Ping. Get It?

Ping. Get It?

Apakah Apple berpikir bahwa Apple bisa menyalin strategi Facebook? Apakah ini bukti pengakuan Apple atas dominasi Facebook? Kenapa dibuat social network di atas iTunes? Apakah Apple punya Social DNA?

Social DNA

Pertanyaan yang sering muncul beberapa waktu lalu sampai sekarang adalah: apakah Google punya social DNA? Google tak pernah sukses membuat produk berbasis social network. Orkut memang tidak dimatikan, tapi juga tidak sukses di secara global. Kecuali di Brazil. Google Buzz juga tak menuai sukses. Yang muncul justru isu privacy akibat Google “terlalu pintar” dalam menghubungkan pengguna-penggunanya secara otomatis sebagai teman. Yang masih kita tunggu adalah Google Me — sebuah usaha lain dari Google untuk masuk ke pasar social network. Dengan pendekatannya yang selalu scientific, aneh juga kenapa produkya tidak take off. Mungkin karena misleading numbers.

Here Comes $APPL

Baru saja, Apple merilis produk-produk baru terkait musik (dan hiburan). iPod Nano baru yang berbentuk iPod shuffle dengan multitouch. Mengingatkan saya dengan produk-produk Google: amazing but not necessarily useful (hint: Wave). Apple TV yang seperempat lebih kecil dari generasi sebelumnya, tampaknya tak ingin melewatkan gelombang set top box 2.0 yang tampak jelas akan ditunggangi oleh Google, Boxee, dll. Dan yang sama sekali baru: Ping. Social network yang dibangun di atas iTunes. Mencoba memberikan value baru lewat mengikuti update dari artis dan teman-teman seputar musik. Tujuan akhirnya tetap diarahkan ke sales dengan jalan menempatkan tombol buy di semua sudut yang memungkinkan.

Is it Facebook or Is It Last.fm?

UI dari Ping (kata orang) tampak seperti peranakan dari Twitter dan Facebook. Pengguna bisa melakukan follow dan menerima updates. Jika Anda bertanya apa lagi fiturnya, saya tak bisa menjawab karena mungkin hanya (sebegitu fokus) itu fiturnya. Apakah Anda bingung siapa yang hendak dihajar Apple kali ini? Facebook atau Last.fm? Atau seperti kemunculan iPad? Bahwa Apple berusaha fill in the gap? Last.fm kurang social dan Facebook tidak menggubris musik. Beberapa orang meragukan bahwa Ping adalah platform yang benar-benar ditujukan ke social network. Sebagian melihat ini hanya strategi sales saja. Saya lebih setuju yang terakhir.

Menurutmu, kenapa Apple tak membeli Last.fm saja? Siapa saja sih perusahaan yang mempunyai Social DNA?

19 thoughts on “Ping. Get It?

  1. Akan seberapa lama sih social network seperti facebook akan bertahan?
    kalau dari facebook page yang kita manage, saat ini fan page 23ribu plus plus, namun user yang masih aktif facebookan tinggal di level 7ribuan, (kita pantau dari saat kit posting artikel or foto, jumlah impression di wall para fans setelah 24 jam) padahal 6 bulan yang lalu, saat fans di level 15ribuan, user yang masih suka facebookan masih di level 10 ribuan,

    1. Menurut experience ku sih:

      tergantung beberapa faktor

      1. Siapa tribenya
      2. Seberapa engagementnya
      3. Siapa empunya konten, karena penting memang
      4. Seperti apa komunikasu dan engagemntnya
      5. Seberapa tribe merasa dihargai sebagai Individu.

      Saya rasa 5 faktor itu punya peran penting, kalau boelh dibilang adalah hal yang paling penting untuk lokal khususnya. As example Cosa Aranda.com pernah vakum 6 bulan namun begitu aktif lagi berjubel jubel komentar siap mati berdatangan. Berbeda dengan blog/social media channel yang hanya sekadar update post.

