesar RIM sekalipun, untuk membuat situ jejaring sosial untuk masing-masing brand-nya?

The Goals

https://lewishamcyclists.org.uk/7me8889 Semua orang mau membuat situs jejaring sosial sendiri, termasuk juga para perusahaan pemegang merek. Tapi sebelum menjerit “Mari Kita Buat Facebook untuk Merk A”, sebaiknya pertimbangkan apa tujuan yang berusaha dicapai sekarang. Bila memang secara fungsional masih banyak fitur yang tidak bisa didapatkan, mungkin pengembangan sendiri akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Namun sayangnya banyak hal sudah tersedia dan siap pakai, dan banyak pihak kurang bisa memanfaatkan.

Resource vs. Result

https://www.mmjreporter.com/z4eo0pto2p-43749 Untuk membangun satu situs jejaring sosial yang memenuhi syarat, perlu usaha yang lumayan. Meskipun banyak open source project yang bisa dijadikan titik tolak, masih banyak hal yang perlu dibenahi, tidak hanya grafik dan tampilan, tapi juga fitur-fitur yang sesuai dengan tujuannya. Dari sekian banyaknya hal yang masih memakan waktu dan biaya, apa hasil yang didapatkan bisa memenuhi harapan? Gampangnya bila diukur dengan trafik.

Join The Crowd

Memang perusahaan anda terbilang besar, tapi bukan berarti anda harus berdiri sendiri di pojok. Sudah bukan saatnya customer menengok ke atas, mereka lebih suka bergaul dengan sesamanya di sekitarnya. Lebih santai, tidak kaku, dan untuk urusan marketing juga lebih leluasa. Dengan bergabung dengan media baru seperti Facebook, bukan berarti anda tidak bisa melakukan praktik branding yang berkaitan dengan merk social network tersebut. Melainkan, anda bisa bergabung dengan sesama pengguna sembari membawa bendera perusahaan anda.

The Audience is There

Mambangun suatu komunitas bukan hal yang mudah. Tapi sesusah apapun, masih lebih mudah untuk masuk dan bergabung ke dalam komunitas yang sudah ada. Tentu saja tata krama harus dijunjung tinggi, layaknya kita bertamu ke rumah orang. Layanan jejaring sosial semacam Facebook sudah merajalela dengan jutaan anggota. Dengan kata lain, para pemirsa anda sudah banyak yang ada di sana, nah PR anda adalah mencari jalan untuk bergabung dalam komunitas tersebut.

Diskusi ini sebenarnya juga mencerminkan ‘me too attitude‘ dari para pemain teknologi lokal yang cenderung meniru, bukan berangkat dari konsep dan tujuan yang unik. Tidak hanya para pengembang aplikasi, tapi juga di kalangan bisnis.

https://haveaircustoms.com/o7avpet Menurut anda sendiri, sejauh mana membangun aplikasi seserius social network diperlukan untuk brand anda? Apakah ini wajar saja dilakukan oleh setiap brand?

13 thoughts on “Social Network Untuk Tiap Brand?

  1. Buy Zolpidem Europe “sejauh mana membangun aplikasi seserius social network diperlukan untuk brand anda?”

    Harus dilakukan servey dulu 🙂 apa mereka membutuhkan atau bahkan lebih senang yang ter-integrasi di fesbuk :). Karna membuat komunitas yang sulit tentu ngak mau asal buat kalau pengunjungnya aja kosong.

    “Apakah ini wajar saja dilakukan oleh setiap brand?”
    Wajar saja, dengan punya customer loyal mereka jadi punya volunteer dan marketers yang memasarkan secara mouth 2 mouth. It’s better than one way comm.

  2. Satu hal yg sering terlintas dalam benak saya sehubungan dengan layanan online adalah masalah “identitas”.

    Buy Real Zolpidem Anggaplah saya menggunakan 5 brand dan mengikuti semua social network yg d kembangkan oleh ke lima brand bersangkutan. Saya tidak yakin mampu mengelola seluruh identitas digital saya . . .

