Keseriusan William Tanuwijaya Mengolah Tokopedia
Buy Zolpidem Online Australia Dari sederetan pemenang Bubu Awards 2009, kemenangan Tokopedia merupakan sebuah kejutan tersendiri. Selain masih berstatus closed beta, situs ini berhasil menyingkirkan beberapa finalis lainnya dalam kategori e-commerce.
https://filmsofnepal.com/9d5ptjxg Berikut adalah penuturan dari salah satu founder Tokopedia, yang bernama William Tanuwijaya, yang juga mewakili tim Tokopedia. Menurutnya, beliau adalah seorang penggemar film yang suka dengan dunia web. Cowok kelahiran Pematangsiantar ini telah menetap di Jakarta sejak kuliah Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara (1999). Setelah lulus di tahun 2003, beliau sempat bekerja di salah satu perusahaan lokal. Sekarang hanya Tokopedia yang ada di dalam benaknya, karena memang dia pendiri sekaligus direkturnya. 🙂
https://drurymirror.org/2023/10/19/ucw0fu0q
Real Ambien Online Buy Zolpidem Tartrate Online Mengapa Tokopedia? Bukan Musicpedia atau Bloggerpedia? Pada dasarnya, mengapa memilih e-commerce?
https://dna-awakening.org/hooe8odufs Karena kami lihat sebenarnya di Indonesia demand-nya sudah tinggi dan market-nya pun sebenarnya sudah terbentuk. Transaksi online sudah dibangun lewat berbagai media seperti forum, blog, hingga situs jejaring sosial. Hanya saja karena fungsi media-media tersebut sebenarnya bukan untuk mengakomodasi keperluan transaksi online, banyak kendala yang terjadi, misalnya tidak jarang terjadi kasus penipuan karena transaksi yang terjadi umumnya hanya dibangun lewat kepercayaan dan terjadi lewat fitur bertukar pesan pribadi.
http://diversity411.com/uncategorized/57j1tnzmz Umumnya alasan dari pihak penjual memanfaatkan media-media tersebut untuk berjualan online, selain karena memanfaatkan komunitas yang sudah ramai, mereka juga umumnya mengalami kendala biaya dan waktu untuk membangun website e-commerce mereka sendiri. Lantas, kami pikir andaikan Indonesia punya satu wadah e-commerce besar dan terpercaya, ini pasti bisa jadi solusi yang baik.
https://lavoixplus.com/index.php/2023/10/19/y64u95c https://lewishamcyclists.org.uk/17my0dr5e Nama Tokopedia sendiri berasal dari mana?
Kalau soal kenapa kemudian dipilih nama Tokopedia, bisa di baca di blog Tokopedia: Di Balik Nama Tokopedia
http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/izl1stdhtm https://haveaircustoms.com/rk8daqqn9tt Sebelum berlanjut jauh, siapa sih dalang dari projek Tokopedia ini?
https://totlb.com/uncategorized/wrbqccboak8 Ketika masih berada di tataran ide awal, dijalankan hanya berdua, oleh saya dan Leontinus Alpha Edison. Setelah mendapatkan dana investasi dan berwujud perusahaan di awal tahun 2009, kami berdua kemudian menjabat sebagai direktur di PT. Tokopedia. Sejak itu team kami terus berkembang, sudah ada tambahan tenaga lewat Yusar Chavik Harun yang bertanggung jawab di sisi teknis, dan David Harnadi yang bertanggung jawab di sisi edukasi user dan moderasi. Kami masih terus berusaha mencari tenaga tambahan yang bisa membantu kami mengembangkan Tokopedia menjadi sebuah industri e-commerce di Indonesia, jadi buat pembaca NavinoT yang tertarik, bisa kirim CV nya ke career[at]tokopedia[dot]com.
https://www.estaciondelcoleccionista.com/4tsvpa4 Ah, ada investasi! Berapa modal awal Tokopedia?
Buy Ambien Sleeping Pills Uk February 2009 kemarin, kami mendapatkan investasi modal awal sebesar 2,5 Milyar Rupiah.
http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/54us3l9pgsz Boleh tahu siapa investor Tokopedia?
https://fcstruga.com/uncategorized/eaehnn1hibk Nama lengkap beliau Victor Fungkong. Beliau adalah seorang pengusaha yang punya investasi di berbagai sektor industri. Investasinya untuk PT. Tokopedia dilakukan lewat salah satu perusahaan yang dimilikinya, PT. Indonusa Dwitama.
https://fladefenders.org/25fp3a5sz http://diversity411.com/uncategorized/sdcu2nrd7z8 Untuk Tokopedia, apa statusnya sekarang? Bila masih beta, apakah ada target khusus untuk peluncurannya?
https://www.tuscaroracountryclub.net/9h96j0cl Tokopedia sekarang masih dalam status closed BETA dengan sifat invitation only. Tanggal 17 Agustus nanti, jika tidak berhalangan, kami rencanakan sudah bisa masuk ke tahap public BETA.
https://filmsofnepal.com/3wxp1zqgxmd
https://www.mmjreporter.com/lrxenrl1-43749 https://drurymirror.org/2023/10/19/xaecuolc4 Apa yang spesial dari Tokopedia? Apa yang membedakan layanan ini dengan online marketplace lainnya?
