Kaskus: Freedom, Respect and Reward

Kaskus: Freedom, Respect and Reward

kaskusteaser

Setelah kembali ke Surabaya, barulah saya sempat menulis analisa dari presentasi Danny Oei, CMO dari Kaskus, di Wetiga. Dalam presentasi yang lumayan lama tersebut, terlihat beberapa petunjuk tentang bagaimana Kaskus bisa tumbuh menjadi satu komunitas yang terbesar di Indonesia.

Freedom

Dalam prosesnya untuk menjadi komunitas terbesar di Indonesia, Andrew Darwis juga menempuh jalan yang sangat panjang. Kaskus didirikan dengan tujuan sebagai tempat nongkrong di dunia maya, yang memberi kebebasan bagi para anggotanya untuk membahas apa saja yang mereka sukai. Tentu saja dengan rambu-rambu tertentu, seperti topik yang berbau SARA. Kebebasan ini membuat pengguna tidak perlu berpikir panjang tentang apa saja yang bisa diomongkan. Dengan kata lain, anda 100% diterima dan jangan takut.

kaskuspertamax

Respect

Dari kebebasan ini, tumbuhlah rasa memiliki dari masing-masing anggotanya. Yang lebih penting, pihak Kaskus juga menghormati hak-hak dari tiap anggotanya untuk berpendapat, tanpa diselingi ancaman ban dari para moderator. Bahkan pengguna baru juga makin merasa diterima dengan hangat, meskipun statusnya masih newbie. 🙂

Reward

Satu hal yang penting dalam membentuk komunitas adalah faktor reward, atau timbal balik. Reward tidak harus dalam bentuk uang atau materi, tapi juga bisa dalam bentuk simbolis, seperti Kaskus dengan Cendol-nya. Anggota fanatik Kaskus dengan gigihnya membuat berbagai macam materi yang mempromosikan nama Kaskus, yang tentunya membuat Kaskus jadi semakin populer. Semua itu demi cendol dan kebebasan untuk berekspresi di dunia maya.

Hal serupa juga merupakan kunci sukses Plurk dengan sistem karmanya.

kaskuslame

Sudah Sempurna?

Ternyata tidak semua kebebasan dinilai positif, terutama dari pihak sponsor. Topik-topik berbau dewasa tidak terlalu diminati, terutama di negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Akhirnya materi untuk dewasa tersebut dihilangkan untuk mendongkrak citra Kaskus di mata umum.

Selain itu Kaskus yang tadinya didominasi oleh iklan-iklan tidak jelas, juga dengan tegas untuk tidak lagi menerima sponsor macam itu. Ini juga memperkuat kehadiran pihak sponsor untuk beriklan di Kaskus, tanpa takut melukai citranya.

Jadi Serius?

Dari kebebasan yang hampir tak terbatas, memang sangat cocok untuk membuahkan materi dengan tujuan hiburan. Sesuatu yang tidak terlalu berat untuk dicerna atau terlalu serius. Lepas dari Kaskus, apakah komunitas yang dibentuk dari kebebasan bisa jadi komunitas yang serius? Seperti membahas topik finansial misalnya?

Bila anda menjerit Twitter, mungkin bisa jadi salah satu contoh nyata. Namun Twitter tidak linear dalam penampilan materi. Dengan kata lain, tiap topik tidak bisa ditelusuri oleh siapa saja lewat navigasi umum, tapi harus melewati jaringannya.

Apakah komunitas dalam bentuk blog atau forum diskusi bisa menerapkan trik kebebasan tersebut?

14 thoughts on “Kaskus: Freedom, Respect and Reward

  1. apakah trik kebebasan bisa diterapkan? tentu bisa dan malahan dalam masa awal pertumbuhannya, blog atau forum, sebagian besar menggunakan prinsip kebebasan, disadari atau tidak.

    tumbuhnya sebuah komunitas tentu seiring juga dengan berkembangnya ciri khas dan aturan main di dalamnya. prinsip kebebasan finansial itu punya definisinya / makna yg tersendiri bagi anggota komunitas yg boleh jadi berbeda jauh dengan definisi umum.

    jadi inget angkringan.or.id >:)

  2. Setubuh banget,. Dsini semua tempat dmana para juragan ngumpul dan saling mengekspresikan diri, berbagi ilmu dan informasi. Semenjak gw ngaskus gw jadi males buka situs berita yang lain karena kaskus lebih real dan semua informasi ada dsni.. Contoh nya aja waktu kjadian bom marriot baru2 ini, kaskuser saling berbagi berita + picture situasi terkini saat itu dr berbagai posisi, sedangkan d situs yg lain hanya narasi dr brta gda pic yg bsa mnjlaskan situasi saat itu..jadi menurut gw kaskus adalah situs yang benar2 serius dan bukan hanya sekedar komunitas biasa..i LoVe KaskUs Full

  3. Biarpun banyak yg beda pendapat dalam ngakus, tapi tetep aja penghuni kaskus saling menghormati satu sama lain dengan menyebut semua sebagai Juragan.. *salut*
    Cuman klo macam hot threat yg halamannya banyak sampe puluhan atau ratusan males aja klo kita buka tiap halaman, jd pasti pada ngelewati.
    eniwai, maju terus buat kaskus,…lanjutGan !!

  4. Twitter? Jelas bukan sarana diskusi yang baik. Gimana bisa berdiskusi kalau tiap posting hanya 140 karakter?

    Masih lebih baik FriendFeed, dengan posting yang (nyaris) tanpa batas.

    Dan paling ideal jelas adalah sebuah forum.

  5. iseng2 nyari search key pertamax, tau2 malah kesinih,,,,
    terus ketemu agan2 sekalian, maaf gan masi nubie uda ikut2an. ane cuma mw nongol d halaman PERTAMAX ajah….
    hehehehe,,,

Comments are closed.

Comments are closed.