10 Tip Negosiasi
Entah anda seorang freelancer atau profesional, Anda tidak akan bisa jauh dari proses negosiasi. Saya melihat negotiation itu seperti sebuah argumen yang melibatkan 2 belah pihak dalam proses untuk mencapai suatu kesepakatan. Bila Anda sedang membangun sebuah start-up, negotiation sudah seharusnya menjadi salah satu skil yang patut dimiliki.
Tanpa menghiraukan emosi, berikut ada beberapa tip yang patut diketahui:
1. Understand Your Strength
Beberapa tip strategi di buku The Art of War, oleh Sun Tzu, dikatakan bahwa sudah selayaknya kita mengerti kekuatan dan kelemahan kita sebelum maju ke medan pertempuran. Begitu juga dalam proses negosiasi, kita sudah sepatutnya mengerti posisi dan situasi kita.
Strength bisa berupa sebuah konsep yang kuat dengan model bisnis yang matang, tidak hanya sebuah pernyataan atau ide dasar.
2. Understand Your Weakness
Sebelum melakukan negosiasi, sudah sepatutnya kita mengerti titik kelemahan kita. Gunanya supaya kita mengerti bagaimana menjawab atau menjelaskan hal tersebut, bila dijadikan pegangan oleh lawan.
Bila pageview masih kecil, mungkin bisa mengalihkan perhatian ke nilai positif lain yang lebih menunjang.
3. Know What They Want
Dari proses negosiasi yang berbelit ini, apa kiranya yang mereka mau? Sebuah mobil keluarga untuk jumlah anggota yang baru saja bertambah? Atau putra remaja yang beranjak dewasa, sehingga membutuhkan kendaraan sendiri?
Dengan mengerti kemauan lawan, kita bisa menyesuaikan diri dengan penawaran yang kita lakukan.
4. Start with an Agreement
Sebelum melangkah masuk dalam proses negosiasi, kedua belah pihak sudah seharusnya ada sebuah persetujuan. Bukan hanya tentang apa yang akan dinegosiasikan, tetapi latar belakang dari hal yang sedang dibicarakan.
Bukankah kita setuju bahwa jumlah pengguna internet Indonesia bakal booming dalam waktu dekat? Dan kita sudah sepantasnya bersiap-siap dari sekarang?
5. Collect Facts to Support Strength
Suatu argumentasi perlu data dan fakta penunjang, bukan hanya berdasarkan omongan. Oleh karena itu, kita perlu dukungan fakta yang relevan guna menunjang argumentasi kita yang positif.
6. Build Reasons to Cover Your Weakness
Kelemahan yang Anda miliki, dan telah disadari juga perlu perhatian khusus. Lawan kadang berpendirian keras akan kelemahan Anda, sehingga tidak menguntungkan posisi Anda dalam proses negosiasi.
Memang pageview kita masih kecil, namun kita mempunyai pembaca yang loyal dengan demografi pengguna yang sangat pas.
7. If You Hit a Wall, Try a Different Angle
Kadang dalam suatu negosiasi, lawan bisa bersikeras akan pendapatnya. Kita tidak perlu ngotot bahwa kita benar dan dia salah. Namun kita bisa berusaha melakukan pendekatan lain dari sudut pandang yang berbeda.
8. Watch, Listen, and Learn
Bila berbicara terlalu banyak, lawan akan mengetahui lebih banyak tentang kita. Kadang kita cukup diam dan membiarkan lawan berbicara, sekaligus memperhatikan gerak-gerik dan bahasa tubuhnya. Yakin atau ragu-ragu?
9. Understand Your Bottom Line
Bottom-Line dalam hal ini adalah berapa limit bawah Anda, yang harus diputuskan sebelum melakukan negosiasi. Seperti berapa jumlah jam kerja minimal untuk projek web tersebut? 40 jam? Bila harga yang ditawarkan tidak cukup untuk 40 jam kerja, maka Anda harus siap merelakan untuk tidak menerima proyek tersebut, bila harga tidak pantas. Jangan tergeret ambisi dan persuasi lawan, dengan mengerti batasan sebelum memulai.
10. Always Have a Fall Back Plan
Anda hanya patut melakukan persetujuan bila semuanya sudah jelas. Tidak perlu kita melakukan sesumbar, yang nantinya malah digunakan lawan untuk mengunci posisi kita dalam proses negosiasi. Bila memang tidak setuju, kita bisa mundur dari proses negosiasi tanpa dibebani tanggung jawab atau omongan kita sebelumnya.
Bonus – Read Before You Sign
Tiap persetujuan biasanya dimulai dengan percakapan, yang selanjutnya ditulis dalam dokumen tertulis. Percaya atau tidak, luangkan waktu untuk meninjau ulang berkas persetujuan sebelum ditandatangani. Baik untuk meluruskan hal-hal yang tidak diinginkan, atau tidak sesuai dengan pemikiran awal.
—
Apakah Anda punya tip yang lain tentang negosiasi?
—
PS: Maaf bila beberapa hari terakhir melewatkan menulis artikel di NavinoT, karena alasan travel dan kepentingan Goorme. Goorme sendiri sudah hampir selesai, dan kita sudah mengasah 12 business model yang bisa dijalankan dalam beberapa bulan setelah release pertama. Bila masih belum bergabung dengan Goorme, join saja di Facebook atau ikuti tweet menarik seputar makanan di Twitter.
13 thoughts on “10 Tip Negosiasi”
Biarkan lawan bicara terlebih dahulu, anda mendengarkan, baru bicara, kemungkinan besar anda lebih diuntungkan
Namun jangan sampai tertelan keadaan dan kehilanggan momentum. sekali sekali patut kita bersuara tentu dengan konten yg dalam dan melebar
wah ini adalah tips yg sangat bagus dalam mengembangkan kepribadian.thanks udah sharing. 🙂
Tips yang selama ini saya adapatasi adalah mendalami kondisi personal pihak ternegosiasi sekalipun itu tidak terkait kerjaan…very very personal
terimakasih untuk yang satu ini..bagus banget
3. Know What They Want, ..and what we want. Bersikap fleksibel lebih mudah, tapi membuat lawan yg justru jadi fleksibel akan lebih menguntungkan. Bukan know what they want, tapi create what they want.
Build a good presence; 100% sikap seseorang terhadap anda akan diawali dengan persepsinya atas diri anda; suka, atau nggak suka. Kalau dari awal si client sudah salah persepsi, negosiasi bakalan sulit.
Kalau tatap muka berarti penampilan harus enak dilihat, jangan ada bau mengganggu, suara harus nyaman sekaligus mantap terdengar, calm, cool, confident.
Oh gitu Thax
selama ini jalan alami saja, tapi dengan info ini pas buat acuan negoisasi trims 🙂
segala sesuatu akan menjadi baik bila di dalamnya ada hiasan kelemahlembutan..thank’s sharingnya.
saya kok belum bisa ya??:((,.pengen sekali mmelakukan negosiasi agar tahu ttng diri saya,.tapi,,masih ragu,.belum bisa secara teratur,.kadang terputus dijalan
Comments are closed.