Playing Catching Up

Playing Catching Up

Everyone wants to be Google

Akhirnya banyak yang muncul dengan solusi mesin pencari vertikal yang berspesialisasi hanya pada topik khusus saja. Sejauh ini tak banyak yang berhasil. Beberapa mesin pencari spesifik justru tak pernah terdengar lagi. Spock.us, (mesin pencari electronik) sudah tak pernah terdengar. Yang masih berjaya hanya yang punya sumber data pribadi seperti Craiglist. Sisanya tak begitu berdaya karena data yang dijelajah terlalu mentah dan sulit untuk dimengerti mesin saat ini.

Even Facebook Want A Piece of Twitter

Seperti halnya Google, cerita kesuksesan Twitter juga menggugah pihak-pihak lain untuk mengulang kisahnya. Facebook yang sudah sebesar itu pun mencoba meniru resep Twitter dengan mendesain ulang feed stream yang mirip timeline Twitter. Bahkan Facebook berani mengakuisi Friendfeed guna memberikan boost pada sistem feed streamnya (or so I think).

Location (At The Very least) Is The New Black

Foursquare, Gowalla dan Koprol membawa pendekatan yang kurang lebih pas dengan pemanfaatan data baru: lokasi. Sebelumnya lokais hanya dipakai sebagai data sekunder untuk melengkapi metadata foto. Google Latitude, Fireeagle, tak sukses membawa revolusi pemanfaatan data berupa lokasi.

Now that the game become obivous — location is the new sexy girl everyone want to date with — semua orang tak ingin melewatkan kesempatan. Foursquare merambah ke Asia. VC pun mulai melirik para pemain location based service. Twitter mengeluarkan fitur annotation boleh jadi langkah pertama menuju better location data handling (walaupun telah ada data geoip dalam struktur data tweet sekarang). Dan Facebook tak mau kalah. Facebook juga membuka jalan ke lebih banyak percabangan field of play dengan peluncuran Open Graph.

Market Saturation, Who Really Win?

Everyone wants to be Apple. Everyone wants to be Google, Facebook and Twitter. yang terjadi akhirnya adalah pasar yang homogen. Tablet bukan barang menakjubkan lagi, dalam waktu dekat. Update status dan badge foursquare akan jadi basi sebentar lagi. Lalu siapa yang bsia dianggap pemenang?

Pemenangnya justru Qualcomm yang menjual processor ARM hebat. Pasarnya masih jauh dari saturassi walau di ujung jalan pasti akan bertemu dengan Intel dan AMD yang turut merambah pasar mobile processor. NVidia dan produsen kartu grafis juga akan diuntungkan karena pertarungan di layanan internet akan turut memicu demand akan hardware yang lebih mumpuni.

It’s So Exciting Yet Scary

Beberapa minggu ini dunia internet berputar cepat. Update dari pemain-pemain besar silih berganti mencuri perhatian. Sepertinya bola salju sedang bergulir dan kita akan bertemu dengan suaut peristiwa besar. Mungkin revolusi selanjutnya dari web 2.0. Web 3.0 tapi bukan ayng seperti kita ramalkan, tentang internet yang lebih pintar.

Ketakutan saya, peristiwa besar ini malah jadi Bubble Burst 2.0.

3 thoughts on “Playing Catching Up

  1. bisa jelasin gak tentang Bubble Burst ???
    kayaknya di internet referensinya kurang tentang ini…
    atau Bubble Burst bukan apa-apa ya ???

    trims.

Comments are closed.

Comments are closed.