When Will We Have Mobile Year?
Satu pemain membuat gebrakan, mau tak mau yang lain akan turut serta. Dimulai dengan iPhone, kini semua percaya bahwa there’s more that meet the eye dalam ekosistem smartphone.
Powered by Android
Jika yang lain membuat OS yang eksklusif untuk dipakai dengan hardwarenya sendiri, Android malah melakukan langkah yang berbeda. Android kini sudah dipasang di banyak hardware yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Tentu saja efeknya luar biasa. Yang dulunya hanya mampu membuat hardware saja, kini bisa meluncurkan produk komplit yang mampu bersaing dengan produk lain.
Tentunya ini juga jadi kesempatan bagi pasar dalam negeri untuk turut bermain. Kebutuhan kita dengan konsumen negara lain tentunya berbeda. Karena Android cukup opensource, ada banyak kesempatan bagi pemain lokal untuk meng-enhance produknya. Mungkin ditambahkan modul khusus untuk memberikan karakteristik pada produk. Atau memberikan integritas lebih pada keseluruhan produk.
Value shifting
Yang berharga dari iPhone, tanpa bisa disangkal adalah OS yang dipakai. OS ini menambahkan berbagai macam fitur breaking through yang membedakannya dari produk lain. Ditambah dengan kehadiran App Store, ekosistem iPhone menjadi lengkap dari end-to-end.
Namun hal tersebut tak mungkin akan berlangsung selamanya. OS lain akan segera menyusul. Walau value yang ditawarkan tidak sama persis, konsumen tetap akan bisa menerima. Dari poin ini, OS tidak akan terlalu signifikan lagi. Value akan bergeser ke fitur dan layanan lain misalnya App Store. Dan tidak menutup kemungkinan akan ada inovasi lain untuk meningkatkan value smartphone bagi pengguna.
Indonesia Selalu Berbeda
Paling tidak klaim ini berlaku dahulu. Kini perilaku konsumen sudah mulai terlihat arahannya. Bisa kita anggap lebih aligned dengan selera pasar internasional. Lebih mudah ditebak karena akses informasi kita dan konsumen luar negeri sudah tak terlalu berbeda. Jika mereka bisa memonitor gadget apa saja yang diluncurkan di CES hari ini, kita juga bisa melakukan hal yang sama. Pikiran kita, tak jauh berbeda dari konsumen-konsumen lain.
Kali ini tidak akan ada banyak misteri. Jika satu layanan bisa booming di luar negeri, berarti tinggal tunggu waktu saja bagi layanan tersebut untuk populer di sini. Selama tren yang dibawa masih terkait dengan aktivitas interaktifitas (komunikasi antar warga internet) dan bsia dipakai untuk menunjukkan “this is me”, berarti masih ada peluang untuk meraih sejumlah besar konsumen di dalam negeri. Lihat saja formspring.me yang tampak lebih hype dari Yahoo Answer. Padahal konsepnya tak berbeda.
What’s Next
Tampaknya booming smartphone tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Harga hardware penyusunnya semakin menyusut. Tentu tak terbayang sebelumnya, bagaimana smartphone bisa punya prosesor 1 GHz. Dua tiga tahun lalu, laptop dengan memori sekian tergolong sudah high-end. Kini kita terjengkang karena hape kita sudah sekuat laptop dua tahun lalu.
Ini saatnya kita berpikir tentang kebutuhan lain. Something big! We know where it’s going to end. It’s gonna be cheaper, so don’t hold yourself from wasting it. Let’s have a mobile trend this year!
11 thoughts on “When Will We Have Mobile Year?”
terlepas dari smartphone. yang cukup menarik adalah tentang mobile web. bisa dikatakan facebook termasuk yang sangat berpengaruh dalam maraknya mobile web di Indonesia, hingga masuk ke desa-desa. jadi satu hal yang jelas menurut saya, mobile web/mobile app akan jadi trend di indonesia.
Jangan lupa, Windows Mobile juga sudah sejak lama dipakai oleh hardware vendor yang berbeda-beda.
Harga sepertinya juga tidak akan banyak berbeda. Hanya saja, untuk harga yang relatif sama, kita akan mendapat spesifikasi yang lebih tinggi 🙂
@Karman
Iya, Windows Mobile juga dipakai di mana-mana. Tapi kok tidak seramai hari ini ya berita-beritanya. I must have been missing the news. Apa karena pemain hari ini lebih banyak dari kemarin-kemarin sehingga iklim kompetisi lebih brutal?
Well put untuk harga sama spek lebih tinggi 😀
yup bener banget.apple iphone termasuk closed system.jadi ntar akan di kalahkan oleh android yg open source. 🙂
Kita tunggu aja banjir barang dari China. Free trade, animo online masyarakat tinggi. Klop. Di daerah, yg marak HP online china, entah apa aja merknya. Iphone seakan tidak ada, kayak takhayul, :P.
kenapa harus terjebak paradigma “go mobile” = “using smartphone”?
thanks to Opera Mini, we already have a “mobile year” tanpa harus dikontrol oleh manufacturer handset atau OS tertentu. per November 2009, unique user growth Indonesia mencapai 390% (http://www.opera.com/smw/2009/11/). kita negara pengguna Opera Mini kedua terbesar setelah Rusia. gue liat dengan mata kepala sendiri mbak-mbak penjaga kios di Mal Ambasador maenan Facebook pakai Opera Mini.
belum lagi kalau mulai bicara lonjakan pengguna Blackberry. ah.
bakal butuh satu blog post panjang lagi untuk ngomongin gimana penetrasi smartphone di Indonesia ngga bakal bisa meledak kayak di luar. sementara itu, if 2009 wasn’t Indonesia’s mobile year, i dont know when it will be.
@Yonan
Rasanya saya harus merevisi judul menjadi When WIll be Smartphone Year?
Mobile trends tak hanya didominasi smartphone saja, kehadiran netbook 10 inch, built in GSM Modem, yang penjualannya cukup besar akan ikut meramaikannya, Let’s go mobile.
Anyway ada yang mau buat seperti yang saya sedang kerjakan saat ini gak untuk kota lain di luar semarang, nanti kita saling ngelink. Pasti dahsyat, Every Information – Everywhere.
Menggilas atau Tergilas.. dulu Windows Mobile, Syimbian family mungkin tak akan tau kalau kecepatan perkembangan teknologi mobile sedasyat ini.
Tapi itulah namanya KOMPETISI… seperti kata pepatah… Kita Selalu Butuh PERCEPATAN 😉
yang pasti indonesia market yang sangat besar untuk pemasaran mobile gadget.. dan, musti siap2 buat beli gadget baru nih sepertinya 😛
Comments are closed.