Mengukur Potensi KasPay

Mengukur Potensi KasPay

kaspay

KasPay, sistem pembayaran online baru dari Kaskus, telah muncul dengan timing yang lumayan tepat. Lebih awal dari Plasa.com dan sudah dinanti oleh peminat e-commerce Indonesia.

Menurut wawancara dari DailySocial, Kaskus tampaknya masih memburu komisi, meskipun dalam persentasi kecil, yang dibebankan kepada pihak merchant. Langkah ini lumayan masuk akal mengingat transaksi online masih merupakan hal baru, sekaligus mengurangi rintangan bagi pengadopsi baru.

Faktor komisi terhadap merchant, dalam jumlah sekecil apapun, masih merupakan suatu rintangan. Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, apa yang membedakan KasPay dengan manual bank transfer? Kiranya apa yang membuat saya harus ikut KasPay, daripada melakukan transfer secara manual langsung ke merchant?

Metode Top-Up sendiri bukanlah hal baru. Mirip dengan kartu telpon pre-paid yang menuntut pengguna untuk melakukan pembayaran di depan. Beberapa penyedia layanan game online sudah melakukan hal yang sama. Proses transfer juga dilakukan secara semi-otomatis, ala Bhinneka.com, sehingga tidak sepenuhnya diproses secara manual. Selain mengurangi kesalahan, juga menghemat tenaga kerja, dan lebih efisien.

Bila berbicara akan pembayaran secara pre-paid, sebagai pengguna kita cenderung untuk tidak meninggalkan sisa yang terlalu banyak di akun KasPay. Mengingat KasPay tidak memberikan bunga tabungan layaknya suatu bank.

Namun dengan saldo minimal senilai Rp 50.000, rata-rata saldo di akun KasPay dari jumlah pengguna sebanyak itu, cukup untuk dibungakan dengan hasil yang lumayan. Bila 10% dari populasi Kaskus (1,3 juta) mengadopsi KasPay, dengan saldo minim Rp 50.000, maka kurang lebih ada Rp 6 miliar untuk ‘diolah’ lagi.

Hmm, apakah ini termasuk dalam bisnis model KasPay?  Saya pribadi masih memilih komisi yang akan semakin meningkat di masa mendatang.

Namun dari segala analisa yang ada, saya masih optimis akan keberhasilan KasPay di masa mendatang. Kaskus dengan 1,3 juta pengguna setia, sudah cukup untuk hidup dari bisnis model ini. Belum lagi banyak hal yang bisa diperbaiki di masa mendatang. Go Kaskus!

Giliran Anda – Apa pendapat anda terhadap KasPay, baik sebagai pembeli atau penjual? Ayo kita diskusikan!

13 thoughts on “Mengukur Potensi KasPay

  1. mungkin nanti lebih enak kalau sudah terhubung dengan kartu kredit, ga perlu topup lagi kan hehehe

    kemaren sempet nyoba untuk beli pulsa, tapi akhirnya ga jadi, karena harus top up minimal 50.000, padahal cuma beli pulsa 10.125..

    tapi mungkin kalau merchant yang pake kaspay udah banyak, gpp juga sih top up minimal 50.000, tapi tetep sih lebih enak terkoneksi dengan kartu kredit

  2. @richard fang
    Iya, kalau mau nyimpen rada banyak berarti harus ada banyak alternatif spending. Kurasa tak banyak dari kita yang mau uangnya “nyangkut” banyak-banyak di KasPay.

    Untuk alternatif spending di atas, the smaller (microprice) the better karena menyimpan sedikit masih bisa bermakna banyak.

  3. bagaimana dengan eksistensi rekening bersama, saya kira kaspay adalah jawaban kaskus untuk masalah trust di fjb, jika iya maka pemilik rekber akan kehilangan komisinya, cmiiw

  4. Tahun kemarin udah sempet nyoba layanan sejenis Kaspay, PayGlobalOne. Tapi, kelihatannya sepi peminat karena musti narik seller dulu. Nah, kalau Kaspay kan community-nya ( seller dan buyer ) bisa dibilang udah exist ( para user kaskus ), jadi tinggal how to run-nya aja.

    IMHO.
    mungkin dari segi seller akan sedikit mengalami kerumitan hal teknis, perubahan budaya lah.

    kalo sisi buyer masih sedikit riskan juga sih, karena buyer tidak (belum) mendapat jaminan mengenai keamanan product yang dijual. Baik dalam originalitas product dan shipping product. *udah bayar, eh barangnya gak nyampe2 juga* :p

    lain dengan bhineka yang productnya emang dia yang urus sendiri.

  5. kok aku ga tau kaskus ngeluarin kaspay?
    terus ada sistem perlindungan konsumen ga?
    aku sering belanja di FJB kaskus, kayaknya kalo ada sistem perlindungan konsumen oke nih

  6. kemarin baru coba-coba top up kaspay, sayang tidak realtime, harus menunggu 1×24 jam. Trus tadi barusan beli pulsa, lumayan… pulsanya langsung masuk dan harganya lebih murah drpd beli di kios pulsa. 😀

  7. saya masih ga ngerti nih, urgensinya apa sih sebenernya? kalo emang bisa langsung transfer antara pembeli dan penjual, bukannya itu lebih cihui?

    atau jangan2, kaspay juga berfungsi sebagai perantara yang memastikan transaksi tetap terjadi, dan kalopun batal dapat menjamin ga ada yang terlalu rugi?

  8. tampaknya kaskus ingin menjadi salah satu penyedia jasa kayak paypal juga nich. saya belum berani coba. maklum bukan kaskuser setia sih. 🙂

  9. kira-kira kaspay ini bisa digunakan di luar kaskus ngga ya? let say i’m developing my own e-commerce site, dan pembayarannya menggunakan kaspay. apa sudah bisa seperti itu?

  10. karena lahir dari FJB sepertinya kaspay memposisikan diri sebagai perantara antara penjual dan pembeli. dilihat dari newsnya di https://www.kaspay.com/news/4

    “Dari segi keamanan, Kaskus sangat menjamin karena sistem yang digunakan adalah menahan pembayaran dari Kaspay sampai barang diterima ke pelanggan.”

    dan pada pelaksanaanya kemuninan terintegrasi dengan APInya, seperti paypal, egold dan ecurrency lainya. Keuntungan terbesar kaspay itu manakala kaspay sudah jadi trend, duit virtual numpuk puk di kasnya kaspay. tinggal maunya kaskus mau diputerin dimana. seperti net bangking, transfer kemana2 duite tetep aja di bca.

Comments are closed.

Comments are closed.