Why Social Media is Costly

Why Social Media is Costly

socialmediacost

Kita sudah kerap mendengan tentang social media, termasuk trik-trik pemasaran secara online lewat social media. Beberapa juga menganggap bahwa aktifitas yang anda lakukan, untuk promosi, membangun brand, entah lewat Twitter atau Facebook adalah cara yang paling ekonomis. Alasan utama karena fasilitas tersebut bisa digunakan secara GRATIS.

Namun dalam kenyataannya, aktifitas lewat social media itu tidak selalu ringan di kantong, seperti yang diperkirakan. Berikut adalah beberapa alasan.

Friends & Followers

Dari kata social sendiri, sudah tampak bahwa strategi ini menuntut banyaknya relasi. Semakin banyak Friends atau Followers, tentunya social media jadi semakin efektif. Jadi berapa banyak teman yang kau punya?

Time to Build

Dengan anggapan anda adalah seorang pengguna baru, Anda butuh waktu untuk membangun jaringan teman dan pengikut. Tergantung bisnis anda, belum tentu teman Anda tersebut masuk dalam kategori prospek. Dengan

Time to Maintain

Pada dasarnya aktifitas social media itu tentang percakapan. Jadi respon dari apa yang Anda lontarkan di Twitter, sudah sepantasnya di jawab, tidak dibiarkan begitu saja. Ini merupakan kesalahan paling umum dalam penggunaan social media. Social media is not a one-way street.

Time is Money

Dari proses dan waktu yang dibutuhkan, sudah terlihat bahwa waktu adalah yang paling banyak dibutuhkan. Untuk sebuah brand besar dengan kampanye social media, tentunya perlu staff khusus dengan keahlian khusus.

Dengan menyerahkan tugas ini kepada staff yang sudah ada (developer atau programmer misalnya), untuk melakukan aktifitas Twitter dan Facebook update, tentunya akan mengurangi produktifitas mereka. Begitu juga dengan para atasan yang harusnya lebih efektif melakukan tugas lainnya. Dengan kata lain, pengelolaan waktu sangat perlu dipertimbangkan.

Social Media is free to use. But for maximum result, it still will cost you something.

PS: NavinoT sedang dalam masa transisi. Toni baru ‘pindah kapal’, dan Ivan lagi prepping Goorme.com.

6 thoughts on “Why Social Media is Costly

  1. ya.. ngurusin kampanye brand melalui social media emang costly. entah itu pemakaian internet yang jadinya cukup berlebihan, hingga produktivitas yang ga selalu keliatan buktinya. akhirnya, pengurusan KPI pun jadi agak ribet. itu juga yang saya alamin di pekerjaan saya..

    ribet deh pokoknya

  2. sama seperti teknik pemasaran lain pastinya ga ada yang instan, tapi yg bikin penasaran, apakah semua jenis bisnis cocok menerapkan social media marketing?

    contohnya, temen gue yang bisnis oil regeneration.. agak susah start dari mana di social media..

  3. Time is Money, jadi teringat salah seorang penjual digital ebook internet marketing yang tidak pernah muncul YM! dan facebook-nya dengan alasan ini. Tapi sebagian member yg kecewa “menuduh” dia main sembunyi 🙂

  4. Klo buat brand besar, social media lebih cocok utk dipantau dan didrive. Tdk perlu terlalu aktif. Kalau utk pemasaran, paling cocok utk orang/perusahaan yang modal utamanya satu itu. Waktu luang…, alias minim duit 😀

    Btw, banyak lho orang yg tidak bisa menghargai waktu…

  5. Social media tanpa interaksi adalah nothing. Dalam social media, perbincangan adalah hal yg paling utama, dari beberapa kali experimen iseng2, kalo kita tidak membuat sebuah perbincangan, informasi seperti apapun tidak berguna, dan objektive dari sosmed bisa2 tdk tercapai. Untuk itu dibutuhkan investasi mulai dari investasi waktu/org yg akan merunning sosmed ini. Jadi setuju sekali kata navinot ini, social media gak cuma gratis tapi tetap ada investasinya.

Comments are closed.

Comments are closed.