Zolpidem Online Canada Di Tokopedia semua orang bisa membangun toko online mereka sendiri dengan cara yang sangat mudah. Tidak sekedar nama domain saja yang didapat tapi juga management etalase dan gudang, fitur e-commerce, hingga management transaksi semuanya sudah disediakan.
https://dna-awakening.org/k8tg24wis Saat ini memang sudah ada beberapa online marketplace Indonesia yang sifatnya pengunjung bisa buka toko dan mendapatkan nama domain juga, hanya saja dari pengamatan kami kebanyakan sifatnya hanya untuk beriklan. Dalam artian transaksi tidak terjadi di online marketplace tersebut, tapi terjadi dengan cara menghubungi si penjual langsung, baik lewat pesan pribadi, sampai telepon langsung.
https://www.fesn.org/?gyt=70mt9kvbwv3 Menurut pandangan kami, jadinya tidak ada perbedaan signifikan dengan berjualan di forum, blog, maupun situs jejaring sosial, karena masalah keamanan transaksi masih menjadi kendala. Calon pembeli pun sering bingung, karena begitu banyak penjual yang beriklan tanpa diketahui mana yang sebenarnya serius berjualan karena ujung-ujungnya untuk bertransaksi harus menghubungi si penjual terlebih dahulu.
Di Tokopedia, transaksi diharuskan terjadi lewat situs tokopedia. Jadi kami bukan website untuk beriklan, tapi benar-benar merupakan website e-commerce. Singkatnya menurut kami, di Indonesia kebanyakan online marketplace yang terbentuk lebih mirip Craigslist, sementara yang Tokopedia bangun bentuknya lebih mirip Amazon atau eBay. Dimana setiap orang nantinya bisa memiliki Amazon-Amazon mereka sendiri dengan gratis dan mudah dikelola.
Ordering Ambien From Canada Bisnis model apa yang dipakai? Biaya berlangganan bulanan atau sistem komisi?
https://www.estaciondelcoleccionista.com/xnmguqr8 Untuk menggunakan website Tokopedia baik dalam membuka toko online, berjualan maupun belanja, dipastikan akan gratis selamanya.
https://fladefenders.org/q1f98vz57an Ke depannya kami akan menerapkan sistem komisi untuk setiap transaksi yang berhasil. Hanya saja besarnya nilai komisi dan kapan akan mulai diberlakukan sistem komisi belum kami tetapkan, yang pasti tidak dalam waktu dekat. Sepertinya sepanjang tahun 2010 nanti masih akan bebas komisi.
Zolpidem Cheap Online Saat ini kami ingin fokus terlebih dahulu dalam membangun dan mempelajari pasar, kemudian baru merumuskan bisnis model yang paling tepat.
Biasanya, seorang entrepreneur menyediakan suatu layanan karena ingin menawarkan suatu solusi, apa kiranya permasalahan yang ada, dan solusi apa yang ditawarkan?
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ide Tokopedia lahir memang karena adanya permasalahan yang timbul di transaksi jual beli online Indonesia.
http://diversity411.com/uncategorized/3n4qngm Dari sisi penjual rata-rata punya kendala biaya untuk membangun website e-commerce mereka sendiri, lewat Tokopedia semua itu bisa didapatkan dengan gratis dan mudah dikelola.
https://lavoixplus.com/index.php/2023/10/19/u4jyud4r9c Selain itu juga ada kendala di masalah kepercayaan pasar di sisi pembeli, dimana mereka umumnya ragu-ragu ketika ingin belanja online karena harus membayar terlebih dahulu kepada penjual, sementara ada kekhawatiran barang tidak pernah dikirim. Tokopedia menyediakan mekanisme transaksi yang lebih aman dimana Tokopedia memposisikan diri sebagai mediator antara penjual dan pembeli. Jika mengambil analogi dunia nyata, ini mirip model mekanisme transaksi di beberapa food court mall besar; yang memberlakukan sistem makannya boleh mesan dari tenant mana saja, bayarnya di satu tempat; kemudian nantinya baru si tenant hitung-hitungan dengan pihak pengelola food court.
Tokopedia juga selalu melakukan fungsi moderasi, sehingga seiring berlalunya waktu nantinya toko-toko online yang ada di Tokopedia adalah toko-toko online yang memang punya reputasi yang baik.
https://larrylivermore.com/?p=mxair8xe Apa ada target khusus setelah peluncuran? Seperti jumlah toko atau pengguna?
https://nicomuhly.com/news/2023/fyca5wkeni Target jangka panjang kami adalah berhasil menjadi acuan untuk pengguna Internet Indonesia, kalau mau belanja online atau jualan online larinya ke Tokopedia. Sementara untuk jumlah toko dan pengguna tidak ada target khusus, harapannya tentu saja sebanyak-banyaknya 😛
Bagaimana perasaan anda menjadi finalis Bubu Awards? Dan menang tentunya?
Saat berhasil menjadi finalis, perasaannya tentu saja senang. Senang karena berarti ada pengakuan.
Ketika menang, terus terang cuma ada satu perasaan… kaget luar biasa, karena benar-benar di luar dugaan, terlebih karena Tokopedia sebenarnya masih dalam versi closed BETA, bahkan saat di submit dulunya masih dalam versi demo.
Saat ikutan di awal, kami sebenarnya hanya ingin numpang kesempatan untuk menunjukkan hasil karya kepada juri-juri yang kebetulan banyak diisi nama-nama besar pelaku ICT dari manca-negara, “Ini loh, sebentar lagi Indonesia bakal punya website e-commerce yang dikelola secara serius dan profesional.
Online Ambien Overnight Dari penjelasan anda, terkesan bahwa anda ingin menjadi Amazon atau eBay versi Indonesia. Tentunya transaksi hanya dilakukan lewat situs perantara. Nah, bagaimana tanggapan anda untuk mencegah transaksi di luar situs?
Saat kami baru meluncurkan versi closed BETA, banyak kejadian seperti ini: Seller meng-upload produk mereka misalnya dengan nama produk “Kamera SONY dibawah 3 juta” dengan deskripsi produk berisi list produk kamera SONY dengan berbagai tipe, harga, dan warna; kemudian diakhiri dengan informasi jika ingin membeli hubungi nomor telepon, ym, alamat email, atau kunjungi website tertentu.
