Perbanyak yang Gratis Supaya Makin Langka

Perbanyak yang Gratis Supaya Makin Langka

abundance

Sudah bingung belum? Masih ingat teori freemium? Masih ingat artikel the economy of scarcity? Sadarkah Anda jika freemium justru memberikan pasar pada model non-freemium?

Seth did it again. Dalam artikelnya Seth mengatakan bahwa melubernya pilihan gratis membuat orang makin mencari pilihan non gratis. Contoh yang diberikan adalah lululemon yang memberikan kurus yoga gratis dalam skala besar di New York. Bagaimana lululemon bisa hidup dengan cara seperti itu?

People look at the free revolution and say, “oh, that could never work. If I gave x, y or z away for free, I’d fail.” They’re right. They will fail… If they keep the model the same and just give away stuff for free.

Begitu banyak kursus gratis yang ditawarkan, konsumen malah mencari-cari yang tidak gratis. Yang privat, yang terasa lebih special dan ekslusif. Mungkin ada sifat tertanam dalam manusia untuk selalu jadi spesial.

Chris Brogan sering memberi ebook gratis, tapi justru jasa konsultasi dan undangan untuk jadi speaker tak kunjung habis. Seth? Sangat rajin menulis artikel di blog dan kita tak pernah ditarik bayaran untuk membacanya. Tapi setiap bukunya akan kita nanti untuk dibeli.

Game masif online kabarnya juga mulai mengalami saturasi. Ada sangat banyak game online gratis yang bisa dimainkan semua orang sehingga pemain baru susah untuk masuk dalam pasar ini. Blizzard dengan WoWnya sudah menjadi penguasa pasar. Apa yang terjadi? Abundance dari kebebasan bermain game memicu kelangkaan pengalaman bermain. Mungkin saja item-item dalam game yang justru jadi pusat perhatian, atau justru action figure dan artbooknya.

Oh ya, lululemon tidak bergerak di bidang gym atau pelatihan yoga. Lululemon bergerak di bidang yoga apparel, menjual segala macam perlengkapan terkait yoga. Ketika aktivitas yoga gratis ini menjadi sebuah movement, dengan sendirinya produk lululemon menjadi incaran semua orang. Bahkan barang second pun masih bisa dijual 60% dari harga asli dalam hitungan jam saja.

Part of the pitch of free is that when advertising goes away, you need to make something else abundant in order to gain attention. Then, and only then, will you be able to sell something that’s naturally scarce.

Jadi poinnya adalah, untuk segala hal yang abundance akan ada hal lain yang menjadi langka. maka sengajalah membuat sesuatu menjadi abundance dan nikmati kelangkaan di sisi lain. Atau bersiap-siaplah di dekat hal-hal yang akan segera berlimpah dalam rangka memenuhi demand di sisi scarcity-nya.

Selamat ulang tahun NavinoT!

PS:

Saya penasaran, karena budaya antri itu kadangkala tidak jalan, bagaimana kalau budaya ini kita tiadakan saja sekalian supaya menjadi makin langka dan dicari orang?

7 thoughts on “Perbanyak yang Gratis Supaya Makin Langka

  1. strategi ngasih gratis yang banyak dan jadinya obral tanpa batas, emang pantas buat ditiru. ga laen, supaya konsumen makin bosen karena produk/sesuatu yang dikasih itu jadi ga spesial. tapi, ga selamanya itu berlaku. karena biarpun gratis, kadang masih aja ga mau diambil. contohlah brosur yang merupakan ngasih informasi. ga beda sama informasi di situs gratisan kan? 😀 pada intinya sih, semua tergantung medianya.. apakah itu cetak, atau online 😉

  2. setuju dengan Budi Tyas. free itu ibarat “promo” utk menarik “konsumen”. dapet duitnya ya dari yg lain.. 😀

    e tapi kalo gratis dan berkualitas, pasti juga akan dilirik orang, kok.. 😀

  3. pernah temannya ibuku berjualan dengan harga murah namun lebih berkualitas eh.. tapi justru ngak laku dibanding yg kualitas dibawah namun harga diatas… kemudian ketika harga bajunya ibu temanku, dinaikan .. wow… Zaappp… sold out !!!

    ngak begitu mudah ketemu yg seperti ini, tapi ngak sulit juga..tapi artinya, beli beli barang sudah menjadi sebuah perlombaan…

  4. Gratis kalo emang top, pasti nggak mau bayar yang laen, hanya karena ia bayar.

    Benda gratis yang paling luar biasa di jagad maya (I think), is wordpress. Ndak nglirik yang laen dah, apalagi harus bayar, hanya untuk berkesan BEDA.

    Special Thanks to ma.tt for your free platform.

Comments are closed.

Comments are closed.