  2. Apple memang jelas terlihat tidak berniat untuk membuat sebuah social network. Yang sedang dilakukannya adalah membangun pondasi untuk menciptakan sebuah social commerce, sama seperti yang sudah dilakukan oleh Amazon beberapa waktu lalu.

    Karena Apple merasa sudah memiliki pondasi kuat pada iTunes dalam menerapkan e-commerce selama ini sehingga memang tahapan selanjutnya adalah social commerce.

    Saya rasa Apple tidak akan membeli Last.fm. Kenapa harus mengeluarkan uang untuk membeli Last.fm hanya untuk mengimplementasi social technology? Bukankah akan menjadi jauh lebih murah kalau melakukan kerjasama dengan social network yang sudah ada misalnya dengan Facebook? Prediksi saya, Apple akan mengikuti jejak Amazon yaitu melakukan kerjasama dengan Facebook.

    1. @Choky
      Kalau beli Last.fm, Apple bakal punya akses ke semua pendengar audio. Tidak terbatas pada pengguna iTunes saja. Untuk jangka panjang, ini investasi yang tak buruk. Link jualan di Last.fm bisa di-takeover semua ke iTunes. Pengguna iTunes pun bisa bertambah lewat akuisisi user Last.fm.

      Facebook tidak cocok untuk networking musik. Fungsi social commerce ada demi menemukan hal lain yang mungkin kita sukai. Ini tidak ada relasinya dengan teman nyata. Yang berelasi justru teman maya yang sesama penganut genre tertentu.

      Hmm, mungkin Google bakal punya pandangan beda.

  3. wah… kayaknya saya mesti baca dua kali artikel ini… biar benar benar paham….
    tapi bagaimanapun ini adalah ilmu baru buat saya….
    mari bersama credaskan bangsa…

  4. memang google kurang berbakat di social network. Kalo menurut gw sih, karena fitur 2 di google yang terlalu rumit. Ya mungkin aja karena para teknisinya yg too smart sehingga menghasilkan produk yang gak friendly user

    1. Bukankah ada sebagian tribe yang justru sangat atau cukup friendly 😉 as example pengunjung blog ini yang early adpoters 🙂

  5. Kalo musisi ga lagi ngetweet, tapi ngumpul di ping, potensinya bisa jd besar sekali. Launching album baru bisa via ping, bisa langsung pada beli lagunya. Mo konser bisa jualan tiket juga di ping. Artis mo jualan kutang bekas jg mungkin bisa ntar. Apple terbukti makelar yg hadal. Lagu mp3 gratis, dibajak dimana2 aja apple masih bisa jualan lagu. Klo amazon kerjasama dgn FB kan utk memperluas pasar, sementara dagangan tetap, klo ping ni mungkin kebalikannya.

  6. Kalau begitu, terlalu pintar pun malah dianggap abusement yah hihii.. lucu sih tapi memang terlalu pintar sementara yang lainnya belum bsa mengimbangi memang potensial bahaya

    1. @Arham
      Yoih, bikin produk keren banget tapi yang lain gk bisa pakai sama sekali. Membuat banyak orang, bahkan early adopters jadi gaptek kembali. Hahaha

    2. @Arham
      Yoih, bikin produk keren banget tapi yang lain tidak bisa pakai sama sekali. Membuat banyak orang, bahkan early adopters jadi gaptek kembali. Hahaha

  7. Dengan banyaknya netizen Indonesia yang demen sama socialisasi plus gaya dan warna yang berbeda. Apakah sudah sesuai dengan deskripsi social DNA yg mas Toni bilang?

    1. @si pentung
      Maksudnya social DNA di netizen? Saya rasa kita sama-sama setuju netizen indonesia ini punya social DNA yang unggul. Beberapa kali kita bisa turut andil dlam mengorbitkan berbagai social network di asia

  8. @Dr Acer
    Wah, soal kental tidaknya DNA Acer, saya tidak tahu pasti. Mungkin yang bisa dijadikan indikator adalah kemandirian komunitas-komunitas Acer. Jika komunitas-komunitas tersebut cepat take-off dan cenderung mandiri, berarti Acer memang punya Social DNA 🙂

Comments are closed.

Comments are closed.