Kolaborasi Online
Kolaborasi adalah hal yang sudah terbukti bisa memberikan hasil lebih dari kerja sendiri. Wikipedia jadi bukti tak terpungkiri dari kolaborasi tingkat global. Twitter juga merupakan fenomena kolaborasi online, walau tidak punya arahan khusus seperti Wikipedia. Twitter membuat semua orang bisa berkomunikasi tanpa batas pada tempat yang sama yang pada akhirnya bisa digerakkan untuk membentuk output tertentu.
Jika ditujukan untuk kepentingan non-privat, dua contoh tersebut memang cocok. Namun bagaimana dengan kepentingan privat atau konersil, yang terkait dengan properti intelektual? Ada beberapa tool yang bisa dipakai.
Yammer
Yammer mirip sekali dengan Twitter. Hanya saja didesain untuk kepentingan korporat. Pengguna dikelompokkan berdasarkan imel korporat dan semua update-nya hanya bisa dilihat oleh anggota kelompok itu saja.
Shareflow
Produk dari Zenbe ini juga mirip dengan Yammer namun dilengkapi dengan attachment, dan konten tambahan yang mirip dengan status Facebook. Mungkin mirip Jaiku atau Pownce namun dibuat untuk keperluan privat/group.
Mediawiki
Tidak seperti microblog, Mediawiki lebih mirip Wikipedia. Ya karena pada mulanya memang digunakan oleh Wikipedia. Tidak berbentuk stream, mediawiki bisa dibentuk dengan kolaborasi untuk membangun knowledge center.
Google Wave
Google Wave memang belum dibuka sebagia produk umum, namun dari perviewnya telah jelas bahwa Wave akan jadi alat kolaborasi yang canggih. Memang belum ada kepastian akan adanya fitur group namun jika Wave bisa bekerja berdasar/berpusat pada imel, dengan sendirinya fitur privat akan terpenuhi.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkan Anda memanfaatkan kolaborasi online? Layanan apa yang Anda pakai? Apakah Anda memakai layanan kolaborasi lain diluar genre di atas?
PS:
Artikel ini adalah usaha diversifikasi konten. Melengkapi kategori tips yang lama tak terisi. Adakah tips-tips lain yang Anda inginkan?
10 thoughts on “Kolaborasi Online”
saya sih, lebih prefer pake twitter belakangan ini. ga lebih karena saya mulai jenuh sama facebook dan mulai banyak ‘sampah’2 di feed facebook saya
selain itu, saya juga pake plurk. dan plurk pun bisa dibuat privat buat beberapa user aja.
media “tradisional” seperti email/milis, forum, irc, dan instant messenger juga termasuk kan?
Untuk perusahaan umum, non-net non-news, email sudah lumrah digunakan dan sangat mencukupi. Jika ada update info via email, di tweet via sms :P.
Dulu sebelum rame web 2.0, perusahaan saya sudah punya intranet search engine menggunakan Exalead (propietary dari Prancis).
Seriring dengan arus web 2.0, perusahaan menggalakkan intranet instant messaging, blog, wiki, dan document sharing, serta juga social networking.
Instant Messaging pakai sametime, terpadu dengan email Lotus Notes.
Blognya pakai Movable Type (open source).
Wikinya menggunakan Atlassian Confluence (proprietary dari Australia).
Document sharingnya pakai Alfresco (open source).
Untuk social networking, sebagai perusahaan Eropa, mereka menganjurkan Viadeo (Prancis) atau XING (Jerman), meski juga mencantumkan LinkedIn (AS).
Tools yang kita pakai, adalah CMS kolaborasi. Dan berencana untuk menggunakan Evernote sebagai perpustakaan.
Bener kata @Iang, tidak ada yang dapat melumpuhkan penggunaan Email sebagai media elektronik kolaborasi.
baru sebatas Google application dan facebook for office buat corporate saja.. blm yang laen .. mau nunggu Gwave juga nih 🙂
Kalau saya cuman pake twitter, facebook, dan Yahoo Messenger. Itupun saya gak aktif dilayanan2 tersebut.
masih gaptek cuma menggunakan yahoo messenger
email masih media yang paling utama saat ini.
email & Yahoo messenger masih dibutuhkan saat ini….!!!! kita dukung kalau ada yg baru biasanya mirip mirip !!!
Comments are closed.