Pain Point

Pain Point

https://drurymirror.org/2023/10/19/ujuon42 YC make startup like mushroom

https://filmsofnepal.com/a9tez9a Weekend kemarin seorang teman (stwn) melempar link tentang sejarah YCombinator. Why YC? Tentang mengapa YC berdiri, apa yang menjadi alasan mendasar didirikannya YC, dan bagaimana business model YC disusun. Mungkin semua yang tidak beralasan normal memang punya kans besar untuk sukses, demikian pula dengan YC ini.

https://www.fesn.org/?gyt=5i2pl6vc Jadi, kenapa YC berdiri? Jika Anda sempat menyimak beberapa cerita tentang Paul Graham di NavinoT, Anda pasti tahu bahwa YC berfungsi sebagai Venture Capital yang menolong orang-orang dengan ide cemerlang untuk mendirikan startup impiannya. Tapi tahukah Anda bahwa YC pertama kali didirikan bukan demi menolong orang lain, atau mengumpulkan investasi?

https://lewishamcyclists.org.uk/maq90v68

Paul Graham menjelaskan bahwa YC didirikan karena it will be a great hack. Ya, a great hack bagi proses pembentukan startup yang biasanya tedious dan amat susah. Seperti CPU yang bisa di-overclock dan hardware atau software yang bisa dimodifikasi supaya bisa berjalan lebih efisien atau melakukan lebih banyak hal, dengan sentuhan yang tepat ke arah yang tepat YC bisa menyuburkan pertumbuhan startup yang sebelumnya sangat sulit untuk tumbuh.

https://www.tuscaroracountryclub.net/6tak59ihv1c

Okay. Tapi apakah hanya karena noble cause dan konsep hacking yang membuat YC bisa sukses? Bisa bertahan lama sebagai VC dan tidak terbakar karena selalu berinvestasi? Ada satu istilah penting yang saya dapatkan dari ideas.inc: Pain-Point. Produk kita hanya bisa sukses dengan jalan punya masalah yang bisa diselesaikan. Demand belum tentu kelihatan, namun masalah pasti selalu ada pada setiap orang. YC sukses dan bisa bertahan karena bisa menjadi obat bagi calon entrepreneur, sekaligus menjadi obat bagi VC lain yang susah menemukan startup yang potensial. ‘Sisanya’ adalah soal pengaturan pembagian profit dan saham.

https://lavoixplus.com/index.php/2023/10/19/xo0l2y0

https://larrylivermore.com/?p=yltdjhx8 Either it is what people want or what people need, both may be correct. Tergantung bagaimana kita melihatnya. What people want is something to ease their pain, eventhough they are not currently looking. What people need is something to solve their visible problem, their top list priority.

Buy Ambien Generic

So, what’s your pain-point?

8 thoughts on “Pain Point

    1. Saya rasa bukan hanya produsen obat, tapi semua produk. Katakan lah pemutih: “produk ini memutihkan anda sehingga nampak cantik alami bla bla bla..” bukankah itu menciptakan pain-point berupa “putih = cantik dan tidak putih = tidak cantik”? Atau Mac yang “PC = ribet, Mac = Fun”.

      https://larrylivermore.com/?p=1wc7t48mh

      Hmm.. strategi psikologis memang. Otak bawah sadar manusia kan memang mencari nikmat dan menghindari sengsara 😀

      Buy Zolpidem From Canada @Toni
      great post, cool point. Kerjaannya entrepreneur memang memecahkan masalah. Masalahnya ada satu, tapi yang punya masalah sejuta jiwa, kalau di cover bisa makmur itu. wkwkwkwk 😛

      Buy Herbal Ambien
  1. Zolpidem Online Prescription klo gw ga salah inget, gw pernah baca

    https://drurymirror.org/2023/10/19/439ziiz5z

    https://haveaircustoms.com/n5896nm Paul Graham kan sering tuh presentasi tentang kesuksesan startupnya, dan mendorong pemirsanya untuk jangan takut memulai. Ya tapi itu nyari VC kan susah. Trus salah satu audience bilang ‘why dont you do it?’, si paul cm mesem2 aja. Akhirnya bikin YC sih.

    https://dna-awakening.org/1zsj8voed1z

    https://www.estaciondelcoleccionista.com/4oycav8ga7 Lupa gw ini baca dmn gitu

    https://fcstruga.com/uncategorized/y0m95jfzhr

http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/i1hy603t Comments are closed.

Order Ambien Canada
Comments are closed.