Some Things Best Left Very Expensive

Some Things Best Left Very Expensive

Free applies to many things, but big customer can never accept free. You can free the product but you always need to charge for the service or support. Yang benar-benar dicari sebenarnya sebuah pihak untuk disalahkan saat terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki. Kebanyakan dari kita tidak membuat sendiri semua yang kita perlukan karena kita tak punya cukup waktu dan ada hal lain yang lebih efektif untuk dikerjakan sendiri.

Yang hendak saya bicarakan sebenarnya adalah produk  search engine. Setelah setahun lalu dicerahkan dengan SOLR, beberapa waktu lalu saya bertemu dengan ElasticSearch. Dibandingkan dengan SOLR yang memerlukan konfigurasi eksplisit sebelum bisa berfungsi, ElasticSearch malah sudah siap langsung dipakai tanpa meributkan schema data. Proses tuning search result pun lebih dipermudah dengan penggunaan JSON untuk memodifikasi parameter scoring on the fly.

Tahap pertama dari mesin pencari adalah bisa memakan banyak data. Tak perlu menjadi terlalu pintar karena pintar bisa diemulasi dengan mengetahui banyak hal walaupun tidak bisa menyimpulkan apapun dengan data tersebut. Value search engine bisa diturunkan dari berapa banyak field yang diindeks. Tidak semua site bisa optimal diindeks dalam 3 jenis data saja: URL, judul halaman, deskripsi. Jika kita punya setidaknya leih dari 3 jenis data tersebut, ada kemungkinan kita sudah punya nilai unggul daripada Google. Tidak dalam skala global tentunya. Skala yang dipakai mungkin tumpukan data korporasi besar nasional, perpustakaan propinsi, perusahaan telco, atau departemen kependudukan.

Berapa harga yang harus dipasang? Produknya sendiri bisa didapatkan semua orang dengan gratis. Namun requirement gathering, penyusunan solusi, pengembangan, deployment dan setup infrastruktur tidak harus gratis. Belum lagi jika kita berbicara SLA yang ketat. See, you can make everything free (with the exception of service).

So, bagaimana cara kita memasarkan mesin pencari? Seperti biasa, kita harus menemukan pain point. Poin yang pasti adalah ketidaknyamanan atau ketakutan. Kenapa konsumen yang tak memiliki mesin pencari harus merasa tidak nyaman? Mudah. Bayangkan hidup Anda tanpa Google. Bayangkan Anda tidak bisa menemukan dokumen yang terletak di meja Anda sendiri karena tertutupi oleh banyak kertas yang mirip. Jika kita sendiri tidak tahu apa yang ada dalam meja kita, bagaimana kita bisa tenang? Anda, pasti butuh mesin pencari.

Poin kedua, something more than adequate. Taruhlah suatu institusi telah punya search engine yang bisa bekerja dengan lancar, apakah institusi tersebut akan memerlukan search engine yang kita tawarkan? Tentu saja iya. Selalu jawab dengan iya. Jika search engine yang dipunyainya sudah punya nilai nyata berarti search engine yang kita tawarkan akan bisa memberikan nilai jauh lebih baik. Pengaruhnya pada neraca laba rugi akan lebih terlihat. Kenapa kita bisa yakin kita mampu memberi lebih? Kebanyakan institusi seringkali merasa cukup dengan kemampuan FULLTEXT pada database relasional. Search engine tidak terbatas pada pencarian teks parsial, tapi juga synonym dan similar. Belum lagi relevansi dan scoring untuk menentukan item mana yang harus ditaruh paling depan dan belakang.

Poin ketiga, privilege. Untuk mendapatkan perasaan menjadi istimewa, biasanya customer mau membayar mahal. Kebutuhannya bukan lagi yang bisa dilihat dan diukur secara kuantitatif, namun lebih ke arah kepuasan emosional (atau branding). Untuk ukuran kepuasan yang sebenarnya susah diukur, kita bisa memasang harga yang juga susah diukur. Harga yang mahal tak akan pernah jadi masalah.

Tiga poin di atas juga bisa dijumpai dalam piramida kebutuhan yang dibuat oleh Abraham Maslow. Tidak hanya dibatasi pada produk search engine, tingkatan kebutuhan tadi bisa diplikasikan untuk produk lain juga. yang terpenting kita harus tahu di mana calon pembeli kita tinggal dalam piramid tersebut. Setelah kita tahu, maka kita bisa memberikan tawaran dan harga yang tak bisa ditolak.

Silakan dicoba 😉

PS:

Saya sebenarnya agak sebal karena belum melihat banyak yang menggarap pasar ini. Jika ada startup yang mulai membangun search engine, jangan lupa masukkan Launchpad. Saya akan beri endorsement + 1

Comments are closed.