All You Need Is Faith

All You Need Is Faith

No Apple, No Dream

Bukan Apple namanya jika tak bisa bertindak “semena-mena” terhadap semua orang. Hanya Apple yang bisa membuat Anda membeli OS tanpa fitur copy-paste. Dan hanya Apple yang bisa membuat Anda menunggu sekian waktu untuk menunggu upgrade OS hanya untuk fitur multitasking.

Yang dijual Apple adalah mimpi. Mimpi untuk memiliki produk-produk yang diciptakan hanya untuk Anda (yang percaya). Dibuat sedemikian rupa dengan detil seksama, begitu meyakinkan bahwa setiap sudut yang ada tak pernah berasal dari kebetulan.

Perubahan pasal 3.3.1 pun tidak dilakukan tanpa memikirkan Anda (yang percaya). Dengan pasal 3.3.1, Apple telah meghilangkan kesempatan orang-orang yang menapak satu kaki saja ke ekosistem Apple (begitu kata John Gruber).

Mimpi, selalu lebih indah dari waktu ke waktu. Bagi kita yang percaya, apapun yang keluar dari Apple setelah ini pasti juga akan lebih indah.

Twitter Choose Tweetie, No Biggie

Twitter dari dulu hanya mempromosikan aplikasi pihak lain. Mengurusi skalabilitas sistem akibat berkembangannya pengguna Twitter sudah cukup menyita waktu dan biaya. Twitter tak mau direpotkan dengan urusan aplikasi yang tak signifikan.

Tapi itu dulu, sebelum Jobs mengumumkan iAds yang kabarnya membuat Twitter mengubah pikiran. Mengakuisisi Tweetie mungkin bisa menjadi langkah hoki menuju Twitter yang akhirnya membuat model bisnis. Iklan memang seringkali jadi model bisnis terakhir yang dibenci startup. Tapi, dengan skala semasif Twitter, mungkin kesuksesan adsense bisa dicipta ulang.

Langkah Twitter ini tak jauh berbeda dari pasal 3.3.1 milik Apple. Keputusan ini membuat gerah sejumlah pemain yang bergantung pada ekosistem Twitter. Bagaimana tidak, dengna jadi official app, Tweetie bisa saja mendapat perlakuan khusus semisal API terbaru atau jatah quota istimewa.

Tapi, bagi mereka yang percaya seperti halnya Seesmic dan Tweetdeck tak merasa mendapat masalah. Salah satu sumber kepercayaan mereka adalah jumlah pengguna. Bagi sejumlah besar pengguna ini, tidak ada hal yang berubah. Seesmic tetap Seesmic, Tweetdeck tetap Tweetdeck dan follower dan following mereka pun tak akan terpengaruh.

What We Need Are Believers

‘Nuf said. Apapun yang Apple lakukan, seberapa kontroversial Twitter mengambil keputusan, akan tetap ada believers yang berdiri di belakang mereka. How to gain these believers? Penuhi janji sebanyak mungkin. Give ’em faith.

Anda punya?

One thought on “All You Need Is Faith

  1. hemm,, menarik sekali, twitter memang menjadi pilihan second choice sosial networking di Indonesia, tetapi setiap hari jumlah penggunanya semakin meningkat secara berkesinambungan

Comments are closed.

Comments are closed.