Nah, hal seperti ini yang kami sebut sebelumnya sebagai beriklan, bukan berjualan di Tokopedia. Dengan deskripsi seperti itu, transaksi tidak mungkin terjadi di Tokopedia; karena calon pembeli diharuskan untuk menghubungi penjual terlebih dahulu untuk deal tipe, harga, dan warna sebelum bertransaksi. Fitur e-commerce Tokopedia seperti shopping cart, check out, tracking order, dan seterusnya juga tidak bisa berjalan.
Hal-hal seperti ini yang kami larang dan kami moderasi, karena Tokopedia bukan website untuk beriklan, tapi website tempat terjadinya transaksi. Hal seperti ini memang kami sadari butuh proses edukasi, kalau nantinya sudah rapi, calon pembeli pun nyaman untuk belanja, masukin shopping cart, check out, bayar, track order, barang sampai. Calon pembeli nyaman belanja, penjual juga yang diuntungkan.
Sementara jika nantinya seller sudah meng-upload produk mereka dengan benar, akan tetapi calon pembeli lebih memilih menghubungi langsung seller untuk bertransaksi di luar Tokopedia, tentunya hal seperti ini tidak bisa kami larang.
Buy Ambien Online Canada Untuk peluncuran public beta pada tanggal 17 agustus nanti, berapa toko yang siap buka gerai?
Hingga hari ini sudah terdapat 70 toko yang sudah menata etalase mereka. Barangkali nantinya diantara pembaca NavinoT ingin berpartisipasi buka gerai di hari launching Tokopedia, silahkan minta invitation-nya via halaman Home Tokopedia 😛
Untuk membuka layanan e-commerce, biasanya kendalanya tidak ada penjual, berarti tidak ada pembeli/pengunjung. Begitu juga sebaliknya, tanpa penjual, pengunjung juga enggan. Apakah sudah ada trik khusus untuk memecahkan dilema ini?
Benar, hal ini kami sadari betul. Itu sebabnya Tokopedia menggunakan fase Closed BETA, selain untuk memastikan fitur-fitur berjalan dengan semestinya, juga berguna menggaet beberapa seller online untuk membuka gerai mereka dan menata etalase terlebih dahulu. Sehingga pada saat launching nanti, sudah ada puluhan gerai dan ratusan produk siap dijual. Ibaratnya seperti sebuah mall, ga asik banget kan kalau pas launching gerai-gerai nya masih kosong melompong? 😛
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembangkan Tokopedia?
Kami mulai develop situs Tokopedia secara serius sejak January 2009. Pada tanggal 14 July kemarin sudah memasuki versi Closed BETA.
https://nicomuhly.com/news/2023/zgjd6jl49p Bisa jelaskan platform atau framework yang dipakai?
Perl, Javascript, XHTML, CSS, PostgreSQL. Komponen-komponen tersebut kami bangun menjadi framework Tokopedia.
Bagaimana dengan server? Berapa biji disiapkan untuk public beta?
Kami sudah siapkan 6 server, co-location.
— akhir dari wawancara —
Nampaknya Tokopedia merupakan proyek serius yang diharapkan bisa mewarnai dunia e-commerce Indonesia. Bagi para pembaca yang mempunyai pertanyaan khusus, silahkan saja berkicau di kolom komentar. 🙂
83 thoughts on “Keseriusan William Tanuwijaya Mengolah Tokopedia”
wow…setelah membaca wawancara diatas, benar-benar salut deh. Semoga makin banyak entrepreneur2 yang tumbuh di indonesia (*saya sendiri itu masih impian, hehehe). 4 jempol deh buat yang ini.
wah keren. tapi di wawancara itu ndak ada yang menyinggung tentang mekanisme pembayarannya ya?
iya bener yg itu blm dibahas. kalau mau serius e-commerce sebaiknya juga bikin payment gateway sekalian, capek ah kalau bank transfer melulu…
Wahh.. lulusan Binus.. Universitas penghasil netpreneur. Cool 🙂
Bener tuh Binus punya program Entrepreneurship sendiri ^^
Makin maju aja e-commerce Indonesia. TOP BGT buat keseriusan Tokopedia. TOP BGT juga buat empunya blog yg meliput William Tanuwijaya.
*siap2 menata etalase juga*
Wow, funding 2,5 M! Sepertinya Ivan perlu mengirimkan pertanyaan tambahan menganai bagaimana mereka bisa mendapatkan funding itu dan bagaimana mereka me-manage dana tersebut 😀
It would be very cooool 😀
Perjalanan kami mencari investor bisa dibaca di salah satu jurnal blog kami 🙂 http://tokopedia.wordpress.com/2009/06/27/perjalanan-mencari-investor/
Dana sebesar itu untuk apa aja ya? kalau untuk domain dan hosting ya jelas ga sampai segitu. Kalau untuk pengembangan juga ga sampai lah segitu. Tlong diperinci lebih detail lagi spy tdk hanya sekedar angka belaka. Thx
Pitra – mekanisme pembayaran nampaknya masih menggunakan transfer rekening http://www.tokopedia.com/help_buyer.pl
Wacana menarik bahwa masih ada yang tertarik untuk investasi di bisnis ini “menantang” kepopuleran FJB Kaskus.
11 langkah? capek deh…
Anyway. Setidaknya Tokopedia sudah lbh advance dari FJB Kaskus 🙂
Perlu usaha keras neh bos untuk meningkatkan popularitas. Tp nice idea kok… Kalau membaca wawancara di atas tersirat bahwa Tim Tokopedia akan juga mengembangkan payment processor tersendiri. Nah ini nih yg bagus. Dan yg pasti akan meningkatkan kepercayaan buyer.
