Fast Flip, ePaper Done Right?
Dalam event TC50, Google Fast Flip diumumkan. Google Fast Flip menawarkan pengalaman interaksi membaca situs seperti membaca majalah. Sebuah pendekatan yang mungkin agak aneh karena praktek di dunia online selalu diletakkan dalam posisi yang lebih superior dari praktek dunia offline.
Fast Flip menampilkan halaman situs dalam bentuk gambar, dan jika diklik akan melempar kita ke URL sumbernya. Tidak ada teks yang bisa di-select, atau link yang bisa diklik. Secara teknologi masih kalah dari implementasi epaper standar. Tapi entah kenapa banyak orang yang suka terhadap Fast Flip.
Fast
Salah satu faktor seperti yang dijanjikan dalam namanya adalah soal kecepatan. Fast Flip membuat proses membaca situs yang sebelumnya harus didahului dengan proses loading yang terkadang cukup lama menjadi lebih cepat. Tidak ada javascript, flash, dan unsur-unsur interaksi lain yang harus ikut dimuat sebelum bisa membaca konten yang diinginkan. Sekarang semuanya flat dalam bentuk gambar
Flip
Tidak bisa dipungkiri ternyata manusia masih menyukai interaksi yang bersifat fisikal. Proses membalik halaman buku memberikan value emosional lebih daripada link next page. Proses flip juga menambahkan faktor kecepatan dalam hal navigasi dan proses konsumsi konten.
Yang bisa saya pelajari di sini adalah beberapa ide yang tampaknya tidak potensial sebenarnya hanya perlu didekati dengan cara berbeda. Dan juga, pola-pola lama yang melekat pada manusia selama berpuluh tahun tetap akan punya nilai. Nilai-nilai lama ini bisa dibawa ke dunia baru (online) dengan beberapa penyesuaian.
Setelah melihat Fast Flip, saya berpikir kembali tentang ePaper. Benarkah kita perlu yang begitu advance? Ataukah kita hanya perlu salinan gambar halaman koran yang bisa di-browse secepat membuka-buka koran kertas?
3 thoughts on “Fast Flip, ePaper Done Right?”
jadi, secara sederhana fast flip itu mirip baca koran yang bisa secara gampang bolak-balik kan?
menurut saya sih, itu lebih baik dibanding pemuatan epaper yang loadingnya aja bikin lama. coz, kalo baca sebuah media emang harusnya cepet dan juga bisa bolak-balik dengan mudah.
tapi, konsep fast-flip emang perlu buat diuji ke khalayak dulu.
saya kira konsepnya seratus persen kayak majalah/koran.
tapi ternyata artikel2 yang terkait,tetap ngelink ke website aslinya.
absen
Comments are closed.