    Saya melihat adalah hal yg cukup baik membangun komunitas terhadap brand tertentu, hanya saja sejauh mana layanan bersangkutan mudah d gunakan. Menggunakan infrastruktur yg umum dan dekat dgn pengguna.

    Zolpidem Buy Online Europe Lebih dari itu, seberapa efisienkah? Seberapa efektifkah menjaring pelanggan baru?

  3. Ambien Purchase Online Mereka, RIM, punya nilai tambah exclusive di situ utk user. Info valid no 1 tentang Blackberry dari RIM. Jika memang dikhususkan untuk blackberry yang sudah banyak penggunanya, langkah yg diambil saya pikir sudah tepat. Daya tawarnya tinggi, selain itu integrasi dgn fitur2 tambahan jd lebih mudah dan fleksibel krn milik sendiri. Saya nggak kaget klo suatu saat fitur itu terintegrasi dgn fitur email blacberry yg sudah lebih dulu kondang.

  4. Buying Ambien Online Overnight Refer ke komen dari mas Haddad Sammir –
    Zolpidem Tablets Online Menggunakan infrastruktur yg umum dan dekat dgn pengguna.

    Lebih dari itu, seberapa efisienkah? Seberapa efektifkah menjaring pelanggan baru?

    https://larrylivermore.com/?p=jqdanu7k9 Salut dan setuju 🙂

    Buat saya pribadi sah-sah saja untuk brand – sebesar atau sekecil apapun itu – untuk membuat satu account/ID di social networking websites. Tapi ya saya berpendapat kalau niat baik buat account itu juga ditunjang dengan fungsi dan penggunaannya. Dan brand juga sebaiknya dekat dengan pengguna. Ga berguna juga saya rasa kalau punya account yang kesannya wah banget tapi ga ada interaksi dengan konsumen/pengguna. Kalo mau refer ke kasus lama soal VIVAnews di Twitter ya saya rasa jangan membuat konsumen kaya ngomong dengan tembok, hehe. Temboknya bisa ditendang-tendang itu. Dan ga harus semua social networking websites dijabanin. Kalo bisa daftar semua ya bagus, kalo ga juga ga haram (paling ditanyain “kok ga ada di [masukin nama web social networking di sini]?”) yang penting bisa berkomunikasi dengan baik 🙂

    https://www.tuscaroracountryclub.net/ni4so5qkxt2 Terus ya bener, soal fungsi. Tujuannya bikin, katakanlah, fan page/group di Facebook itu apa? Ngumpulin pengguna? Bagi-bagi info, tips dan trik? Tempat konsultasi? Atau sekedar ngumpulin konsumen yang belum pernah make produk itu supaya make? Kalo udah didefinisikan jadi lebih baik dan bisa jadi basis konsumen yang kuat 😀 Siapa tau para konsumen yang numplek di FB group itu jadi brand ambassador, heuhe 😀

  5. Saya sendiri sampai sekarang belum bisa mengerti secara tuntas mengapa diperlukan social network tersendiri yang kecil.

    https://lewishamcyclists.org.uk/jwqx1jjws0 Setiap pagi saya login ke Facebook, melihat update dari teman2, groups dan pages saya.

    https://www.estaciondelcoleccionista.com/p1yi4re Brand yang saya sukai HARUS ada di Facebook sebelum saya mempertimbangkan untuk menjadi bagian dari grup atau fans.

    https://nicomuhly.com/news/2023/f8yozjnwtl Jika harus mendaftar ke situs tertentu yang hanya beberapa ratus atau ribu pengguna, rasanya buang-buang waktu.

