I Confess. I Play Cityville

I Confess. I Play Cityville

Beberapa minggu lalu saya melakukan kejahatan luar biasa. Akhirnya saya mendaftar di Cityville — game di Facebook itu bukannya negatif?. Apa sih Farmville, Mafiawars, blah blah blah. Buat apa sih main gituan? Setelah bermain Gamedev studio, dan Oregon trail akhirnya saya ketagihan untuk main game lain. Saya bukan avid gamer, jadi yang saya cari adalah game yang sederhana namun cukup fun.

Tak salah, game ini cukup adiktif. Supaya saya dan Anda tak merasa bersalah saat bermain game ini, mari kita cari apa yang bisa kita pelajari dari Cityville. Kita tidak sekedar bermain, kita juga belajar kok 😀

In-Game Guide

Fitur ini sangat membantu saya sebagai newbie. Tiap bagian dashboard diterangkan fungsi dan cara bacanya. Tutorial diletakkan sebagai bagian dari gameplay awal. Manual tidak diperlukan karena sudah built-in dalam produk. Tidak banyak produk yang mengadopsi pendekatan semacam ini karena ada extra mile yang harus ditempuh –walau terkadang harga extra mile ini tak terlalu mahal. Padahal efeknya luar biasa.

Kecuali Anda membeli lego atau gunpla, Anda tak ingin berlama-lama merakit atau membaca manual sebelum menggunakan produk yang Anda beli. Produk yang self-explanatory akan sangat menarik konsumen.

What’s Next?

Salah satu hal yang membuat game menarik adalah tantangannya. Tiap level yang disusun sedemikian rupa untuk kita lalui. Dalam game tipe fighting, kita harus mengalahkan sejumlah jagoan dengan tingkat kesaktian yang terus naik. Demikian pula dalam Cityville. Kita tidak akan bingung apa yang harus dilakukan karena sistem akan memberi tahu prestasi-prestasi apa yang bisa kita raih selanjutnya. It keep us away from boredom by offerring multiple goals to complete. Tidak ada lagi kebingungan, habis ini ngapain?

Never Ending Story

Teman baru saya minggu ini sudah level 62, wilayah kotanya sudah luas sekali. Yet, belum ada tanda-tanda bakal segera bertemu game over. Cityville tampaknya memang tidak didesain untuk selesai. Sama nasib atau strateginya dengan beberapa manga sukses seperti Naruto, Bleach dan One Piece. Begitu menemui tanda-tanda kesuksesan, cerita akan dibikin ulang untuk mengakomodasi produksi sampai beberapa tahun ke depan.

Kebosanan pasti akan muncul di suatu titik. Tapi saya rasa kebosanan itu muncul karena tidak ada teman bermain. Seperti yang kita tahu, Cityville ini adalah game jaringan. Hanya seru jika dimainkan bersama-sama. Saat ada teman yang sudah lelah, yang lain pun akan merasa kurang fun. Seperti bermain Counter Strike sendirian. Apa sih serunya?

Tapi saat kebosanan datang, akan ada pemain baru. Si non beliefer yang akhirnya mengerti esensi (baca: adiksi) bermain Cityville. Dan siklus pun berulang lagi. Cityville jadi seru kembali. Rinse and repeat.

Coda

SCVNGR punya daftar tersendiri tentang apa saja yang bisa dijadikan game mechanics – walau akhirnya tak bisa mencegah saya dari rasa bosan. Badgeville punya game mechanics yang dijual sebagai produk. Kampanye online juga seringkali dan harus memakai game mechanisc supaya sukses. Bagaimana dengan produk Anda? Apakah memerlukan game mechanics? Jangan salah, produk serius pun bisa mendapatkan keuntungan dari implementasi game mechanics.

So, are you ready to play?

6 thoughts on “I Confess. I Play Cityville

  1. kemaren ini baru baca salah satu artikel di Wired tentang game mechanics for life. Sekarang ini kita hanya menggunakan game untuk keperluan entertainment, untuk menarik user (foursquare etc).

    Tapi gimana klo game bisa di pakai untuk mengubah hidup di dunia nyata?, kalau biasanya kita mendapat badge hanya untuk gengsi, mungkin bisa saja di arahkan ke mendapat diskon, misalnya. Atau jadi ajang berlomba hemat listrik, tinggal bikin app dimana kita bisa ‘check-in’ setiap kita mematikan alat listrik yg ga perlu (keren nya sih alatnya sudah connected dengan app nya :D)

    Atau yg lebih obvious lagi, pake cara foursquare, getglue etc di sistem pendidikan, that way belajar jadi lebih menyenangkan, kompetisi sehat dan murid yg lebih jelas tujuan sekolahnya apa.

  2. @Richard, kami di sixreps sedang mencoba untuk menerapkan hal itu, seperti yang sudah diketahui, SixReps adalah social network for Sport Enthusiast, dan yang sudah berjalan sekarang adalah aktifitas six’ers di onlinenya, kami mencoba untuk menaikkan level aktifitasnya lagi, menjadi kegiatan offline dan dengan reward di online, kebetulan kami mendapatkan kesempatan untuk mengkolaborasikan ini dengan kegiatan Urban Athlon, sebuah acara lintas alam, tapi diperkotaan, seru abis dan bermanfaat, ini sport event, anggota dapat mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini dan setelah mereka mengikuti kegiatannya mereka mendapatkan badge di profile sixreps mereka. Tantangannya sekarang adalah, menjadikan konsep yang seperti ini menjadi sebuah platform, so bisa dipakai untuk kegiatan yang sama dengan tema yang berbeda beda, mudah2an kami bisa menjawab tantangan tsb, wish us luck 😀

  3. jujur simplenya gam facebook terkadang membuat jenuh, karena tidak ada misi secara spesifik yang menantang di setiap level yang ditempuh, hehe, jadi terkesan ya gitu2 ajah. cukup buat hiburan, tapi bagi saya gak cukup buat ketagihan. hehe.

  4. Iya bener bgt klo misal kita maen gak ada temennya juga bosen.. tapi memasukkan sebuah game dalam sosial media termasuk strategi jitu untuk membuat betah berlama-lama bermain sosial media…

  5. Wah bro, aku ketinggalan kereta nih…nggak tahu kalau di Facebook ada tempat utk having fun. Thanks ya infonya.

  6. Gw main Empires & Allies, which is, a newer version of Cityville, dengan tambahan bisa perang-perangan. Tapi klo nanya gunanya ada apa ga? Gw jawab ga 😀 Temen-temen yang ada cuma jadi bahan eksploitasi untuk ambil/minta energy, woods, oil, dll. Jadi emang muter-muterin item aja sih sebetulnya.

    TAPI, kalau misalnya game semacam ini bisa di-localize, dengan menambahkan kegiatan temu/mbahas secara online, bisa menarik dan bisa di-engage lebih. Jadi sebuah komunitas lah intinya. Memang kalau pun misalnya di Indonesia ada, belum tentu bisa sebesar pemain zynga dalam waktu yang sempit. Tapi kalau memang ada pemain lokal yang meng-adaptasi zynga, sebaiknya bentuk dan gunakan komunitas ini sebagai sarana R&D, guna mencari penghasilan di luar hanya dari penjualan voucher or ads. Kawinin dengan brand-brand besar juga seru tuh.

    Jadi..intinya ‘ada gunanya ga?’. Menurut saya, not really 😛 But again, I’m a hardcore console games player 😛

Comments are closed.

Comments are closed.