Apps You Can’t Live Without
Menyongsong long weekend, mari kita bahas yang ringan-ringan saja. Kita sharing tentang aplikasi yang tak pernah lupa Anda nyalakan dalam membantu atau mengiringi produktivitas Anda. Di bawah ini adalah daftar saya.
Firefox
Obviously, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sejak browser ini datang. Sebelum Firefox, dulunya saya memakai Mozilla. Dua hal yang membuat saya jatuh cinta dengan Firefox adalah keterbukaan (open source) dan add-ons. Dah bahwa Firefox dibuat dengan teknologi XUL, saya makin yakin saja dengan browser ini. Firefox sangat ramah dengan javascript. Anda bisa membuat addon dengan teknologi standar XML/XUL dan javascript. Belakangan ini Jetpack malah memudahkan pembuatan addon seperti halnya membuat halaman web dengan HTML+jQuery. Memang ada Opera, dan Chrome tapi kabarnya Anda tidak akan pernah lupa cinta pertama. Don’t get me wrong, ada bahasan dari sisi marketing tentang love strategy ini
Seesmic
Twitter client pilihan. Tweetdeck dulunya keren namun Seesmic berhasil mengunggulinya dengan fitur-fitur yang tak kalah menarik. Dan yang lebih menyenangkan? Release early release often. Every once a while Loic akan memberitahu bahwa Seesmic telah merilis update dan bahkan punya Seesmic web client. I love small incremental updates. Kecuali untuk WordPress, saya cenderung menunggu lewat satu major number 😀
Netbeans
Untuk mesin dengan memory 2GB, Netbeans jadi alternatif menarik bagi saya. Aplikasi java ini tak lagi terasa berat, bahkan masih bisa dijalankan sambil menyalakan VirtualBox dan Firefox dengan puluhan tabs. Fitur yang saya favoritkan adalah integrasi dengan Subversion, project explorer yang bisa disinkronkan dengan editor (file yang diedit akan terlihat di project eksplorer — fitur ini saya temukan pertama kali di Kate). Sisanya, semua tampak fit pada tempatnya (intuitif).
Dolphin
Tidak selalu saya nyalakan karena browsing source code sudah terfasilitasi lewat project explorer di Netbeans. Tidak seperti Konqueror yang jadi jack of all trades baik utk browing atau file management, Dolphin difokuskan pada file management. Antarmukanya lebih sederhana, dan belum lagi ada integrasi semantic (Nepomuk) dan indeks file. Penjelajahan file menjadi pengalaman baru yang menarik dan efektif.
Bagaimana dengan Anda, aplikasi apa yang selalu siaga? Oh iya, nanti sore datang ke Wetiga ya 🙂
8 thoughts on “Apps You Can’t Live Without”
Untuk update twitter dan facebook saya lebih suka pake Yono, addon-nya FF. Lebih ringan bila dibandingkan seesmic yang menggunakan adobe air.
My list
1. All major browsers (butuh buat testing)
2. Photoshop + Dreamweaver
3. Skype & YM
4. TortoiseSVN, walau ga nyaman di Windows tp mau gmn lg :p
5. WS_FTP & WinSCP
Udah itu aja 😀
kalo daftar ane sih simpel ajah:
1.firefox utk browsing internet
2.amarok utk ndengerin lagu
3.kwrite ato kate utk ngetik2 konsep buat blog
4.comix buat mbaca mangascan
5.smplayer utk ngliat film 🙂
Selalu siaga….
1. Firefox – bener Ton cinta pertama memang tidak terlupakan XD, dulua pertama pakai Firefox dah kyk obesitas dengan banyaknya add-ons yang dipakai… tapi habis itu tobat hehehe… dah banyak yang tereliminasi. Cinta keduanya Chrome ^^.
2. AIMP – Audio player terbaik menurut saya… dibuat oleh orang Rusia. Cepat, ringan, suara bening, fitur2 lengkap & hebatnya dia mendukung hampir semua plugin2 Winamp… 0_o
http://www.aimp.ru/index.php
karena saya mobile, maka aplikasinya yang mobile juga, seperti PockeTwit, WindowsLive, SkyFire untuk browsing, dan JBlend untuk mengakomodir aplikasi berbasis Java…
Beberapa aplikasi yang harus kebuka ketika awal boot
1. Firefox (sekarang lagi ke chrome)
2. Coda (code editor)
3. Fireworks (design)
4. MAMP (Web server lokal)
5. Quick Silver
6. Itunes
Apps paling sering dibuka:
1. Browsers (Firefox & Chrome)
2. PHP Designer (buat coding.. hehe)
3. Photoshop
4. YM
5. Xampp
My best daily wares are:
– Opera, for its speed.
– Pidgin
– Any text editor (saya berganti-ganti komputer dalam beberapa bulan ini).
– LiveZilla (what a nightmare :D)
– FIrefox for debugging only.
Comments are closed.