    Tapi kenyataan bahwa piranti lunak dan jasa pengembangan jejarin sosial yang berkembang membuat saya kembali berpikir apakah ada sesuatu di baliknya yang mungkin akan menjadi bagian yang integral bagi perusahaan. Dan tentunya pemakai mau memakainya dalam jangka waktu yang berkesinambungan.

    Ning misalnya, berkembang pesat. Pernah saya coba mendaftar menjadi bagian dari beberapa situs di sana, tapi tidak ada yang dapat menahan saya cukup lama. Terlalu repot. Mungkin perlu sesuatu “bridge” yang menjembatani identitas antar jejaring sosial.

    Atau solusi lain yang mempermudah pemakai. Bagi saya, alur kerja adalah segalanya.

    Dan sejauh ini saya tetap berpendapat, agar jejaring sosial dapat bermanfaat, tentunya teman-teman saya, perusahaan yang saya sukai, dan calon-calon teman saya di masa yang akan datang harus menjadi bagian darinya.

    https://drurymirror.org/2023/10/19/8zpdl82 Dan satu-satunya yang ada saat ini adalah Facebook. Itu alasan mengapa saya ada di sana dan menghapus akun Friendster.

    https://www.estaciondelcoleccionista.com/ilp62n89i Tren menarik yang pantas diamati. Ada sesuatu yang masih belum saya pahami di sini.

  6. Menarik sekali topik ini. Fenomena social networking seperti mengubah teknik branding, marketing serta public relation. Yang menarik salah satunya saat saya menemukan bahwa saudara sepupu saya di facebook ternyata adalah “fans pizz* h**”.

    Kemenangan branding dalam social networking menurut saya adalah kemampuan brand memanfaatkan psikologi masa.

    https://nicomuhly.com/news/2023/s5c6b4ec Saya mengamati pola interaksi social networking dan mendapatkan bahwa “menarik tidaknya sebuah layanan social networking tergantung pada bagaimana pengguna berinteraksi”. Psikologi masa ini lah target yang harus di mainkan.

    Get Ambien Online Kecenderungan umum manusia dalam konteks sosial adalah berkelompok, narsis (maaf) dan pamer. Salah satu kelebihan facebook adalah “menyediakan mekanisme-mekanisme umum dalam interaksi” dan selebihnya diserahkan kepada improvisasi user.

    https://www.mmjreporter.com/97urmhl-43749 Promosi baju di facebook bisa dilakukan dengan upload image baju dan tag target pasar.
    Buat Notes dan tag. Teman yang di tag akan melakukan tagging ke temannya yang lain.
    Atau pengen curhat? Buat aja status facebook se-lebay mungkin 🙂
    Pengen chatting, gunakan saja “comment” untuk freestyle chatting 🙂

    https://dna-awakening.org/xjxd6ef6ybj Mekanisme interaksi ini sangat baik dalam menjaring konsumen baru 🙂

    https://drurymirror.org/2023/10/19/f1804du0s Soal identitas, saya sudah kewalahan mengelola identitas digital saya, baik itu account gmail (ada sekitar 6 account untuk tujuan berbeda), twitter, facebook, yahoo, slide share dan beberapa lainnya.

    https://filmsofnepal.com/f7i36co Saya setuju sekali dengan jembatan antar account. Seperti misalnya menggunakan account openid untuk mengakses beberapa layanan sehinga kita sebagai user tidak perlu mengelola terlalu banyak identitas digital.

  7. Menurut anda sendiri, sejauh mana membangun aplikasi seserius social network diperlukan untuk brand anda? Apakah ini wajar saja dilakukan oleh setiap brand?

