Reasons for Going Online

Reasons for Going Online

reason

Salah satu slide dari presentasi saya di Pecha Kucha sempat menyinggung tentang situasi internet Indonesia sekarang. Dari 230 juta penduduk yang ada, 30 juta di antaranya telah mempunyai akses ke internet. Saya melihatnya sebagai bakat dan pasar.

Statistik terakhir Facebook, sebagai situs paling populer di Indonesia, telah mencatat 13 juta pengguna di Indonesia. Sedangkan untuk situs lokal diwakili oleh Kaskus, yang menyatakan dirinya sebagai komunitas maya terbesar di Indonesia dengan 1,3 juta pengguna.

Dari sini kita bisa melihat ada jenjang yang cukup lebar, yaitu sekitar 10 juta lebih. Yang menjadi pertanyaan adalah ke mana saja pengguna-pengguna ini? Memang jawabannya adalah mungkin tersebar ke berbagai situs, sesuai dengan selera dan kebutuhan masing-masing orang. Namun apakah kita tidak bisa membuat layanan lokal yang sepopuler itu? Saya tahu anda sedang mencoba, begitu juga dengan saya.

Pada dasarnya, Internet adalah hal yang baru. Oleh karena itu butuh proses perkenalan, sekaligus beberapa nilai jual, bagi para calon pengguna baru. Hal-hal dasar seperti e-mail (komunikasi), search engine (informasi), dan kini social networking (sosialisasi), merupakan sedikit dari begitu banyak alasan untuk menggunakan internet.

Sayangnya alasan tersebut tidak cukup dan kurang kuat untuk mempengaruhi pengguna Indonesia. Beberapa orang masih menganggap email bukan kebutuhan pokok, karena semua masih puas dengan SMS. Tidak terlalu percaya online directory service, karena #108 Telkom masih berfungsi normal, dan layanan mobile internet masih sering ngadat.

Faktor umum juga menjadi salah satu penentu. Internet lebih identik dengan kawula muda, dan tingkat kesulitannya membuat kalangan berumur jadi lebih susah untuk mengadopsi. Namun lebih banyak orang berumur yang sudah lihai menggunakan ponsel dan SMS. Padahal beberapa tahun lalu, orang tua masih susah bermain SMS. Namun karena tuntutan umum, seperti transaksi bisnis, membuat SMS jadi alasan yang lebih mutlak untuk dipelajari.

Intinya, kita butuh (lebih banyak) alasan untuk menggunakan internet.

Di lain sisi juga timbul suatu paradok, seperti ayam dan telur. Siapakah yang harus memulai dahulu? Apakah kita sebagai pelaku bisnis, atau content provider, harus menunggu pengguna internet untuk jadi lebih banyak dulu? Atau para pelaku bisnis setidaknya mulai bergerak dengan membuat situs resmi dan memasang URL di samping logo mereka? Saya pilih yang kedua.

Saya berpendapat bahwa ekosistem internet Indonesia sudah siap. Meskipun tidak untuk bergerak maju sepenuhnya, tapi cukup untuk mulai eksis atau berpartisipasi di media ini. Hal yang sama juga berlaku bagi semua content provider, untuk mulai mencoba media ini.

Mari kita membuat alasan baru bagi para calon pengguna untuk menggunakan internet. Apa pendapatmu?

14 thoughts on “Reasons for Going Online

  1. Masa sih? tapi memang kebanyakan orang pakai untuk social networking aja, selain itu masih sedikit teman / keluarga saya memakai untuk blogging atau belanja Online.

    1. Udah pernah coba ngaturduit.com? Itu salah satu contoh produk lokal yang lagi coba dikembangkan. Kebetulan saya kenal yang buat ^_^ .

  2. Tegaskan kepada mereka:Bhw internet bisa dijadikan lahan untuk meraup uang. Mungkin agak sedikit clise. Tapi saya rasa jika kata kata tersebut diteriakkan ke telinga mereka, saya rasa barulah bisa 50% penduduk indonesia akan menggunakan internet untuk sepenuhnya.
    🙂

  3. I can’t live without Internet…ekstrim mungkin tetapi rasa-rasanya hal ini juga sudah mulai banyak dirasakan oleh orang-orang Indonesia… bisa dikatakan hampir setiap saat, setiap waktu mereka selalu terhubung ke Internet walau sebagian besar masih di seputar social networking…

    *sedang mempersiapkan layanan social networking

  4. Kedepannya semua hal akan berbasis internet. Internet banking, belanja online, e-learning, dsb. Komunikasi juga sudah mulai online seperti chatting dan teleconference. Harus mulai menyesuaikan diri dari sekarang, biar ntar gak kelabakan pas semua-semuanya udah memang berbasis online.