2.5 M nya emang bikin kaget, untuk start up jumlah segitu banyak sekali loh. Apa ada hubungan khusus antara founder Tokopedia dengan Angel Investornya 🙂
Anyhoo, saya lihat emang serius sekali bisnis mereka itu. Bisa dilihat dari kartu namanya yang memakai bahan terbaik, dengan desain yg seriously eye catching 🙂
Maju terus ya Tokopedia ^^
Memang seperti itu … terlihat sekali keseriusannya. Anak binus gitu loh.. pinter2.. 😀
Thanks buat NavinoT atas interviewnya, dan thanks buat komentar-komentarnya semua 🙂
Untuk mekanisme transaksi, kami sadari masih berbelit. Pilihan transaksi melalui transfer bank kami lakukan karena pasar Indonesia saat ini lebih merasa aman melakukan transaksi lewat transfer bank. Lewat kartu kredit masih banyak yang skeptis. Jadi memang butuh proses.
Ke depannya ketika pasar sudah terbentuk, kami akan memberlakukan sistem deposito terlebih dahulu. Dan saat sistem deposito sudah diberlakukan, maka fitur stock item, limited edition item, pre order bisa sangat mudah diterapkan; karena proses checkout sekaligus menjadi proses pembayaran diterima (stock bisa dipotong, quota pre order bisa bertambah).
Kenapa tidak langsung memakai sistem deposito dari sekarang? Balik lagi ke kebiasaan pasar yang (sebagian) masih skeptis, dalam artian mereka lebih memilih membayar persis senilai jumlah barang yang akan dibeli ketika sudah memutuskan akan membeli.
@Agus: Haha Pak Agus, ini nih yang cetak kartu nama tokopedia, ketemu juga disini 🙂 Memang the rise of digital era, pesan kartu nama pun kami online..
Kalau saya sendiri karena sering membeli barang online, jadi sudah tahu risikonya. Kalaupun dibikin sistem deposit saya kira ok juga kok… Tinggal bagaimana cara sosialisasinya ke masyarakat Indonesia.
Kalau seumpama tokopedia bisa sampai melangkah ke istana negara mungkin bakalan banyak orang indonesia yang bertransaksi online bro… Good Luck!
wah.. makin rame ya e-commerce di indo…
mau tanya donk ke tokopedia, pertanyaan yg navinot pernah tanya ke Linta Berita: Berapa % dari modal yang telah dipakai? Apakah semua untuk server?
Nah ini yg blm kejawab dari tadi.
@deche Pengestu : sampai saat ini sudah terpakai kurang lebih 20%. Dana ini terpakai untuk sewa ruko & renovasinya, pembelian server, bandwidth & colocation, gaji bulanan, perangkat kerja serta biaya operasional lainnya.
weits baru sadar gua ada pak agus, pesen lagi donk, kartu nama udah tinggal dikit nih hehe..
wow… perlu belajar nih cara dapetin investor-nya… udah ada ide dan masih dalam tahap pengembangan, smoga versi closed-beta-nya bisa segera di rilis…
btw, buat Leon masih ingat saya kan? ntar kalo saya mo tanya2 boleh kan?
Wah duit 2.5m buanyak sekali yah! Gw bisa pingsan kali kalau dapet investor seperti Tokopedia. Huahuhau.
Sukses buat Tokopedia, semoga bisa diterima oleh penjual dan pembeli di tanah air.
@William, iya pak, pesen kartu nama aja dah bisa online ya. harusnya semua dah bisa dijual di internet 🙂
@ Leon, dah mao abis gara gara bubuawards? haha, silahkan email aja deh, tak tunggu ya.
Biasanya dari dana investasi yg 100%, 30 buat startup fund, 20% buat opex, dan 50% buat buffer ( incase for the slow growth)
Goodluck Tokopedia, idenya dah selangkah didepan 🙂
hmm.. kalo misal jualan produk jasa, bisa ga ya?
Belum bisa pak, saat ini hanya untuk barang yang secara fisik bisa dikirim 🙂
maju terus ya william 😀
posting kali ini panjang yah …. cape 🙁
saya tertarik dengna [..karena fungsi media-media tersebut sebenarnya bukan untuk mengakomodasi keperluan transaksi online..] padahal user insight behave itu penting dan iklimnya User Behave indo lebih percy dengan forum / blog, bahkan saat ini Social media.
walaupun harus diakui, ecommerce sedang merangkak naik, yang unikanya… FJB semakin menguat
Kami setuju soal pengguna internet Indonesia sangat nyaman dengan fitur foru, blog, dan social media.
Kami dalam mengembangkan tokopedia selalu berpikir bukan untuk memindahkan pasar, tapi menyediakan alternatif untuk melakukan transaksi jual-beli yang lebih nyaman dan aman, baik untuk seller maupun buyer.
Forum, blog, dan social media selalu menjadi lahan yang sangat baik untuk mempromosikan produk (beriklan); itu sebabnya kami menyediakan fitur Export2BB untuk konversi keseluruhan etalase ke BB Code yang tinggal di copy-paste ke thread forum; dan juga menyediakan fitur share ke facebook untuk setiap produknya.
Idealnya di masa akan datang, harapannya seller bisa membangun etalase mereka di tokopedia, dan tetap bisa mempromosikan etalasenya ke forum, blog, social media (dengan sangat mudah lewat fitur-fitur tokopedia); sementara buyer yang ingin bertransaksi lebih aman selalu bisa menggunakan alternatif belanja di etalase seller di tokopedia.
Tidak untuk compete head to head, tapi lebih ke kolaborasi dan alternatif solusi.
*masih shock baca liat tokopedia dapet investasi 2,5M*
Saya tertarik dgn sistem pembayarannya…, macem LC bank. Dgn dana segitu, bikin kontes buat menjaring traffic bisa cuepet tuh progress situsnya…, rasanya klo dpt dana segitu.. coding pasti tenaaang,..fokus, pikiran juga cerah, hehe…..
maju yaa tokopedia. semoga cepetan buka, udah lama banget ga ada media jualan online yg aman 😀
Ada rencana bikin sistem afiliasi ndak mas?
