Dear Giant, Kaspay is Coming!
Melanjutkan topik raksasa kemarin, banyak yang yakin akan masa depan e-commerce sebagai kelanjutan dari dunia internet Indonesia. Tentunya dari segala jenis business model yang bertahan di era dotcom bubble, e-commerce (Amazon & eBay) termasuk salah satu yang bertahan. Namun e-commerce sendiri termasuk kompleks dan penuh dengan regulasi pemerintah, terutama dalam masalah transaksi dan pembayaran.
Bila melihat master plan dari Plasa.com, tampaknya mereka sangat menitik beratkan pada faktor trust, atau kepercayaan pengguna untuk bertransaksi secara aman. Wajar saja bila dana yang super besar menjadi tuntutan untuk menjalankan operasionalnya, terutama untuk mendukung strategi logistik-nya. Namun semua itu masih belum memecahkan masalah utama, yaitu proses pembayaran elektronik yang lancar ala e-commerce yang semestinya.
Asumsi ini tentunya beranggapan bahwa Plasa.com akan bergabung dengan sistem pembayaran Telkomsel, bukan lewat credit card gateway secara umumnya. Sehingga permasalahan utama dari e-commerce selama ini masih belum juga terpecahkan.
Di lain sisi Kaskus dengan sejuta (lebih) umatnya, tengah menggodok sebuah sistem pembayaran online yang kiranya lebih manjur untuk memecahkan masalah klasik ini. Kaspay, begitulah kiranya sebutan dari sistem pembayaran dari komunitas terbesar Indonesia ini.
Sistem ini begitu fleksibel sehingga tidak hanya penjual Kaskus saja yang bisa menikmati, namun juga pemilik toko online yang sudah beroperasi secara mandiri. Di sini telah terlihat begitu besar potensi yang ada, karena untuk bertransaksi, pengguna tidak diharuskan untuk terlibat cendol terlalu dalam di Kaskus. Sekaligus, membuka alasan baru untuk mendaftar menjadi anggota Kaskus. Bukan untuk ngobrol, melainkan untuk berjual beli.
Meskipun terlihat fleksibel, Kaspay masih juga mengandalkan transfer bank, seperti halnya Tokopedia. Yang jadi pertimbangan adalah, apakah para pemilik toko online berniat untuk pindah bila ditarik biaya komisi untuk tiap transaksi?
Untuk kondisi sekarang, Kaskus masih jauh memimpin dalam hitungan komunitas dan trafik (menurut Alexa), dibanding Plasa.com. Dalam kata lain, peduli apapun bentuk pembayarannya, Kaskus sudah memimpin di depan. Apakah $2 juta dollar bisa mengejar ketinggalan ini, sekaligus menjungkir-balikan juragan fanatik Kaskus?
Tanpa berpikir panjang, kesuksesan Plasa.com dengan soft launching-nya cukup menggegerkan dunia internet Indonesia, dan tampaknya masih sebatas itu saja. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan. Sedikit catatan, Plasa.com tidak begitu sukses di era sebelumnya, dan itu sudah menunjukkan bahwa Giant-pun juga bisa jatuh tersandung. Bukannya kita seharusnya saling menjatuhkan, tapi kalimat terkahir adalah sedikit percikan api semangat bagi para pemilik startup Indonesia untuk tidak ciut nyali.
Lucunya lagi, Amazon baru saja merilis PayPhrase untuk proses checkout super cepat, sedangkan kita Indonesia masih berpikir bagaimana memecahkan masalah pembayaran online. Belum lagi cicak dan buaya. Sedih…
11 thoughts on “Dear Giant, Kaspay is Coming!”
Kaskus nggak ngambil cut apa2 lho dari KasPay. Mereka tetep dapet profit, tapi bukan dari kaskusers. Interesting concept ey? Hahaha… nantikan ulasannya di DailySocial.. muahaha…
If that’s true, then Plasa.com is in bigger problem then. Muahahaha
Yup, nanti mereka main revenuenya dari interest dari semua cash yang dideposit ke account banknya Kaspay. Good move Kaskus.
secara umum padahal Indonesia ga ketinggalan2 amat tentang teknologi Internet dibandingin amerika sono ya.. kaya dotcom bubble di amrik tahun 98an, di Indonesia 2000an.. terus ngeblog di amrik hype-nya tahun 2004-2005, di Indonesia tahun 2007, Twitter juga kayanya beda sekitar setahun ya hype-nya..
nah tapi e-payment, telat 10 tahun! 🙁
apa pemain2 besar yang disebut itu, pihak perbankan juga, mungkin difasilitasin pemerintah atau siapaa gitu, ga kepikiran buat meeting bareng, bikin solusi e-payment yang bener2 top, aman, dan terpercaya ya.. hmmm.. *just wondering*
simplenya,
seharusnya ada perusahan perbankan dan perusahan payment gateway yang bekerjasama bikin sistem kayak Pembayaran Cicilan motor lewat ATM itu tuh…
kita ke ATM -> trans -> ok -> otomatis di payment gateway saldo udah terisi
ga sulit sulit banget kok menurut gw,la wong isi pulsa Online aja skarang semua bank udah bisa,masa bikin yang kayak gini ga bisa,tinggal nunggu siapa yang bakal berani reventing the wheel…
Setuju dengan Reza, memang secara konsep itu hal yang bisa kita lakukan sejak dulu, walaupun masalah ‘security’ dan ‘trust’ adalah momok e-commerce dari dulu di Indonesia.
Anyway, gw pikir temen2 di kaskus lebih kreatif dan lebih mengenal karakteristik customer dibanding lainnya…can’t wait for KasPay 🙂
kenapa ya, koq BUMN itu lebih tertarik buat bikin saingan yang udah eksis dibanding melihara dan memperbesar yang udah eksis tersebut?
hmm.. ciri2 buaya sepertinya begitu karena takut sama cicak
ayo maju terus, semakin ramai semakin sehat dunia e-commerce indonesia sebenarnya makin menguntungkan semua pemain baik yang besar maupun yang kecil, soalnya pasti bakal semakin banyak pengembangan2 kreatif… dan semakin luas juga pasarannya (menurut saya…)
kalo i-pay nya indosat m2 gimana bos? https://ipay.indosatm2.com
bagus.. makin rame, makin byk pilihan…
plasa.com beneran nih mau jadi e-comm, terus gimana nasib email ….@plasa.com hahaha…. Telkom pernah punya sistem pembayaran elektronik, kalo ga salah namanya i-vas. tapi kok krg populer yah kayanya…
Comments are closed.