Minimum Viable Product
Dari judul mestinya sudah terbayang. Tentang produk, yang minimum. Minimum buat siapa?
Yang punya startup, yang sudah jadi founder atau yang bakal jadi founder, tentunya pernah bertanya kapan produk bisa dirilis. Apakah menganut mantra open source yakni release early release often. Atau memakai perasaan dan tingkat percaya diri. Atau menunggu sampai produk benar-benar matang tanpa ada 1 pixel salah.
Tentunya yang dikehendai adalah produk yang tidak memalukan, cukup berguna, dan tentunya bisa segera dirilis karena tak ingin kehilangan momentum. Kalau bisa sih produk yang langsung sempurna seperti konsep yang sudah kita tulis di kertas. Yang terakhir ini adalah keinginan berbahaya.
Minimum Viable Product is that version of a new product which allows a team to collect the maximum amount of validated learning about customers with the least effort. — Eric Ries, 2009
Yang kita cari seharusnya adalah MVP. Produk yang bisa dipakai untuk mempelajari konsumen yang kita sasar, dengan syarat menghabiskan waktu pengembangan minimal. Contoh yang paling gampang dicerna misalnya saat Bill Gates menelpon produsen Altair bahwa dia sudah membuat program BASIC yang bisa berjalan di komputer Altair. Bill Gates akhirnya mendapatkan pengetahuan (insight) tentang produk seperti apa yang bisa dia jual. — padahal Bill Gates dan Paul Allen belum membuat BASIC. Ide program BASIC ini bisa disebut MVP. It doesn’t even need to be a real product. Tentunya resiko mengikuti model MVP yang seperti jualan asap ini.
Berikut ini adalah tiga hal yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi MVP:
- Avoid building products that nobody wants
- Maximize the learning per dollar spent
- Get the facts before it’s too late
Cukup jelas kan? Jadi saat produk kamu rilis, pastikan kamu bisa menggunakannya untuk validated learning. Don’t let it fail, if happens, for nothing.
Untuk belajar lebih banyak tentang MVP dan konsep Lean Startup yang menaunginya, silakan tonton video di bawah ini. Jangan lupa beli bukunya dan atau belajar online lewat Veri.com. Trust me, Veri ini keren buat belajar.
PS:
Selamat Hari Bloger!
2 thoughts on “Minimum Viable Product”
@neofreko woho suwun paman 😀
Setuju banget gan..
It’s better to know soon that our idea is a crap rather than perfecting our product for so long then realize the fact
btw ada mau share wawancara sama Eric Ries tentang lean start-up http://www.youtube.com/watch?v=2mLrNHSn-yc&feature=sh_e_se&list=SL
Comments are closed.