Untuk saat ini kami belum ada pikiran untuk membangun model bisnis dengan bentuk afiliasi.
Tapi jika ada teman-teman yang punya ide model bisnis dalam bentuk apapun yang sifatnya kerjasama saling menguntungkan, coba saja submit lewat partner[at]tokopedia[dot]com. Barangkali saja nanti bisa ada realisasi kerjasamanya 🙂
pake perl & postgre 7 bulanan udah beta ? hmmm..
timline developmentnya pasti eksttrimm punya nih..
soal berhasil dapetin investor yg mau percayain 2.5M nya.. 8 jempol buat tokopedia, larry page aja cuma berhasil dapetin $100K di awal 😀
“The entrepreneur in us sees opportunities everywhere we look” hhhhhh…
mas ivan, bisa minta undangan untuk regristasi nggak? tolong ya.. email saya munc2000[a]yahoo.com
Pak Ihsan, undangannya sudah saya kirimkan lewat email. Semoga membantu.
Sebenarnya kurang dari 22 jam lagi, tepat tanggal 17 Agustus nanti, Tokopedia sudah dibuka untuk umum. Jadi siapa saja sudah bisa langsung register tanpa harus melalui invitation 🙂
aku sudah mengisi kemerdekaan dengan yang sau ini. artikel buatan anak kecil loh nih. belum 17 tahun acan. euh. http://nengratna.blogspot.com/2009/08/indonesia-versus-siapa.html
mohon komentar dr manusia-manusia yang berpikir kritis tentang tulisan anak usia 16 tahun ini. 😀
salaam!
Nice, this is a good sample for people who wanna build local startup here. Memang sebenarnya banyak investor di Indonesia yang melirik internet business, perluaslah network kita dan siapkan model bisnis yang jelas.
Untuk Tokopedia, “puaskanlah” investor, pandai2lah mengolah dana, karena dengan nilai modal seperti yang disebutkan diatas, mungkin hanya bisa untuk bertahan 1-2 tahun, right? so good luck! 🙂
Benar sekali Pak Andy 🙂
Bisnis internet terutama e-commerce, BEP apalagi ROI nya tidak pernah singkat. Model bisnis sejenis yang sudah berhasil, seperti amazon, ebay, rakuten, taobao sudah jadi bukti nyata.
Harapannya memang dana investasi awal ini bisa cukup dipakai untuk membesarkan tokopedia sehingga menjadi sebuah business-model yang proven, dan selanjutnya bisa menggaet dana investasi tambahan.
This is a great idea for a store. I have some questions:
(a) how do you plan to compete with amazon.co.id or yahoo.co.id (or a Chinese giant) when they open shop in Indonesia?
(b) how do you handle shipping across Indonesia seeing that the Kantor Pos infrastructure is falling apart? (ie. barang2 hilang)
Salam.
[TH]
Pertanyaan yang bagus 🙂
a. Mungkin akan mirip dengan strategi taobao ketika menghadapi ebay yang berusaha masuk ke pasar China. Ebay, raksasa dengan modal dan expertise yang sudah mendunia, vs Taobao yang maju dengan semangat produk lokal yang lebih mengenal pasar China. Hasilnya? Taobao sampai saat ini masih lead market China untuk online marketplace dengan basis C2C.
b. Saat ini shipping agency yang disupport oleh Tokopedia masih sangat terbatas, hanya shipping agency yang menyediakan fitur tracking order saja. Harapannya ke depan akan semakin banyak shipping agency yang reliable dan support tracking order yang menjadi partner kami.
Wah nggak nyangka sama sekali, ini mirip sekali dengan produk yang sedang saya kembangkan, walaupun ada beberapa perbedaan yang mendasar 😛
Btw, selamat yah buat tokopedia yg sudah beta. Ngeri tuh bahasanya, Perl, hhhe..
Beberapa bulan yang lalu saya sempat mendapat ide spt ini. Tp susahnya buat mengaplikasikan ide krn basic saya sendiri bukan orang IT, tapi dari kedokteran, shg sampai sekarang blm kesampaian.
Nanti deh kalo ada ide lain yg lebih seru coba hubungin tim tokopedia. :p
dari jawaban pihak TokoPedia terlihat kesiapan masuk dalam bisnis online. bener2 pelajari tren dan kebutuhan bisnis. tinggal menyesuaikan kebutuhan pasar indonesia dgn ide2 TokoPedia. Harus fleksibel dgn karakter konsumen lokal.
ngomong2, bandingin investasi awal dgn TokoPedia kok jauh beda ya. sy cuma modal 100ribu bangun bisnis online, masih merangkak. btw, semoga sukses TokoPedia.
Benar bro, krn tokopedia punya kantor sendiri yang jelas tidak mahal untuk sewanya. Juga harus menggaji para karyawannya. Ini benar-benar perusahaan yang serius dikembangkan. Saya yakin tokopedia akan menjadi top leader e-commerce indonesia ke depan. Bangkit terus e-commerce indonesia!
Mantap nih mas, bakal jadi saingan terberat e Bay kyknya..
sukses deh. Kemarin juga saya sudah nyoba tuh belanja kaos Indonesia Unite di tokopedia. hehe *pamer mode on*
bagus sekali infonya, kalo berkenan, saia bersedia untuk diajari caranya membuat tokopedia atau toko online, terima kasih sebelumnya
@gajah_pesing : gampang kok, silahkan masuk ke http://www.tokopedia.com, register, buka toko, atur etalase dan upload produk. Kalau yang biasa online, biasa main facebook pasti tidak ada merasa susah. Selamat Berjualan.
jadi penbikin pengen bikin juga. 😀 hemmm
wew keren.. tp kok kayaknya tokopedia tuh berat load-nya yah..
