Plasa.com: Jalan Masih Panjang
Akhirnya si raksasa keluar juga dari lubangnya, mungkin si Toni bisa sedikit lega, menarik nafas panjang, sambil mengambil camilan untuk menaikkan berat badan. π
Seperti yang kita ketahui, Plasa.com merupakan upaya Telkom untuk menguasai dunia maya dengan anggaran yang tidak tanggung-tanggung. Dana sebesar 2 juta dollar (dan 2 juta dollar lagi) untuk sebuah portal memang sangatlah besar, terutama bagi para start-up yang masih garuk-garuk kepala mencari sokongan modal.
Menanggapi pertanyaan Media Ide tentang Plasa.com yang baru, mungkin yang paling tepat adalah β Jalannya masih panjang.
Mengapa demikian? Karena market Indonesia baik penjual maupun pembeli masih perlu diedukasi. Buktinya sebagai portal yang lahir kembali sebagai sebuah online marketplace, dan mampu membeli blocking time siaran televisi untuk acara peluncuran, Plasa.com masih belum berani mengandalkan revenue dari sisi e-commerce. Bukankah Plasa.com sudah seharusnya membangun trust dari awal? Walaupun tampaknya sudah lumayan dengan adanya toko-toko ternama di deretan merchant Plasa.com.
Bila kembali lagi ke advertising sebagai senjata utama untuk revenue, maka Plasa.com bukanlah e-commerce, melainkan sebuah publikasi, layaknya media online lainnya (online news portal or magazine misalnya).
Lanjut ke segi tampilan, apa mungkin karena kurangnya barang yang diperdagangkan, Plasa.com jadinya tidak semarak online marketplace pada umumnya. Tampilannya masih setengah publikasi dan kurang adanya ide belanja yang menarik atau promo-promo yang terkait lainnya.
Untuk sebuah online marketplace, navigasi yang ditawarkan juga sangatlah payah untuk menjelajahi halaman-halaman barang. Tampaknya karena yang digaet juga sebagian besar toko ternama, seperti Gramedia atau Pasaraya, mungkin mereka diharuskan menyodorkan nama toko terlebih dahulu, bukannya barang dagangan.
Meluncur ke menu lainnya, tampaknya Plasa.com bukanlah sekedar e-commerce platform, melainkan masih ada news, yaitu agregasi berita dari portal berita lokal. Selain itu Plasa.com juga masih mempertahankan komunitas yang merupakan asal usul Plasa.com sebelumnya, yaitu … err… segala sesuatu termasuk forum, komunitas, dan layanan email.
Mengingat beberapa layanan e-commerce yang sudah ada, seperti eBay atau Amazon, mereka terus berusaha meningkatkan kenikmatan berbelanja dengan jutaan barang, penjual, dan pembeli. Satu set tool untuk navigasi, harus dirancang sedemikian rupa agar semua pihak merasa puas dan enak untuk digunakan. Shopping behavior dari pembeli baju, lain dengan pembeli komputer atau laptop. Sedangkan Plasa.com masih harus mengurus komunitas, dan agregasi content? Terdengar terlampau banyak hal yang perlu ditangani.
Angka 2 juta 4 juta dollar memang sempat membuat ciut hati para pemain e-commerce lainnya, namun seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa jalan yang ditempuh masih panjang. Bukan berarti apa yang dilakukan Plasa.com sekarang ini salah, tapi ini adalah sebuah langkah dari suatu proses. Yang juga bisa berarti belum ada pemenang, sehingga pemain lainnya seperti Tokopedia, BukaLapak yang baru muncul, dan Juale yang giat seminar masih mempunyai kesempatan yang terbuka lebar.
Telkom + Toko Ternama + Selebriti + TV Launching + US$ 4 Juta = A Great Mix, but too early to tellΒ β 6 Bulan lagi?
Catatan: Tanggal 1 April nanti, Plasa.com akan mulai menambahkan merchant SME atau UKM. Moga-moga tambah meriah.
Apa komentarmu?
18 thoughts on “Plasa.com: Jalan Masih Panjang”
ahh… another “new Telkom logo” moment. a huge amount of cash NOT spent wisely.
Jujur.. Saya sih pesimis.. π
*mudah2an saya salah.. Sayang 4 juta dollarnya.. π
Sebagai pemain besar eh salah.. pemain berdana besar. Aktifnya Plasa.com bisa jadi study case. Apakah di Internet yang identik dengan social media behaviornya kekuatan finansial -wajah dari kapitalis- akan menentukan?
setidaknya punya pengaruh dominan
Saya sih berharap plasa.com sukses agar culture ecommerce di Indonesia terbentuk, nah nanti tinggal saingan sehat antar kompetitornya seperti juale.com. tokopedia.com dan kemana.com
Mereka dari awal sudah memancing orang datang dengan meningkatkan traffic kok, bahkan melalui hal-hal yang (menurut saya) tidak relevan dengan konsep Plasa.com. Awalnya saya kira Plasa.com itu murni e-commerce, tapi ternyata bukan. Ujung2nya masih berjualan traffic ==> yang artinya akan berjualan dengan beragam bentuk advertorial. Salah satu yang (menurut saya) dipaksakan seperti kontes Liga Itali di dalam forumnya. Apa hubungannya dengan Plasa.com?