  5. Alasan untuk online banyak sekali, tapi orang2 juga selalu punya alasan tersendiri untuk tidak meluangkan waktunya. Perlu paksaan, bukan lagi stimulan. Pemerintah sudah memulai ‘paksaan’ ini. Tender proyek mulai didrive via net, pelaporan publik via net, dan banyak lagi shg net diposisikan sbg hal yg sifatnya wajib, dan efeknya berantai. Tanpa regulasi yg memaksa, penggunaan net tdk maksimal, tdk produktif, hanya menjadi kegiatan asik spekulatif pra 30an yg mungkin segera bosan dan beralih ke kegiatan lain saat mulai berkeluarga.

  6. alasan yg jelas buat calon pengguna yang pasti teknologi *tele-komunikasi terakhir tercanggih saat ini di indonsia (bahkan mungkin di bumi) ya internet.
    sering2 sosialisai kan ke mereka (no matter alay, asal tidak malay) apa yang bisa dilakukan orang dengan komunikasi ( jarak jauh ) ? berdagang, bersosial, belajar, bekerja, bermain, bahkan bercinta 😀

    di kita masalah yang menghambat sampai sekarang justru cenderung lebih banyak disisi pemerintah yg jelas tiap 5 tahunan punya program beda-beda, khususnya di komunikasi informasi (lanjutkan !!)
    belum lagi disebelah pemerintah ada *gajah-gajah provider besar yang gak mau bisnisnya di acak-acak sama anak ingusan kemaren sore (provider2 kecil yg berpotensi) dan dampaknya bisa dilihat sendiri, jangankan di pelosok ambon sana di jakarta saja tidak sedikit orang bilang “internet masih mahal, hilangkan saja dari list kebutuhan pokok, jualan diwarung saja..”

    entah apakah masalah ini akan terus menghambat, atau mereka memang sedang berusaha memperbaikinya, mari kita dukung saja, di caci malah jadi nanti 😛
    Kabar baiknya Huawei Marine yang ditunjuk telkom sudah memastikan palapa ring akan selesai 2010, 1.200Km 4x10Gbps yang akan menghubungkan 33 propinsi kita 🙂 . Disisi lain para pelaku bisnis dibidang internet kita pun sudah banyak terlihat memulai rencananya, mungkin berusaha untuk menjadi yang pertama atau hanya mencobanya.

  7. koneksi ke internet itu harus ada hasilnya. bukan cuma buang2 duit (sementara di-alias-kan sebagai generasi alay) saja. bagi saya, 1 MB quota yang kita pake harus menghasilkan 10.000 Rupiah balik ke kantong kita 😉

    Konon kalo kata pebisnis, 1x uang keluar, harus dikalahkan dengan 10x masuk!

    Pergunakan internet dengan bijak dan bermanfaat bagi kita semua.

  8. Kesulitan mengajak orang Indonesia untuk aktif menggunakan internet dipengaruhi oleh banyak hal. Selain masalah biaya akses internet, masih jarang orang Indonesia yang gemar membaca.

    Mungkin berbagai cara memperoleh uang melalui internet dapat menjadi salah satu cara yang dapat dijadikan daya tarik. Saya pernah melihat beberapa website yang menjadi perantara bagi mereka yang memiliki proyek pekerjaan dan pencari kerja lepas.

  9. saya online kalau kerjaan saya selesai, habis bingung mau ngapain lagi,
    selain blogwalking online juga saya manfaatkan untuk menambah wawasan saya…

    salam kunjungan perdana

  10. Kalau ada fitur buat Jempol ato Like di artikel ato komen, kayanya bakalan asik nih.
    Ada artikel yang inspiratif, ada juga komentar yang inspiratif..
    Siapa tau komentar terpilih bisa masuk ke Welcome Pagenya navinot 🙂

Comments are closed.

Comments are closed.