The World is Fcking Flat
Kemajuan teknologi dan tuntutan ekonomi menjadikan dunia buat ini terlihat datar. Call center yang memberikan layanan bagi customer Eropa ternyata dijalankan dari India. Beberapa game berpasar internasional dikerjakan di studio-studio Indonesia. Dalam dunia Free and Open Source Software, the world is even flatter. Apa kira-kira makna the world is flat bagi kita?
Local or Global
Kita sering kali bingung, sebaiknya membuat layanan untuk konsumen global atau lokal? Memilih global berarti kita punya segmen market yang tak terbatas dari 6 milyar populasi dunia. Pasti akan ada satu segmen yang masih belum dilayanani oleh apa yang sudah ada sekarang ini. Sebaliknya dengan go local kita punya kelebihan karena lebih mengenal kultur lokal. Tapi, karena the world is flat mungkin pilihan ini tak lagi jadi soal. Bisa saja kita memilih konsumen lokal tapi siapa yang bisa mengendalikan apabila ternyata tiba-tiba yang memakai layanan kita justru konsumen non lokal. Be fcking flexible, you are clueless about what’s going to happen.
The Clashing of Voices
Kini suara tidak lagi terkotak-kotak, tiap orang bisa bergabung ke percakapan mana pun. Yang dulunya punya signal berkecukupan kini terdistorsi oleh noise dan sebaliknya. Informasi tersebar jauh lebih cepat dan massive daripada sebelumnya. Jika kamu yakin pada satu hal, akan ada orang lain di ujung sana yang punya pendapat sama sekali berbeda dengan Anda. Bahkan untuk hal yang sama, akan ada banyak makna dan tafsir. Prepare to be hated, prepare to be ostrachised. Jika dulu kita gampang berkelompok, kini kita harus lebih siap berdiri sendiri. Never give up, begitu pesan Danny Wirianto di event SSL3 kemarin.
Good artist copy, great artist steal.
Empat tahun lalu (2005) Pinkberry hadir di US, kini telah ada Sour Sally yang menginisiasi tren frozen yogurt di Indonesia. You know what, Pinkberry wasn’t the first. Tren frozen yogurt justru dimulai Red Mango di Korea Utara tahun 2002 dalam bentuk food chain. Kedataran dunia membuat peluang makin terbuka lebar. Kedataran dunia membuka pasar besar yang siap dilayani. It’s easy to copy. But can you steal it right?
4 thoughts on “The World is Fcking Flat”
yup setuju… teknologi memang benar2 mendatarkan dunia sehingga banyak peluang yang bisa diraih…
untuk masalah lokal atau global, saya prefer ke lokal dulu karena potensinya juga besar dan sepertinya belum tergarap secara optimal dan ini adalah peluang…
saat mencari ide startup, saya melakukannya dengan model ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi)… nah, di bagian Modifikasi ini fokusnya akan lebih banyak ke bagaimana membuat layanan kita cocok dengan target lokal…
Hmmm… ya ya ya… ndak terlalu mengerti…
tapi websitenya sour sally lucu… hehehehe… 😉
Karena ini juga saya banting stir…, males coding lagi…
because the world is flatter then the planet should get smarter 🙂
Comments are closed.