Kalau boleh tau Indr@ akses tokopedia nya dari Indonesia atau luar Indonesia yah? Kebetulan memang bandwidth internasional tokopedia kecil karena pasarnya memang pasar lokal. Jadi kalau diakses dari luar harusnya memang terasa berat / lambat sekali.
Setuju pasar Indonesia mash banyak yang skeptis, dengan adanya tokopedia, saya bisa menggiring pembeli yang kurang yakin akan produk dan kredibilitas saya, untuk membeli produk saya lewat tokopedia, lebih aman.
wow.. bener2 serius nih tokopedia. Sepertinya ebay versi Indonesia bakalan terwujud nih.. keren..
Salut dengan semangatnya, salam kenal buat william.
Cuma satu hal yang masih menggangu dikepala saya, kenapa startup costnya butuh sebesar itu ya?
Padahal ecommerce memungkinkan sekali dimulai dari apa yang ada, banyak yang tumbuh dari dalam garasi mobil.
Mudah2an tidak jadi pemikiran calon netpreneur bahwa untuk masuk di industri internet butuh investasi yang besar.
Makin maju industri internet Indonesia!
Salam kenal juga Siswo Nugroho,
Terus terang, kenapa Tokopedia baru dijalankan setelah mendapatkan komitmen investment justru karena yang ingin kami bangun adalah e-commerce, bukan website layanan lainnya yang bisa tumbuh perlahan seiring dengan waktu.
Dalam e-commerce, kepercayaan menjadi issue besar di Indonesia. Bayangkan, jika Tokopedia tidak memiliki kantor yang jelas, tidak memiliki divisi Customer Care yang tanggap akan setiap permasalahan yang terjadi di Tokopedia, niscaya kepercayaan pasar tidak akan secepat ini kami dapatkan.
Setidaknya dalam visi kami, ketika berbicara tentang mimpi membangun sebuah e-commerce terpercaya di Indonesia, teknologi saja tidak cukup. Jika hanya bermodal teknologi semata, barangkali dulunya kami memang bisa saja berangkat dari garage project. Barangkali, saya dan Leon pun masih terkatung-katung menjadi amphibi, yang memanfaatkan waktu luang di luar jam kantor untuk mengembangkan sebuah website impian, yang tentunya tidak akan maksimal dibanding bisa bekerja fokus, 24/7 penuh 🙂
Dengan adanya pendanaan, kami bisa membangun tim yang solid secara perlahan, mengedepankan services di samping product (technology) yang ada, dan punya jaminan akan bertahan di pasar tanpa harus memaksakan revenue stream sedari awal.
Percayalah, pendanaan yang kami dapatkan, bukanlah uang besar yang bisa dipakai lama, ketika mimpinya adalah membesarkan sebuah website tidak hanya sebagai website, tapi sebagai sebuah industri.
@william, tidak ada yang salah dalam keputusan anda, sayapun membenarkan keputusan besar anda. apalagi investor, juga saya lihat tau resiko dan peluang yang ada (abis baca blog anda yg perjalanan cari investor).
Karena mungkin naluri bisnis saya selalu memulai dan mengoptimalkan dari apa yang ada aja mungkin. in this case, online trust tidak selalu dari kantor yang mewah, seperti maaf kalau saya bandingkan dagang online saya 2 tahun lebih saya mulai dari rumah saya yang mobil aja gak bisa “papasan” (bhs indo papasan pa seh?). Online trust bisa diperoleh dari minimnya complain customer, kesigapan CS dalam menanggapi customer, layout website yang profesional tentu. Kontak yang mudah dihubungi. Programmerpun masih bisa dihire per project. atau bisa beli script marketplace yang sudah stable trus di edit sesuai kemauan. serverpun belum butuh dedicated yang biaya bulanannya mahal.
Menurut saya industri internet justru industri yang syarat kreativitas, sebentar lagipun saya akan meluncurkan ecommerce web2.0 berbasis komunitas juga tapi dengan konsep yang berbeda, dengna produk yang lebih niche. doakan tidak molor. dan modalpun tidak lebih dari harga sepedamotor. pun modal saya kebanyakan saya gunakan untuk modal kerja berupa barang jadi siap jual. dari sisi teknologipun saya tidak mengeluarkan biaya karena saya bekerjasama dengan satu pengembang web profesional. Dari sisi promosipun mudah2an tidak banyak memakan biaya. Doakan saya…
Maaf saya tidak bermaksud offense dengan konsep anda bro. Saya cuma sedikit khawatir seakan jadi semacam pembenaran bahwa masuk di industri internet harus dengan startup cost yang sangat tinggi. Saya tetep salut dengan keberanian anda.
Keep fight bro william…!
@Siswo: Sebenarnya tidak pernah kami jadikan pembenaran, bahwa berbisnis di internet harus dengan startup cost yang sangat tinggi. Kebetulan saja visi kami dalam membangun Tokopedia adalah menyediakan “platform” yang tidak hanya berbasis teknologi tetapi juga berbasis kepercayaan, dalam hal ini menjadi mediator antara pembeli dan penjual; yang mana dalam visi kami tidak akan berjalan hanya dengan kematangan konsep dan idealisme tekonologi semata. Oleh karena itu, selain pematangan konsep, perjuangan kami memang dimulai dari pencarian komitmen pendanaan. Tentunya ini cuma sebatas berbagi kisah di balik Tokopedia.
Tentunya tidak kemudian menjadi pukul rata, untuk berbisnis di internet selalu harus ada pendanaan besar terlebih dahulu untuk bergerak maju. Misalnya, dengan ada nya platform Tokopedia sebagai alternatif berjualan, para UKM yang ingin mencoba perluasan pasar ke dunia online, kini sudah bisa memulai tanpa biaya. Tidak perlu lagi repot mencari teman yang bisa membantu membuatkan website dengan harga murah, tidak perlu memperhitungkan biaya hosting, bahkan tidak perlu repot melakukan verifikasi pembayaran dari calon pembeli, atau harus terus-terusan melakukan update barang sudah sampai dimana; karena semuanya sudah disediakan oleh Tokopedia secara gratis dan praktis.
