Berbicara Facebook ‘Like’ yang Baru

Berbicara Facebook ‘Like’ yang Baru

https://www.mmjreporter.com/du9r6gc3ad-43749

Pengumuman Facebook yang terakhir membahas tentang versi terbaru Facebook ‘Like‘. Fitur yang diadopsi dari akuisisi Friendfeed ini, dikembangkan lebih jauh untuk menjadi lebih universal. Apa bagusnya dan bagaimana masa depannya?

https://larrylivermore.com/?p=q7u1yhr1mb

Copywriting Rules!

https://filmsofnepal.com/oie03gv4sb Sebelumnya Facebook Pages menggunakan kata “Fan” untuk interaksi. Terdengar OK saja setelah sekian lama dipakai, tapi masih ada ganjalan dengan artinya secara harafiah. Fan lebih condong ke arah selebriti dengan pengikutnya, mungkin juga cocok dengan suatu brand yang menunjukan fanatisme. Tapi kata ‘Fan‘ sendiri terasa lebih berat dan selalu terbanyak akan adanya komitmen. Dengan ‘Like‘, Facebook Pages jadi lebih masuk akal dan kuran adanya komitmen. Bagus untuk pengguna.

Ambien Online Overnight Delivery

More Stuffs on Facebook

https://lavoixplus.com/index.php/2023/10/19/ari1uptfd Sebagai sebuah situs jejaring sosial terbesar, Facebook punya banyak audience yang kiranya perlu dipuaskan. Selama ini Facebook sangat tergantung dengan status update penggunanya, dan konten yang di share ke dalam Facebook. Dengan jumlah pengguna yang begitu banyak, Facebook dengan cerdas memanfaatkan aset utamanya, untuk menarik content baru ke dalam Facebook. Hal ini tentunya membuat pengguna lebih mempunyai pilihan untuk nongkrong di Facebook, yang tentunya berujung dengan waktu yang diluangkan lebih lama, lebih banyak interaksi, lebih banyak halaman, dan revenue iklan.

More Junk on Facebook

Cheapest Zolpidem Online Dengan semakin banyak content yang di share di Facebook, juga akan semakin banyak noise di Facebook. Noise tidak hanya spam, tapi content normal yang belum tentu kita sukai atau minati. Karena banyak mata memandangi Facebook tiap saat, membuat Facebook jadi target empuk untuk … semua hal.

http://diversity411.com/uncategorized/f86flm5m

Future Possibilities

Legal Ambien Online Facebook ‘Like‘ pada dasarnya merupakan penandaan sebuah aksi bagi pengguna untuk mengkonfirmasi content yang disukai, dengan kata lain bagus atau berkualitas. Tunggu! Bukankan itu yang kita lakukan di situs social bookmarking? Seperti Delicious, Digg, dan beberapa situs lainnya? Mungkin belum setara dalam perbandingan, tapi bukan tidak mungkin Facebook nantinya menambahkan fitur untuk mengatur content yang sudah di-‘Like‘. Begitu hal itu terjadi, Facebook akan setara dengan beberapa situs social bookmarking lainnya.

https://fladefenders.org/2pazgst1 Bagaimana kalau Facebook melawan Google? Bukan tidak mungkin lho! Karena setiap aksi Like bisa dianggap sebuah konfirmasi akan hal yang disukai atau berkualitas. Jadi secara teori tidak jauh berbeda dengan link antar situs, yang berkaitan dengan algoritma PageRank Google. Dari serangkaian content yang di-Like bisa ditelusuri content apa yang berkualitas, laris, bahkan masih bisa berkaitan dengan social graph yang ada di Facebook.

https://totlb.com/uncategorized/pu2gkgktw8

Apa dipilih siapa, di mana, pria/wanita, umur berapa, kapan, dan pantas untuk siapa. Cukup sudah!

https://haveaircustoms.com/6vtvwe3gx

Challenges Ahead

https://larrylivermore.com/?p=ydez1nw Kemungkin Facebook untuk berkembang masih terbuka lebar, namun Facebook harus was-was akan content yang menggangu. Tidak hanya content kotor, tapi juga content yang diakali oleh penggunanya agar cepat populer, seperti yang dilakukan Digg untuk menentukan apa yang pantas di halaman depan.

http://www.docstrangelove.com/2023/10/19/ttcacrftd4

Bagi developer, mengadopsoi Facebook tidak semudah membuat link di satu halaman. Jauh lebih kompleks, yang juga berarti traksi untuk proses adopsi yang lebih tinggi.

Ambien Prescription Online

Selain itu, Facebook lebih mengandalkan penggunanya untuk menerima rekomendasi content baru, atau lebih pasig bila dibanding Google dengan crawler-nya yang selalu aktif mengindeks halaman baru. Bagaiman bila Google juga mengindeks halaman Facebook? Google masih lebih depan dari Facebook?

12 thoughts on “Berbicara Facebook ‘Like’ yang Baru

  1. Mengenai “Challenges ahead”, saya rasa Facebook dan Google punya prinsip yang berbeda di sini. Dalam search, Google tidak perduli terhadap social graph. Sementara Facebook justru memakai social graph sebagai asset. Jadi kalau ada konten “kotor” di Facebook, yang salah bukan Facebook tapi friend kita di Facebook. Merekalah yang membawa konten kotor ke News Feed kita.

    Buy Ambien Overnight Delivery Ini juga bedanya dengan Digg. Di Digg ada “front page” yang dianggap sebagai status popularitas sebuah web page. Sementara di Facebook ada News Feed yang berbeda-beda untuk setiap user tergantung siapa friend mereka.

    https://larrylivermore.com/?p=rs6jkznji1 Kalau saya lihat challenges Facebook adalah membuat News Feed itu benar-benar relevan ke setiap user. Karena meskipun saya benar2 kenal dengan friend saya di Facebook, belum tentu saya perduli dengan apa yang mereka “Like”. Saya sendiri connect dengan orang-orang yang berbeda di Facebook, Twitter dan LinkedIn — masing-masing punya tujuan sendiri-sendiri. Facebook mau membuat satu social graph untuk semua internet. Ini yang menurut saya susah.

  2. Zolpidem Tartrate 10 Mg Online kalau fitur FB terus dikembangkan bisa-bisa FB menjadi saingan Google,
    seperti yg tertulis di atas, kalau setiap orang mengklik ‘like’ pada content tertentu,
    lalu FB menyimpannya dan bisa jadi digunakan untuk Search Engine / Ranking sebuah site.

  3. omong” katanya kemaren pemilik FB beli integram 1 M dollar hanya buat aplikasi gambar ya..tapi kok ku lom liat hasil transformasinya …^,^

    1. @Yochie Instagram maksudnya. Transformasinya gak bakalan gampang karena ada banyak yang perlu dikhawatirkan supaya user yang sudah ada tidak lari. Transformasi yang paling cepet kemungkinan ya integrasi signup dan integrasi album foto. Yang lain terlalu khas untuk diutak-atik.

http://diversity411.com/uncategorized/684mfqvayan Comments are closed.

Comments are closed.