Ke Mana Harus Mencari Ide?
Kendala umum dalam menulis secara reguler adalah pencarian ide. Bagi yang menulis berdasar mood, ini adalah persolaan besar. Sedang mood atau tidak, tulisan harus tetap dibuat. Jadi di mana kira-kira ide bisa dicari?
Yang tidak boleh dilewatkan
Kendala umum dalam menulis secara reguler adalah pencarian ide. Bagi yang menulis berdasar mood, ini adalah persolaan besar. Sedang mood atau tidak, tulisan harus tetap dibuat. Jadi di mana kira-kira ide bisa dicari?
Setidaknya ada dua faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan sebuah Cause. Yang pertama adalah isu yang diangkat, atau bagaimana isu diangkat. Tidak jauh dari praktek yang harus digunakan untuk marketing. Isunya harus menjual.
Sebelumnya kita sudah membicarakan tentang mudahnya menciptakan peluang. Salah satu kendala setelah penciptaan peluang adalah soal pemodalan untuk memanfaatkan peluang. Mencari pinjaman ke Bank untuk membiayai startup Anda sepertinya cukup susah terlaksana. Jadi mari kita coba eksplorasi alternatif-alternatif lain.
Tagline aslinya Politikana.com sih, politik 2.0. Di mana pembicaraan politik tidak lagi dimonopoli oleh segelintir orang. Dan kini semua orang bisa saling melempar wacana dengan lebih mudah, tanpa harus menunggu forum/event tertentu untuk diselenggarakan. Namun definisi yang tepat menurut saya adalah a free megaphone. Mari kita lihat buktinya.
Artikel ini merupakan ringkasan dari artikel yang saya tulis di Mobile Magazine, tentang peluang iPhone untuk sukses di Indonesia. Dengan mengamati asal usul iPhone dari awalnya, serta cara penjualannya yang serba tertutup, kesuksesan iPhone pantas diragukan. Berikut beberapa poin argumen yang bisa dijadikan acuan. Untuk ulasan lengkapnya, bisa baca artikel lengkapnya di Mobile Magazine.
Ada beberapa buku, di toko buku, yang terbuka untuk dibaca-baca dan ada juga yang tertutup rapat. Kenapa tidak semua ditutup saja? Apakah takut tidak bisa memikat calon pembeli? Kalau begitu kenapa tidak dibuka saja semuanya? Apakah malah jadi takut tidak dibeli?
Bill Gates, mendapatkan akses komputer sejak dini. Menghabiskan banyak waktu menulis program lewat berbagai macam cara dan runtutan kesempatan yang dipastikan membuatnya punya lebih dari sekedar 10000 jam latihan selama 7 tahun.
Betapa kurangnya satu produk di dunia ini yang diproduksi oleh 1 orang saja. Ini merupakan kelangsungkan dari era revolusi industri, yang kini tengah berubah. Produk terbaru yang sukses selalu lebih ‘human’ untuk kepentingan individual.
Siapa sih yang senang dengan iklan? Sudah lancang menyela acara kesayangan, ditambah memaksa-maksa beli produk pula. Masih mending kalau iklannya lucu atau keren, ada juga nih iklan ‘ecek-ecek’ yang diulang sampe tiga kali sekali tayang. Duh, cape deh.
Pesan Aqua, yang keluar malar air mineral merek lain. Apakah kasus macam ini merupakan praktek branding yang terbilang sukses?