Semoga bisa meluruskan soal kekhawatiran Anda soal pembenaran bahwa masuk di industri internet harus dengan startup cost yang sangat tinggi.
Tau Tokopedia dari Kompas Minggu kemarin, habis googling, nemu wawancara lengkap disini. Great design btw Tokopedia-nya, good job! Moga-moga bisa jadi sebesar amazon / ebay.
Ikut nimbrung diskusi seru diatas ya.
@Pak Siswo: Beda kayanya Pak, pengertian e-commerce nya Pak Siswo dan Pak William. Kalau yang saya tangkap, Pak Siswo mungkin berbicara soal bisnis internet dengan model berangkat dari membangun toko online dengan memanfaatkan tools yang sudah ada di pasaran, misalnya wordpress dari media blog dipakai sebagai sarana promosi dan berjualan barang. Sementara yang Pak William dkk nya dalam hal ini justru membangun “engine wordpress” nya, yang hasilnya Tokopedia itu sendiri. Dari sisi Pak Siswo mungkin yang mau dibangun itu toko online, sementara di sisi Pak William yang mau di bangun itu ebay nya Indonesia. CMIIW ya. Apapun itu, sukses buat Pak Siswo dan Pak William dkk.
Btw, salut juga untuk NavinoT, blog nya bagus! Mau lanjut lurking dulu isi-isi NavinoT 😛
Salam kenal William,
udah lama ga ngikutin perkembangan e-commerce di Indonesia ternyata sudah cukup maju ya… Semoga dgn berdirinya Tokopedia dpt menjadikan inspirasi buat yg lainnya untuk turut berpartisipasi mengembangkan dunia digital dan e-commerce Indonesia.
All the best Bro!!! God bless…
Selamat Pak William..dan terima kasih..
Perjalanan Bapak telah memberikan dorongan spirit, keyakinan & inspirasi, bahwa bangsa ini masih bisa kita dorong lebih maju melalui kerja keras kita semua…….
Saya & beberapa teman jg sedang memulai usaha IT di sebuah kota kecil di Pantura Jawa Barat, dan biasalah.. ada saja tantangan yang dihadapi.
Salut buat Tokopedia, semoga ke depan bisa lebih sukses.
Go Go Go Tokopedia… next-nya bakal dapat investor dari US nih… hehe…
saya ingin sekali bka spbu tp g punya modal
n saya hanya punya modal nekat ja, bagaimana solusinya?
klo g saya ingin sekali membuka usaha warnwt 40 kom
tp saya butuh modal
Congratulate !
Salut… kepada Willian and team saya berkeyakinan ini akan SUKSES krn dg platform toko / outlet seperti alibaba terbukti bisa eksis dan mostly menjadi salah satu media penghubung antara produsen dan konsumen alias PASAR terbaik saat ini dikarenakan dapat memberikan Kepercayaan, komitment dan profesionalitas servis kepada pembeli dan penjual apalagi target marketnya adalah UKM yg saat ini sedang bertumbuh pesat di Indonesia.
Yang menjadi Kendala dan perlu dicari terobosannya saat ini di Indonesia adalah metode dan cara bayar yag paling praktis dan aman yg bisa juga dilakukan secara on-line mengingat kepercayaan dan budaya penggunaan kartu kredit masih sangat rendah apalagi UKM, untuk ini saya menyarankan ada team di tokopedia yg menangani khusus how to customerize the user khususnya UKM secara terus menerus bahkan perlu diadakan ROAD SHOW sehingga terbentuk TRUST dan Familiarisasi / Demo / Presentasi sehingga user menjadi tidak asing dan menjadi bagian dari website ini… dan jika ini bisa dilakukan bukan tidak mungkin TOKOPEDIA menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dulu … sbg target awal, BRAVO.. TOKOPEDIA menjadi Alibabanya Indonesia Semoga
Salam, Zandre (zandre09@gmail.com)
mimpi untuk jadi alibaba.com..???? , alibaba jelas lebih mengutamakan kebebasan dalam berjualan , jauh sekali dengan tokopedia sekarang yang…tidak mungkin terjadi
@zandre : terima kasih atas dukungannya. Untuk metode pembayaran saat ini memang paling nyaman transfer manual. Tapi kita tidak tutup mata dan terus mencari cara pembayaran yang lebih nyaman.
UKM memang potensi yang sangat besar, dan kami pasti akan berkembang juga ke arah sana. Nantikan gebrakannya hehe..
Wah..Patut di contoh tu orang,
entrepreneur2 nya juga keren.
Good inspirations hehehe….^_^
Kaskus kedua terbaru neh……………. hehe……………
akur, biar kagag dagang di jejaring so(k)sial , buat bete soal’e 😀
Ceritaku untuk Tokopedia agar menjadi LEBIH BESAR pada khususnya dan E-COMMERCE INDONESIA pada umumnya….:P
Saya adalah salah satu orang yang suka berbelanja via online baik di Belanja online lokal maupun global, dibandingkan belanja secara konvensional karena sangat memakan waktu.
Awalnya sangat didebat oleh teman-teman dan keluarga, tetapi justru sebaliknya sekarang mereka-mereka bersikap sebaliknya…:D
Jujur… di antara toko online yang ada di Indonesia, hanya Tokopedia yang berbeda dalam artian yang paling RECCOMENDED.
Saya sudah melakukan transaksi beli diberbagai toko online lain namun sering merasa kecewa. Sejak tahun 2010 hingga detik ini, sudah cukup lumayan banyak saya bertransaksi di e-commerce ini, semuanya memuaskan dan terpercaya (meskipun awalnya was-was, karena sudah pernah tertipu dengan nilai kerugian jutaan di toko online tetangga dengan konsep yang jauh berbeda dengan tokopedia yang aman dan terpercaya)…:)
Namun, dengan sistem e-commerce dan sistem escrow, saya merasa bahwa keyakinan saya semakin tinggi untuk bertransaksi di Tokopedia.