Sepertinya ada suggest dari pihak pengembang yang terpaksa dibatalkan karna ego / sajiannya ngak make sense tuk orang dalam telkom.
Friends, saya coba memberikan gambaran sedikit apa yang sedang kita lakukan ya. Mojopia sebagai company di belakang Plasa.com tidak hanya dirancang untuk ecommerce, ada bisnis lain yang harus dikembangkan, di antaranya adalah content dan communication business. Silakan lihat prediksi trend yang pernah saya buat di http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-20. Pengguna Internet menurut pandangan saya belum menjadi mainstream seperti halnya mobile. Jadi model bisnis yang dalam waktu singkat memberikan hasil adalah content di mobile dan mobile Internet. Ini letak investasi besar kita, bukan hanya ecommerce.
Ecommerce saat ini membutuhkan kerja keras untuk dibangun ekosistemnya, dari solusi pembayaran hingga sistem support. Ini lebih banyak cost daripada revenuenya. Lebih banyak sisi investasi ketimbang hasilnya dalam waktu singkat. Ambil contoh, Amazon, Facebook, Twitter dan Google bahkan perlu waktu kira2 5-10 tahun untuk mulai menghasilkan. Gmarket di Korea dan Rakuten di Jepang juga memerlukan waktu yang sama. Di Indonesia, kita berasumsi lebih cepat dengan proyeksi di bawah 5 tahun.
Saya sependapat dengan sebagian teman2 bahwa melakukan investasi harus sangat2 bijak. Kita sendiri merancang strategi portfolio investasi agar tidak meletakkan semuanya dalam satu keranjang, sehingga content dan communication adalah model bisnis yang akan lebih cepat menghasilkan pengembalian investasi dan bisa mendukung langkah2 kita di ecommerce.
Saya undang semua dari Anda untuk memberikan masukan2 melalui email saya di andisboediman@gmail.com. Sukses untuk bisnis Anda semua ya!
Salam kreatif,
Andi S. Boediman
Chief Innovation Officer
Mojopia
kayaknya plasa.com akan jadi tempat yang menarik untuk bertransaksi online.. kita liat saja. Tapi yang pasti, klo Plasa.com mampu memberikan sesuatu yang berbeda dari layanan sejenis yang ada, efeknya pasti berbeda.
semoga plasa semakin berkembang dan sukses
Saya sih berharap Plasa.com sukses dan jadi besar, tapi melihat strateginya yang (terlihat) tidak fokus kok jadi pesimis y? Didukung dana milyaran sepertinya bukan jaminan. Raksasa kalau geraknya lamban dan tidak agresif ya kalah juga dengan kurcaci yang cerdik. David versus Goliath.
yup plasa.com akan berkembang deh karna punya backingan yg kuat dari telkom. π
mahal banget ya bikin portal aja sampai 4 juta dolar.. kira2 dipake buat apa aja ya?
Saya pernah kasih komentar tentang cash spending Plasa.com di blog-nya Aulia Masna di sini http://aulia.posterous.com/plasacom-officially-relaunched dan sudah di-response oleh Andi Boediman dari Mojopia.
By the way, @Jimmy Sudjaja, uangnya ya banyak dipakai untuk acara TV launching itu.
Terus terang kalau Plasa.com mau spending uang segitu banyak untuk advertising, ya boleh2 saja. Kan itu uang mereka. Lagian mereka bilang tujuannya adalah memasyaratkan e-commerce di Indonesia. Jadi sebenarnya spending mereka berguna juga untuk Tokopedia, Juale, dan layanan ecommerce Indonesia lainnya. Rising tide lifts all boats. Jadi berguna juga untuk entrepreneur kecil karena selalu ada niche market (“long tail”) peluang yang bisa dimasuki.
Saya harap Plasa.com terus sukses. Tapi kalo saya jadi entrepreneur kecil di area ini, saya akan tetap fokus di customer satisfaction. Lihat saja contoh Zappos yang tetap bisa bersaing lawan Amazon.
Setuju dengan Andre P. Siregar.
Online marketplace masih barang baru di pasar Indonesia yang lebih terbiasa dengan konsep classified ads (yang sudah populer lebih dulu lewat FJB Kaskus), dan untuk setiap terobosan baru, butuh proses edukasi yang lama, dan ujung-ujungnya butuh dana yang sangat besar.
Dengan kehadiran plasa.com, dan issue makin banyaknya pemain e-commerce yang akan masuk, akan membantu proses edukasi ini.Educating a market is very expensive!
Tokopedia menyambut baik setiap pemain baru yang masuk. Mari sama-sama ciptakan pasar!
Saya sih mending bikin portal yang banyak dengan dana murah tapi masing-masing fokus. Siapa tahu salah satu melejittt…..4 juta dolar gitu looohhhh…
diperlukan proses secara bertahap, mari kita nantikan saja langkah dan tahapan selanjutnya
Plasa itu web berbahasa indonesia apa inggris? UI nya pakai bahasa gado-gado ^^v
heheheh iya tuh, melupakan 8 golden rules tentang konsistensi
Comments are closed.