Value!
Andai saja anda mempunyai sebuah dompet mahal dengan 8 slot kartu. Namun seiring dengan tren yang berjalan, anda mempunyai 10 kartu kredit yang aktif. Anda dengan berat hati menjejalkan semua kartu tersebut ke dalam dompet, dengan alasan tidak muat dan takut rusak.
Salah satu solusinya adalah melakukan proses eliminasi. Dimulai dengan kartu KTP dan SIM, yang sudah jelas tidak boleh ditinggal. Oleh karena itu, kini hanya ada 6 slot yang tersisa.
Sekarang lanjut ke tahap eleminasi kartu banking. Awalnya kartu kredit muncul dengan ide kenyamanan untuk tidak membawa uang tunai. Namun dalam prakteknya, pengguna lebih mempan dengan iming-iming diskon dan promosi yang ditawarkan oleh jaringan kartu kredit tersebut. Selain itu kenyamanan fasilitas seperti ATM juga sangat menentukan proses eliminasi.
Kartu BCA menang dengan beberapa kriteria di atas (banyak ATM-nya!). Dari beberapa kartu kredit tersisa, kita mulai melakukan seleksi dengan kriteria yang paling banyak diskon dan kerap melakukan promosi. Sebagai pertimbangan tambahan, beberapa kartu kredit menerapkan annual fee yang membebankan pelanggan, tapi kartunya jarang terpakai. Setelah proses seleksi dilakukan, muncul 6 kartu kredit pemenang.
Dasar dari semua proses seleksi adalah berdasarkan akan satu hal mendasar, yaitu value. Apa yang kiranya bisa kita peroleh atau tawarkan dari suatu produk atau layanan, dalam hal ini adalah kartu kredit.
Sekilas semua kartu kredit adalah sama, asal berlogo Mastercard atau Visa, sudah bisa digunakan di mana-mana. Sebatas ini, kartu kredit tidak begitu spesial. Yang membedakan adalah value tambahan yang ditawarkan, seperti promosi, customer service, annual fee, dan sebagainya.
Sama halnya dengan pengembangan produk web atau internet. Apakah aplikasi yang anda kembangkan menyelesaikan masalah para pengguna? Dan dari produk atau layanan tersebut bisa mempunyai nilai tersendiri, terutama nilai uang?
Bila jawabannya adalah ‘Ya!’ – maka tidak akan sulit bagi Anda untuk membangun suatu business model dan menghasilkan revenue secepatnya.
Nah, bandingkan produk atau layanan anda dengan pesaing terdepan. Apakah anda mempunyai value? atau sekedar fun-to-use?
5 thoughts on “Value!”
Jika audiencenya semacam Twitter mungkin si startup bakal beruntung karena tidak harus menformulasikan banyak value. Penggunalah yang akan melakukan berbagai macam trik untuk mendapatkan manfaat tertinggi dari suatu produk.
Tapi, bahkan Twitter pun berangkat dari satu value yang benar-benar cespleng: what are you doing? (ceritanya ada di buku Twitterville)
Bicara value jd rumit krn pd dasarnya value tgt demand. Demand utk non komoditi tgt pemasaran. Sberapa penting faktor unik produk tertanam di benak konsumen. Jd value thd produk bisa beda2 tiap orang. Berpijak value sbg landasan making money jd sulit krn ia sendiri faktor bentukan, variabel, bukan besaran absolut.
wah..wah.. ini menohok banget! saya jadi keingetan beberapa dotkom saya yang lagi vakum karena belum sempet diapdet dan juga diberikan value lainnya..
*lanjut kerjain*
Sedikit keluar dari konteks “Value” yang dimaksud dlm tulisan ini. Tapi posting ini membantu saya dalam menyeleksi kartu yang layak tinggal didompet 🙂
Posting yang bagus tentang value dari suatu benda, kalau tidak ada gunanya, untuk apa dipertahankan <a href=”http://www.evafashionstore.com/”>Jual Tas Online</a>
Comments are closed.