Saya membandingkannya saat saya bertransaksi di Amazon.com maupun Amazon.co.uk, jadi memang benar Tokopedia itu layak disebut sebagai Amazon-nya Indonesia.
Bahkan saya pernah mencoba transaksi untuk membuat lebih yakin lagi dengan bertransaksi di salah satu shop yang menurut saya harga yang ditawarkan sangat murah, sebut saja HP HTC dengan nilai Rp.1.000.000,- + Ongkir Rp.13.000,- sehingga saya transfer dana ke rek BCA Tokopedia senilai Rp.1.013.000,- Inilah transaksi terbesar yang pernah saya lakukan di Tokopedia.
Padahal transaksi yang biasa saya lakukan maksimum hanya Rp.300.000,- an.
Mengapa saya berani mengambil resiko seperti itu?
Karena saya ingin membukti komitmen dari Tokopedia yang diwakili oleh salah satu customer service Tokopedia saat saya tanyakan via email, mengenai hal berikut ini:
“Batas waktu penjual untuk merespon order adalah 3 hari sejak pembayaran kami terima, sementara batas waktu untuk proses pengiriman dan input nomor resi adalah maksimum 5 hari, juga terhitung sejak pembayaran kami terima. Bila pada waktu yang ditentukan penjual tidak melaksanakan kewajibannya, maka pesanan akan dibatalkan dan uang pembeli akan di refund.”
Ternyata pada hari ke-4 sejak hari saya bertransaksi, saya memperoleh email dari Tokopedia – CS” <cs@tokopedia.com, untuk melakukan refund dana saya sebesar Rp.1.013.000,- dan berhasil pada hari yang sama dalam hitungan jam saja (di hari/jam kerja).
Inilah pengalaman pribadi saya di Tokopedia.
Saat ini saya hanya sebagai “buyer”, tapi karena saya bekerja kantoran dan sebagai sambilan juga memiliki beberapa toko konvensional, maka saya berbiat bahwa pasti dalam waktu dekat saya ingin bergabung sebagai seller di Tokopedia ini….:)
Semoga harapan dan komentar saya ini, maka Tokopedia bisa menjadi LEBIH BESAR pada khususnya dan E-COMMERCE INDONESIA pada umumnya.
Buat tim manajemen Tokopedia dan pendirinya, saya pribadi pun merasa bangga dengan Anda semuan karena sebagai anak-anak bangsa Indonesia yang berani membuka wawasan dan cara pandang masyarakat Indonesia sehingga pembelajaran ini dapat membuat masyarakat Indonesia semakin yakin dalam berbelanja secara online.
Demikian, komentar saya untuk Tokopedia.com, semoga bermanfaat. Amin YRA.
Regards,
Sapto Putro HS
saya udah coba tokopedia, tapi baru sebatas belanja, belum buka toko……
masih kecil di kita pedagang obat dewasa PM di forum2 untuk gabung, eh sudah besar sekarang dan berjalan jualan asik2 disana selama2010 sampai 2012 3thn kita di tendang sekarang dengan menghapus produk kita tanpa peringatan terlebih dahulu…cuman email alasan ga cocok dengan tokopedia sekarang..!! toh yang dijual juga di tokopedia 80% kosmetik ILEGAL barang2 china yang tidak terdaftar di dinas perdagangan dan BP POM apa bedanya dengan penjual sexsualitas….sok tertib tapi keblablasan…
Terimakasih atas layanan yang ada, sebagai seller kami merasa terbantu dengan adanya tokopedia sebagai alternatif pembayaran untuk Online Shop kami.
kasus pembeli tidak konfirm barang sudah sampai. Walau ada keterlambatan dana dari tokopedia untuk pembeli yang tidak konfirmasi penerimaan barang dalam 3 hari setelah status kurir-pengiriman mengisyaratkan barang diterima, transaksi akan dianggap selesai, dan saldo deposito akan bertambah sesuai dengan nominal penjualan. tapi bersyukur dana akhirnya masuk juga walau sampai sekitar 10 hari dari status resi diterima oleh pembeli.
Maju dan berkembang terus tokopedia>>>
Salam
Apapun kata orang saya ngak ambil pusing kit abicara pengalaman bro. saya baru memulai di tokopedia sebagai pembeli dan penjual, penilaian saya TOKOPEDIA NO.1 di indonesia terbaik, tercepat, terpercaya, selam ini sudah ribuan produk saya beli ngak ada masalah bahkan belanja sampai jutaan rupiah juga ngak ada masalah.lancar jaya, simple, mudah dan enak dipandang mata pastinya. sejak kenal toped, saya berhenti dari semua bisnis online lain fokus di toped aja rencana wkwkwkw. maju terus toped
saya coba belanja di tokopedia dari tgl 15 juli 2014 s/d sekarang tdk dapat barangnya dgn no invoice INV/20140715/XIV/VII/5063029
saya sudah beberapa kali belanja di tokopedia, dan hasilnya sangat memuaskan. pelayanannya juga sangat cepat. makin suka belanja di tokopedia 🙂
@William Tanuwijaya ; sy sebagai langganan tokped sangat kecewa dgn pusat resolusi ,sdh 2x ini selalu membela seller apakah di sebabkan seller ada memberi uang ke tokped,sedangkan kenyamanan ke buyer sampai tdk di perhatikan
@William Tanuwijaya ; sy sebagai langganan tokped sangat kecewa dgn pusat resolusi ,sdh 2x ini selalu membela seller apakah di sebabkan seller ada memberi uang ke tokped,sedangkan kenyamanan ke buyer sampai tdk di perhatikan
Comments are closed.