    Kalo untuk jaman sekarang kayaknya susah untuk membuat yang baru lagi, orang udah mulai terbiasa dengan Facebook, Friendster aja dah mulai ditinggalkan (pengalaman pribadi)… 😀

  8. http://diversity411.com/uncategorized/cqu2gqro Ini sama aja seperti kenapa RIM membuat Instant Messaging Sendiri (BBMessenger), kenapa mereka tidak bekerja sama dengan perushaan lain seperti Yahoo atau Gmail? Dan para penggunapun lebih prefer menggunakan BBM daripada Y!M untuk sesama pengguna Blackberry (inget ketika ada org menanyakan, bagi pinya doms, padahal sudah ada Y!M/Gmail saya).
    Menurut saya sah-sah saja jika mereka membangun sebuah social network app. sendiri. Mereka mencoba mengeksklusifitaskan brand mereka sehingga prestige akan mereka dapatkan.
    Selain itu trend online advertising saat ini sudah semakin marak, dimana data bisa menjadi lebih spesifik dan tersegmen, dengan membangun sebuah social network seperti ini, mereka bisa mengcollect data pengguna mereka untuk kebutuhan segementasi tersebut.

  9. “Menurut anda sendiri, sejauh mana membangun aplikasi seserius social network diperlukan untuk brand anda? Apakah ini wajar saja dilakukan oleh setiap brand?”

    https://lavoixplus.com/index.php/2023/10/19/n6f1es6ii53 Kalau pertanyaan diatas ditanyakan kepada saya, maka jawaban saya sangat perlu dan bukan hanya wajar tapi harus.
    argumen saya:
    1. Setiap konsumen / calon konsumen memerlukan suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan fitur-fitur yang lebih up to date dibandingkan dengan merk lain (unsur eksklusifitas)
    2. Setiap calon konsumen akan memandang hal ini sebagai salah satu poin plus (value) dalam membeli atau menggunakan suatu produk

    https://larrylivermore.com/?p=jrn784ez7 buat saya, tidak penting apakah saya harus terikat pada sebuah social networking lain yang sudah lebih dulu populer atau tidak. Bila sebuah perangkat menawarkan sebuah social networking yang menyediakan fitur-fitur yang tidak didapatkan pada brand lain hal itu akan menjadi salah satu alasan saya untuk menggunakan (membeli) perangkat tersebut. Karena secara otomatis akan mempermudah saya mengakses semua kebutuhan saya dalam menggunakan perangkat yang baru saya beli dan belum ditambah dengan faktor eksklusif dibandingkan rekan-rekan saya yang tidak memiliki perangkat yang sama dengan saya (belinya BB aspal sih… hohohoho)… seperti itulah ilustrasinya.

    dilihat dari sisi investasi pun itu sebuah investasi yang menguntungkan dan pasti akan berbuah manis. karena kita bisa menyusupkan atau mengembangkan pola promosi yang lebih target oriented. Terakhir kita bisa menggunakan untuk survey pasar dan mencek apakah market target kita sudah tepat dan sekaligus mengurangi biaya survey pasar.

    Itu dari sisi pandangan saya… terima kasih… peace… 😀

  10. Bikin social network sendiri untuk Brand? Hell No! Rasanya gak perlu yah, krn mending Brand itu fokus mengembangkan produknya sendiri drpd bikin social networking website sndiri. Utk membuat social network sndiri, sama aja susahnya dgn membuat suatu produk baru.

    Selain itu, kita tidak mungin menguasai semuanya di dunia dari Hulu ke Hilir, biarpun punya tenaga IT yg banyak di company tersebut, tp rasanya mending memanfaatkan tools yg udh ada dgn sebaik2xnya.

    Ditambah lagi, brp banyak juga social network company yg kecil2x dan akhirnya tumbang, padahal mereka itu fokus di bisnis social networknya lho. Liat aja friendster, skrg disini sudah mulai redup, Google sndiri gagal dgn Google Wave & Google Buzz?

    Manfaatkan yg ada, rasanya pilihan yg lebih bijak, join aja ke komunitas yg udh ada drpd kekeh bikin komunitas sendiri. Yg penting dengarkan dulu suaranya (voice) dari komunitas, pasti akan lebih sukses drpd bikin social network sndiri. Sekian

Comments are closed.

Comments are closed.