Macam-Macam Bisnis Model Free

Macam-Macam Bisnis Model Free

https://dna-awakening.org/0p45yur8q

https://filmsofnepal.com/gypdaabfut7 Buku Free adalah buku yang provokatif. Buku ini membuka mata atas berbagai bentuk model bisnis yang dilakukan orang. Adalah menakjubkan betapa konsep Free bisa dipakai untuk mencapai profit.

Subsidi Silang Langsung

https://larrylivermore.com/?p=ayp4wah0 Model ini adalah model yang paling umum kita jumpai. Kita menjual murah suatu produk dan menutup kerugiannya dengan menjual barang lain dengan harga tinggi.

https://drurymirror.org/2023/10/19/uzprakl Di kafe, jual murah makanannya, mahalkan minumannya. Di klub, gratiskan pertunjukan mahalkan konsumsi. Tidak semua orang akan membeli barang yang mahal tersebut. Namun hasil penjualannya bisa dipakai untuk menutupi barang lain yang dijual murah demi menarik konsumen.

Free for ladies tapi tidak gratis untuk pria. Bahkan mungkin tiket masuk bagi pria sudah mencakup tiket yang digratiskan buat the ladies.

Buy Ambien Cr 12.5 Mg Gratis masuk wahana hiburan bagi anak-anak. Tapi tidak untuk orang tua. Yang akhirnya orang tua harus membayar secara tidak langsung tiket anak-anaknya. Plus harga makanan dan minuman, menggratiskan tiket untuk anak tak akan jadi model bisnis yang merugikan.

Prinsip penting dalam subsidi silang langsung adalah persolan persepsi psikologis. Diharapkan konsumen tertarik membeli produk yang (hampir) digratiskan dan kemudian juga membeli produk lain yang mampu memberi profit pada produsen.

Three-Party Market

Model subsidi silang ini sangat dekat dengan keseharian kita. Dalam model ini pihak ketiga berusaha masuk ke dalam pasar pertukaran gratis yang diciptakan pihak pertama dan kedua.

Contohnya adalah blog dengan iklan. Penulis memberikan konten gratis pada pembaca, dan pengiklan harus membayar supaya bisa masuk ke dalam interaksi ini.

Koran tidak menjual berita dan foto. Penerbit majalah dan koranΒ  tidak pernah memasang harga melebihi ongkos membuat, mencetak dan mendistribusikan produknya. Penerbit ini tidak menjual berita dan foto pada pembaca, namun menjual pembaca pada advertiser.

Freemium

https://nicomuhly.com/news/2023/9kyxi4gbl Semua pengguna layanan dasar Flickr bisa menikmati layanan tersebut dengan gratis. Ini adalah salah satu contoh freemium dimana semua produk gratis memiliki pasangan produk premium.

Model subsidi ini tampak tak jauh berbeda dengan subsidi silang langsung. Namun sebenarnya ada perbedaan mendasar. Dalam konsep freemium umumnya ada aturan 5 Persen di mana 5 persen pengguna menanggung biaya semua pengguna lain.

Non-Monetary Market (Pasar Tanpa Uang)

https://www.estaciondelcoleccionista.com/qfoxvsvh4d8 Wikipedia adalah salah satu contoh dalam kategori ini. Sepertinya memang tidak ada uang yang terlibat namun itu terjadi karena mata uang tak selalu berbentuk uang. Profit yang bisa diperoleh adalah reputasi, karma, kepuasan pribadi dan lain-lain.

Ekosistem google search, tanpa adsense, adalah pasar tanpa uang. Google tidak meminta kita membayar setiap kali pencarian. Namun Google jadi bisa memperbaiki algoritma pencariannya setiap kali kita memakai Google search. Hal yang sama berlaku untuk voice search, Google jadi lebih pintar mengenali suara.

https://www.fesn.org/?gyt=yox6leikxq4 Musik gratis yang terwujud akibat dorongan ongkos distribusi yang mendekati nol juga bisa dianggap pasar nonmonetary. Pemusik tidak mendapatkan uang langsung dari menjual dan mendistribusikan musik, namun dari merchandise dan konser yang memang mencerminkan value pemusik sebenarnya, sebagai persona. Sementara musik adalah alat untuk branding. Walau tak semua setuju.

https://www.tuscaroracountryclub.net/wt2p0bq

https://totlb.com/uncategorized/bpp731rz8 Dan masih ada banyak lagi hal menarik yang ada dalam buku Free karangan Chris Anderson. Jika punya kesempatan, tak akan rugi untuk membelinya.

22 thoughts on “Macam-Macam Bisnis Model Free

  1. https://haveaircustoms.com/08hbgnw di Indonesia buku Free udah keluar ya?
    udah download audiocast-nya, meskipun belum selesai dibaca, eh, didengerin.. πŸ˜›

    https://www.estaciondelcoleccionista.com/8dojwgx ada lagi model free yang lain, tapi ga tahu deh relevan masuk ke pembahasan ini apa nggak..
    berhubungan dengan personal branding. kita nulis, bikin e-book, podcast, atau karya-karya lain yang bisa dinikmati gratisan, tapi kita dibayar kalo diminta ngisi seminar, workshop, atau apaa gitu..

  2. @ilman
    Termasuk non monetary tuh. Ditukarnya dengan reputasi. Setelah itu reputasi bisa ditukarkan jadi berbagai macam bentuk termasuk uang waktu ngisi seminar dan lain lain. Buku FREE kemarin aku dapat di aksara, harganya tidak free πŸ˜€

  3. Menarik memang, dan ini yang juga jadi bahan panas antara kubu si jason fried yang benar benar tidak suka dan tidak menganjurkan bisnis model yang mengandalkan mengumpulnya eyeball.

    Dan harus saya akui, saya cenderung berkiblat pada Jason mengingat dari banyaknya free business model, tingkat kegagalan (IMHO) lebih tinggi dan membutuhkan investasi yang jauh lebih besar.

    https://filmsofnepal.com/xatf5iv6b12 Dimana kita sama sama tahu Indonesia masih belum menjadi iklim yang bagus untuk investasi di Industri berbasis Web

    1. bukunya gratis kok.. eBook dan audioBook! Penulisnya gak dapet banyak dari hasil penjualan buku fisik, tapi jadi pembicara di seminar2 tentu cocok dengan konsep FREE itu sendiri.

  4. https://fladefenders.org/eiubm108g @Brian Arfi: Setuju, yang juga menarik dibaca adalah perdebatan mengenai konsep Free ini. Ini salah satunya dari Malcolm Gladwell: http://www.newyorker.com/arts/critics/books/2009/07/06/090706crbo_books_gladwell?printable=true

    http://diversity411.com/uncategorized/mpnxi108b Untuk seorang entrepreneur, menurut saya yang perlu diingat adalah seberapa besar visi dari perusahaan dan apakah konsep Free bisa menunjang. Free bisa masuk akal kalau target usernya universal (misalnya search engine global seperti Google). Tapi kalau targetnya adalah penduduk kota Bekasi, misalnya, saya rasa akan susah sekali.

Buy Ambien Generic Online Comments are closed.

Comments are closed.